Rabu, 02/10/2024
Rabu, 02/10/2024
ilustrasi ikan layang sebagai komoditas bahan pokok yang menyumbang inflasi pada September 2024, (istimewa).
Rabu, 02/10/2024
ilustrasi ikan layang sebagai komoditas bahan pokok yang menyumbang inflasi pada September 2024, (istimewa).
Penulis: M Rafik
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Inflasi Kaltim atau Indeks Harga Konsumen (IHK) pada September 2024 tercatat sebesar 0,6 persen (mtm), atau mengalami inflasi sebesar 2,16 persen (yoy) dan 1,24 persen (ytd).
Kondisi ini masih sejalan dengan tren penurunan sejak Mei 2024 hingga saat ini. Meskipun tekanan inflasi pada september Iebih tinggi dari periode agustus 2024, hal ini sejalan dengan peningkatan permintaan dan aktivitas ekonomi masyarakat yang dipengaruhi oleh penyelenggaraan beberapa event besar berskala nasional di Kaltim dan kegiatan MICE yang dilakukan serta adanya gangguan produksi dan distribusi yang disebabkan oleh anomali cuaca.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Kaltim mencatat bahwa secara tahunan, inflasi IHK Kaltim pada bulan ini sedikit Iebih tinggi dibandingkan dengan inflasi nasional yaitu 1,84 persen (yoy), tetapi masih dalam koridor target inflasi nasional.
Kepala KPw BI Kaltim, Budi Widhihartanto mengatakan inflasi Kaltim periode September 2024 utamanya disumbangkan oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil inflasi sebesar 0,10 persen. Inflasi pada kelompok ini utamanya disumbangkan oleh komoditas ikan layang, ikan tongkol, akibat cuaca dan gelombang yang tidak mendukung, kangkung, udang basah, dan bayam.
“Inflasi Iebih lanjut ditahan oleh kelompok transportasi dengan andil -0,08 yang sejalan dengan melemahnya tekanan angkutan udara sejalan dengan normalisasi angkutan udara pasca HBKN,” tuturnya, Rabu (2/10/2024).
Upaya pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) terus dilakukan untuk menjaga stabilitas inflasi di Provinsi Kaltim oleh TPID se-Kaltim. Guna memastikan ketersediaan pasokan beras SPHP terus disalurkan ke Kios Penyeimbang Inflasi di Pasar Segiri dan Pasar Merdeka, operasi pasar murah juga telah dilakukan di Kota Samarinda dan Bontang.
“Selain itu sebagai upaya penguatan pasokan di sisi hulu, telah diberikan bantuan sarana dan prasarana tani kepada kelompok tani di Kota Samarinda dan Kabupaten Kutai Kartanegara,” jelasnya.
Sebagai Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kaltim, ia mengaku akan terus berkolaborasi dan dalam menjalankan program pengendalian inflasi melalui strategi 4K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, serta komunikasi efektif) guna pengendalian inflasi.
“Melalui inflasi yang terkendali diharapkan dapat menjadi momentum pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur yang berkelanjutan melalui daya yang terjaga,” tutupnya.
Editor: Supiansyah
Rabu, 02/10/2024
ilustrasi ikan layang sebagai komoditas bahan pokok yang menyumbang inflasi pada September 2024, (istimewa).
TERPOPULER
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.