Jumat, 20/09/2024
Jumat, 20/09/2024
ilustrasi salah satu komoditas pangan yang dihasilkan dari Jawa Timur (Rafik/Korankaltim.com).
Jumat, 20/09/2024
ilustrasi salah satu komoditas pangan yang dihasilkan dari Jawa Timur (Rafik/Korankaltim.com).
Penulis: M Rafik
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Kaltim memprediksi adanya peningkatan inflasi yang lebih tinggi pada Triwulan III 2024 mendatang.
Berdasarkan Laporan Keuangan Provinsi Kaltim pada periode triwulan II 2024, tekanan inflasi pada triwulan III 2024 akan meningkat dengan triwulan sebelumnya. Hal ini dikarenakan faktor cuaca yang memengaruhi pasokan komoditas pangan, kenaikan tarif Bahan Bakar Minyak (BBM) dan perpindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Pada bulan Juli hingga September diperkirakan terjadi puncak musim kemarau di Jawa Timur yan menjadi daerah sentra komoditas pangan,” jelas Kepala KPw BI Provinsi Kaltim, Budi Widhihartanto melalui keterangan tertulis dikutip Korankaltim.com, Jumat Jumat (20/9/2024).
Akibat dari kemarau akan ada risiko kenaikan harga pasokan bahan pangan dan ketersediaan pangan yang terbatas. Begitu juga pada kenaikan tarif BBM pada Agustus 2024 lalu yang juga akan berdampak pada peningkatan inflasi.
“Faktor lainnya yang akan mendorong kenaikan inflasi yaitu meningkatnar jumlah permintaan pasokan pangan akibat dari pindahnya ASN ke IKN pada September 2024 ini,” ungkap dia.
Terlebih, berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa pada triwulan III 2024 nanti, sebagian wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan yang rendah hingga menengah yang berpotensi banjir dengan skala rendah maupun menengah.
“Sebagian wilayah di Indonesia diprediksikan akan mengalami curah hujan yahg rendah maupun sedang, begitu juga akan dirasakan oleh Kaltim,” pungkasnya.
Editor: Supiansyah
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.