Jumat, 06/10/2017

Survei: Joko Widodo Masih Unggul

Jumat, 06/10/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Survei: Joko Widodo Masih Unggul

Jumat, 06/10/2017

JAKARTA - Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) membeberkan hasil survei terbaru menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Sederet nama beken dicantumkan untuk memberikan ruang kepada responden untuk memilih jagoannya di Pilpres.

Ada nama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, mantan Mendikbud Anies Baswedan, putra SBY Agus Harimurti Yudhoyono, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, hingga pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab.

“Kalau semi terbuka itu kita mendaftar nama-nama tokoh yang dicalonkan. Nama Gatot, Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama masuk dan diperkirakan maju sebagai calon Capres dan Cawapres. Gatot muncul dari situ,” ujar Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan di kantornya, Kamis (5/10).

Namun, Gatot belum cukup kuat untuk bertarung di pemilihan presiden. Suara dan dukungan untuk Gatot masih jauh di bawah calon kuat Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Dari hasil survei SMRC, jika Pilpres dilakukan saat ini, maka Jenderal Gatot hanya mengantongi dukungan 0,3 persen. Nama Gatot sesungguhnya sudah muncul sejak beberapa bulan lalu. Namun, kata Djayadi, suaranya masih sangat rendah.

“Masih di bawah 2 persen. Sejak Mei kita survei, September kita survei lagi, Gatot masuk terus tapi dukungannya masih di bawah 2 persen. Jauh di bawah Prabowo dan Jokowi,” tegasnya.

Survei ini digelar pada 3-10 September 2017. Sampel berjumlah 1.220 dan dipilih secara acak (multistage random sampling). Margin of error dari survei sebesar +/- 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95%. Quality control dipilih secara acak sebesar 20 persen dari total sampel. Populasi survei adalah WNI yang sudah memiliki hak pilih.

Hasil survei menyatakan tak sedikit partai yang akan menganut sistem coattail effect pada Jokowi jelang Pemilu 2019. Efek yang mencalonkan orang populer, partai akan mendapatkan limpahan suara dari orang tersebut.

“Artinya kalau calonkan Jokowi, mereka akan dapatkan limpahan suara karena Jokowi. Maka partai harus mengecek. Pemilih Jokowi ada dua jenis, dari PDIP dan luar PDIP. Partai mengecek dan menganalisis mana yang bukan pendukung pdip dan bisa ditarik ke masing-masing. Efeknya belum terlihat dari partai-partai yang di luar PDIP,” jelas dia. (mdc)


Survei: Joko Widodo Masih Unggul

Jumat, 06/10/2017

Berita Terkait


Survei: Joko Widodo Masih Unggul

JAKARTA - Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) membeberkan hasil survei terbaru menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Sederet nama beken dicantumkan untuk memberikan ruang kepada responden untuk memilih jagoannya di Pilpres.

Ada nama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, mantan Mendikbud Anies Baswedan, putra SBY Agus Harimurti Yudhoyono, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, hingga pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab.

“Kalau semi terbuka itu kita mendaftar nama-nama tokoh yang dicalonkan. Nama Gatot, Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama masuk dan diperkirakan maju sebagai calon Capres dan Cawapres. Gatot muncul dari situ,” ujar Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan di kantornya, Kamis (5/10).

Namun, Gatot belum cukup kuat untuk bertarung di pemilihan presiden. Suara dan dukungan untuk Gatot masih jauh di bawah calon kuat Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Dari hasil survei SMRC, jika Pilpres dilakukan saat ini, maka Jenderal Gatot hanya mengantongi dukungan 0,3 persen. Nama Gatot sesungguhnya sudah muncul sejak beberapa bulan lalu. Namun, kata Djayadi, suaranya masih sangat rendah.

“Masih di bawah 2 persen. Sejak Mei kita survei, September kita survei lagi, Gatot masuk terus tapi dukungannya masih di bawah 2 persen. Jauh di bawah Prabowo dan Jokowi,” tegasnya.

Survei ini digelar pada 3-10 September 2017. Sampel berjumlah 1.220 dan dipilih secara acak (multistage random sampling). Margin of error dari survei sebesar +/- 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95%. Quality control dipilih secara acak sebesar 20 persen dari total sampel. Populasi survei adalah WNI yang sudah memiliki hak pilih.

Hasil survei menyatakan tak sedikit partai yang akan menganut sistem coattail effect pada Jokowi jelang Pemilu 2019. Efek yang mencalonkan orang populer, partai akan mendapatkan limpahan suara dari orang tersebut.

“Artinya kalau calonkan Jokowi, mereka akan dapatkan limpahan suara karena Jokowi. Maka partai harus mengecek. Pemilih Jokowi ada dua jenis, dari PDIP dan luar PDIP. Partai mengecek dan menganalisis mana yang bukan pendukung pdip dan bisa ditarik ke masing-masing. Efeknya belum terlihat dari partai-partai yang di luar PDIP,” jelas dia. (mdc)


 

Berita Terkait

Kesbangpol Kukar Pastikan Parpol Peraih Kursi di Legislatif Bakal Terima Bankeu

Kesbangpol Pastikan Pemkab Kukar Telah Lunasi Dana Hibah Pilkada 2024 ke KPU dan Bawaslu

Berkas Pasangan Calon Perseorangan Andi Harun-Syaparudin Bakal Diverifikasi Administrasi

Kembalikan Formulir Ke PAN Kaltim, Mahyudin Berharap Dukungan untuk Maju di Pilkada

Tim Pemenangan Isran-Hadi Ambil Formulir Pendaftaran ke PKS, Langkah Pasti Melalui Jalur Parpol

Dua Paslon Jalur Independen Maju di Pilkada Berau, Pengumuman Disampaikan 22 Agustus 2024

Tujuh Pilar Ormas Paguyuban Kaltim Kompak Dukung Rudy Mas’ud sebagai Bacalon Gubernur

DPD PKS Buka Pendaftaran Bakal Cabup dan Cawabup Kukar

Ambil Formulir Pendaftaran di Lima Parpol Berbeda, Syukri Wahid Mantap Maju di Pilkada Balikpapan

KPU Kutim Optimistis Tingkatkan Partisipasi Pemilih di Pilkada Serentak 2024

KPU Balikpapan Sosialisasikan Persyaratan Calon Perseorangan, Ini Syaratnya

Bawaslu Mahulu Rekrut Lagi Anggota Ad Hoc untuk Pengawasan di Pilkada Serentak 2024

Terbuka untuk yang Memiliki Kapasitas dan Isi Tas, DPW PKS Kaltim Buka Pendaftaran Bacalon di Pilkada Serentak 2024

Dapat Dukungan dari Pondok Pesantren Hidayatullah Ummu Quro Balikpapan, Isran – Hadi Kian Yakin Maju di Pilkada 2024

Golkar Balikpapan Siap Jalin Komunikasi dengan Partai Lain Jelang Pilkada Serentak

Siapkan SDM Jelang Pilkada, KPU Paser Buka Pendaftaran PPK dan PPS

Belum Ada Instruksi dari Pusat, DPC Gerindra PPU Belum Buka Pendaftaran

KPU Kukar Resmi Buka Pendaftaran Calon Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.