Sony meluncurkan sebuah kamera aksi bernama RX0. Memiliki kemampuan tahan banting dan anti-air, RX10 dinilai bakal jadi pesaing berat bagi GoPro.

Sony RX0 dibuat dengan ukuran serupa dengan kamera aksi pada umumnya. Namun, menurut raksasa gadget asal Jepang itu, RX0 punya kemampuan lebih tinggi dan bahkan berada di kelas profesional.

Dari sisi ukuran sensor, Sony RX0 dikatakan lebih unggul karena menggunakan sensor 1 inci. Sedangkan, GoPro, sebagai pesaing, menggunakan sensor dengan ukuran lebih kecil; misalnya pada seri Hero 5 Black sensor yang dipakai berukuran 1/2.3 inci.

Sebagaimana dilansir KompasTekno dari DPReview, Senin (4/9/2017), Sony RX0 menangkap gambar menggunakan sensor multi-layer Exmor RS CMOS berketajaman 15,3 megapiksel. Sedangkan lensanya berupa Zeiss Tessar T* yang setara lensa lebar 24 mm F4.

Pengguna bisa memakai Sony RX0 untuk memotret foto dengan format RAW denga kecepatan shutter 1/32.000 detik dan kecepatan memotret maksimal 16 frame per detik.

Kemampuan lainnya, pengguna bisa memakai remote Sony FA-WRC1M untuk menghubungkan maksimal 15 unit kamera RX0 untuk memakainya bersamaan. Perusahaan juga berencana merilis aplikasi Sony mobile yang bisa digunakan untuk menghubungkan maksimal 5 kamera secara nirkabel.

Kamera-kamera yang sudah terhubung itu bisa digunakan untuk merekam video normal atau slow motion dari berbagai sudut berbeda. Video slow motion tersebut memiliki kecepatan maksimal 1.000 frameper detik.

Berikutnya, Sony RX0 juga memiliki fitur seperti focus peaking, MF-assistant, pre-focus, dan image profile. Setiap hasil jepretan atau rekaman, terutama yang dibuat menggunakan gabungan beberapa kamera, dilengkapi dengan stempel penanda waktu dan kode-kode yang memudahkan proses pengeditan.

RX0 memiliki bobot sekitar 110 gram, dengan ukuran bodi 59 x 40,5 x 29,8 milimeter, tahan jatuh dari ketinggian maksimal 10 meter, dan bisa dibawa menyelam hingga kedalaman 10 meter atau 100 meter jika memakai casing khusus.

Sony RX0 dijual 850 euro atau sekitar Rp 13,4 juta. Rencananya perusahaan akan menjual kamera aksi ini di Eropa pada Oktober mendatang. Belum diketahui ketersediaannya di Indonesia atau negara lain. (kdc)