Sabtu, 26/08/2017

lmuwan Siapkan Sumber Energi Mutakhir untuk 2050

Sabtu, 26/08/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

lmuwan Siapkan Sumber Energi Mutakhir untuk 2050

Sabtu, 26/08/2017

Hampir tiga perempat negara di dunia dapat dukungan sepenuhnya dari sumber energi yang paling mutakhir pada 2050. Hal tersebut sesuai dengan peta jalan 2050 yang ambisius dalam menghitung pengubahan masa depan mengenai dunia bebas emisi. 

Dilansir dari Sciencealert.com, Kamis (24/8/2017), sumber energi mutakhir tersebut akan menciptakan jutaan lapangan pekerjaan, memotong triliunan biaya kesehatan dan biaya yang melonjak, dan membantu menyelamatkan planet dari pemanansan global.

Perkiraan tersebut dihasilkan oleh lebih dari 30 ilmuwan yang didasarkan dari kemampuan 139 negara untuk peralihan 100% angin, air, dan tenaga surya dalam beberapa dekade ke depan sebagai sumber energi utama. 

Sementara perombakan infrastruktur energi yang ada jauh melampaui apa yang disetujui oleh konferensi iklim PBB (COP21). Para peneliti mengatakan ada alasan yang kuat untuk melakukannya lebih awal daripada terlambat. “Temuan kami menunjukkan bahwa manfaatnya sangat besar sehingga mempercepat percepatan angin, air, dan matahari secepat mungkin,” ungkap salah satu tim, Mark Delucchi dari University of California, Berkeley. 

Tim tersebut mengatakan bahwa hal ini bisa mengurangi kematian akibat polusi udara sebanyak 4,6 juta korban setiap tahunnya. Tetapi mungkin yang lebih penting dalam jangka panjang, untuk membuat peralihan itu bisa mengunci tujuan COP21 untuk menjaga kenaikan suhu global menjadi kurang dari 1,5 derajat celcius di atas tingkat pra-industri. 

Penelitian tersebut terbentuk awalnya dipresentasikan kepada para pemimpin dunia di COP21 pada 2015, dan hasilnya menunjukkan bagaimana 50 negara bagian AS dapat membuat transisi energi mutakhir yang sama pada tahun 2050. Kedua studi tersebut dipelopori oleh Mark Z. Jacobson dari Stanford University, salah satu pendiri Proyek Solusi Non-profit Amerika Serikat. “Apa yang saya temukan paling menarik dari hasil penelitian ini adalah bahwa setiap negara yang kami periksa memiliki sumber daya yang cukup untuk kekuatan itu sendiri,” ungkapnya kepada Charles Q. 

Choi di IEEE Spectrum. Sementara ribuan kota di dunia telah melakukan perkerjaan yang menakjubkan untuk secara mandiri menghancurkan target emisi karbon di kota mereka. (okz)

lmuwan Siapkan Sumber Energi Mutakhir untuk 2050

Sabtu, 26/08/2017

Berita Terkait


lmuwan Siapkan Sumber Energi Mutakhir untuk 2050

Hampir tiga perempat negara di dunia dapat dukungan sepenuhnya dari sumber energi yang paling mutakhir pada 2050. Hal tersebut sesuai dengan peta jalan 2050 yang ambisius dalam menghitung pengubahan masa depan mengenai dunia bebas emisi. 

Dilansir dari Sciencealert.com, Kamis (24/8/2017), sumber energi mutakhir tersebut akan menciptakan jutaan lapangan pekerjaan, memotong triliunan biaya kesehatan dan biaya yang melonjak, dan membantu menyelamatkan planet dari pemanansan global.

Perkiraan tersebut dihasilkan oleh lebih dari 30 ilmuwan yang didasarkan dari kemampuan 139 negara untuk peralihan 100% angin, air, dan tenaga surya dalam beberapa dekade ke depan sebagai sumber energi utama. 

Sementara perombakan infrastruktur energi yang ada jauh melampaui apa yang disetujui oleh konferensi iklim PBB (COP21). Para peneliti mengatakan ada alasan yang kuat untuk melakukannya lebih awal daripada terlambat. “Temuan kami menunjukkan bahwa manfaatnya sangat besar sehingga mempercepat percepatan angin, air, dan matahari secepat mungkin,” ungkap salah satu tim, Mark Delucchi dari University of California, Berkeley. 

Tim tersebut mengatakan bahwa hal ini bisa mengurangi kematian akibat polusi udara sebanyak 4,6 juta korban setiap tahunnya. Tetapi mungkin yang lebih penting dalam jangka panjang, untuk membuat peralihan itu bisa mengunci tujuan COP21 untuk menjaga kenaikan suhu global menjadi kurang dari 1,5 derajat celcius di atas tingkat pra-industri. 

Penelitian tersebut terbentuk awalnya dipresentasikan kepada para pemimpin dunia di COP21 pada 2015, dan hasilnya menunjukkan bagaimana 50 negara bagian AS dapat membuat transisi energi mutakhir yang sama pada tahun 2050. Kedua studi tersebut dipelopori oleh Mark Z. Jacobson dari Stanford University, salah satu pendiri Proyek Solusi Non-profit Amerika Serikat. “Apa yang saya temukan paling menarik dari hasil penelitian ini adalah bahwa setiap negara yang kami periksa memiliki sumber daya yang cukup untuk kekuatan itu sendiri,” ungkapnya kepada Charles Q. 

Choi di IEEE Spectrum. Sementara ribuan kota di dunia telah melakukan perkerjaan yang menakjubkan untuk secara mandiri menghancurkan target emisi karbon di kota mereka. (okz)

 

Berita Terkait

Hindari Hasil Imbang Apalagi Kalah, Borneo FC Siap Revans Hadapi Madura United Besok Malam di Batakan

Manchester United Menang di Old Trafford, Rasmus Hojlund Cetak Gol Lagi Setelah 10 Pertandingan

Borneo FC Yakin Balas Kekalahan dari Madura United di Leg Kedua

Abdul Rahman Agus Pimpin Pabersi Kaltim, KONI Minta Jaga Posisi untuk Tetap jadi Cabang Olahraga Andalan

LeKOP Optimistis Kaltim Bisa Tembus 5 Besar di PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara

Championship Series: Borneo FC Kekuatan Penuh Saat Dijamu Madura United Nanti Malam

Bayer Leverkusen Cetak Sejarah di Bundesliga, Tak Pernah Kalah di Laga Tandang Selama Satu Musim

Arsenal Berharap Tottenham Hotspur Jegal Manchester City dalam Perebutan Gelar Juara Liga Inggris

Menang Telak dan Degradasikan Granada, Real Madrid Lewati Rekor 34 Tahun

Inter Milan Menang Telak Lima Gol Tanpa Balas Lawan Frosinone

Festival Sepak Bola Dini di Mini Soccer Aji Imbut Tenggarong Seberang Bukti Pemerintah Hadir Dalam Pembinaan Olahraga

Trofi Bola Emas Maradona Dilelang Bulan Depan di Paris

Skuat Pabrik Torehkan Sejarah di Eropa, Tak Terkalahkan dalam 49 Laga, Bisa Lewati Catatan 59 Tahun Benfica

Borneo FC di Grup B ASEAN Championship Club, Nabil Husien Sebut jadi Pengalaman Berharga

Asa Masih Ada untuk Indonesia U-23 Hadapi Guinea U-23 Malam Nanti

Singkirkan PSG, Final Liga Champions jadi Penebus Kecewa Borussia Dortmund

Judo Kaltim Bakal Ajukan Try Out ke Korea, Dua Kelas Diyakini Potensi Juara di PON

Dispora Pastikan Festival Sepak Bola Usia Dini di Stadion Aji Imbut Pekan Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.