Selasa, 24/10/2017
Selasa, 24/10/2017
BUTUH BOILER: Tidak terlaksananya pembangunan Bolier IV membuat Berau masih menderita krisis daya listrik. Akibatnya, pemadaman bergilir jadi solusi satu-satunya saat perawatan. (FOTO: INDRA/KK)
Selasa, 24/10/2017
BUTUH BOILER: Tidak terlaksananya pembangunan Bolier IV membuat Berau masih menderita krisis daya listrik. Akibatnya, pemadaman bergilir jadi solusi satu-satunya saat perawatan. (FOTO: INDRA/KK)
TANJUNG REDEB- Dirut PT IPB Berau Najamuddin mengatakan, pemadaman listrik yang terjadi di Kota Tanjung Redeb saat ini bisa saja dihindari saat dilakukan perawatan salah satu boiler di PLTU Lati. Asal, pembangunan Boiler IV pada tahun 2015 lalu terealisasi.
Dana untuk proyek itu sudah keluar sekitar Rp14 miliar lebih. “Perlu diketahui semua, seharusnya di PLTU Lati ada empat boiler. Akan tetapi, hingga saat ini boiler yang ada hanya tiga saja, dikarenakan satu boiler yang sudah mengeluarkan dana begitu besarnya, batal lelang. Padahal, lelang sudah dilakukan dan uang negara sebesar Rp14 miliar sudah keluar, akan tetapi dalam perjalanannya, dana tersebut malah hilang, “tegas Najamuddin kepada Koran Kaltim, kemarin.
Kebutuhan daya listrik di Berau sekitar 21 Megawatt ( MW). Sementara daya di PLTU Lati dari Tiga Boiler sekitar 18 MW dibantu sekitar 3 MW dari PLTD PLN Berau. Sehingga, jika terjadi perawatan seperti saat ini, terpaksa masyarakat harus menerima listrik secara bergiliran.
PT IPB sendiri telah melaporkan penyimpangan dana tersebut ke Polres Berau agar proses hukum terkait penyalahgunaan anggaran buat Boiler IV oleh pimpinan PT IPB terdahulu bisa diproses.
“Kita menghormati proses hukum yang saat ini dilakukan pihak Kepolisian Polres Berau. Mengingat, jika proyek Boiler IV tersebut sangat dibutuhkan masyarakat Berau keberadaanya,”tegasnya.
Kasat Reskrim Polres Berau, AKP Damus Asa menyampaikan, proses hukum kasus tersebut masih berlanjut dengan mengumpulkan data serta memanggil beberapa saksi.”Kita tunggu saja proses lebih lanjutnya, kami disini bekerja dengan baik. Tidak ada laporan masyarakat kita diamkan, semuanya kita proses sesuai prosedur hukum yang berlaku,”pungkasnya.(ind)
BUTUH BOILER: Tidak terlaksananya pembangunan Bolier IV membuat Berau masih menderita krisis daya listrik. Akibatnya, pemadaman bergilir jadi solusi satu-satunya saat perawatan. (FOTO: INDRA/KK)
TANJUNG REDEB- Dirut PT IPB Berau Najamuddin mengatakan, pemadaman listrik yang terjadi di Kota Tanjung Redeb saat ini bisa saja dihindari saat dilakukan perawatan salah satu boiler di PLTU Lati. Asal, pembangunan Boiler IV pada tahun 2015 lalu terealisasi.
Dana untuk proyek itu sudah keluar sekitar Rp14 miliar lebih. “Perlu diketahui semua, seharusnya di PLTU Lati ada empat boiler. Akan tetapi, hingga saat ini boiler yang ada hanya tiga saja, dikarenakan satu boiler yang sudah mengeluarkan dana begitu besarnya, batal lelang. Padahal, lelang sudah dilakukan dan uang negara sebesar Rp14 miliar sudah keluar, akan tetapi dalam perjalanannya, dana tersebut malah hilang, “tegas Najamuddin kepada Koran Kaltim, kemarin.
Kebutuhan daya listrik di Berau sekitar 21 Megawatt ( MW). Sementara daya di PLTU Lati dari Tiga Boiler sekitar 18 MW dibantu sekitar 3 MW dari PLTD PLN Berau. Sehingga, jika terjadi perawatan seperti saat ini, terpaksa masyarakat harus menerima listrik secara bergiliran.
PT IPB sendiri telah melaporkan penyimpangan dana tersebut ke Polres Berau agar proses hukum terkait penyalahgunaan anggaran buat Boiler IV oleh pimpinan PT IPB terdahulu bisa diproses.
“Kita menghormati proses hukum yang saat ini dilakukan pihak Kepolisian Polres Berau. Mengingat, jika proyek Boiler IV tersebut sangat dibutuhkan masyarakat Berau keberadaanya,”tegasnya.
Kasat Reskrim Polres Berau, AKP Damus Asa menyampaikan, proses hukum kasus tersebut masih berlanjut dengan mengumpulkan data serta memanggil beberapa saksi.”Kita tunggu saja proses lebih lanjutnya, kami disini bekerja dengan baik. Tidak ada laporan masyarakat kita diamkan, semuanya kita proses sesuai prosedur hukum yang berlaku,”pungkasnya.(ind)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.