Kamis, 22/02/2018
Kamis, 22/02/2018
Drh Ni Luh Sumaniartini
Kamis, 22/02/2018
Drh Ni Luh Sumaniartini
KORANKALTIM.COM, SENDAWAR – Dinas Pertanian Kutai Barat (Kubar) tahun ini akan menggiatkan lagi program penyuntikan vaksin terhadap hewan peliharaan masyarakat, seperti anjing, kucing, dan berbagai hewan peliharaan lainnya yang dianggap berpotensi endemis (penyakit berjangkit) berupa rabies dan penyakit lainnya.
“Vaksin rabies tiap tahun rutin dilakukan oleh Dinas Pertanian Kubar. Pada 2017 lalu Kubar mendapat bantuan dari APBN sebanyak 8.000 dosis. Setiap ekor hewan peliharaan masyarakat mendapat vaksin 1 cc,” jelas Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kubar, Drh Ni Luh Sumaniartini kepada korankaltim.com di ruang kerjanya, Kamis (22/2).
Menurutnya, vaksin rabies itu rutin didapat dari bantuan APBN, juga APBD Kubar setiap tahun. Dari 16 kecamatan se-Kubar, tercatat kecamatan endemik rabies oleh hewan peliharaab pada 2017 lalu, yakni Linggang Bigung, Sekolaq Darat, Damai, dan Barong Tongkok.
“Vaksin bantuan dari APBD II pada tahun lalu terbanyak difokuskan untuk hewan peliharaan masyarakat di Kecamatan Sekolaq Darat. Kita lakukan penyuntikan oleh dokter hewan ke kampung-kampung, pelayanan dari rumah ke rumah,” urai Ni Luh Sumaniartini.
Diungkapkan Ni Luh, pihaknya berpatok data dari Dinas Kesehatan Kubar. Yaitu apabila data mencatat terbanyak gigitan oleh binatang (anjing dan kucing) terhadap warga, maka Dinas Pertanian bergerak ke daerah tersebut untuk memberikan vaksinasi rabies terhadap hewan peliharaan penduduk.
“Itu sebagai acuan untuk memberikan vaksin rabies terhadap hewan. Pada tahun ini sudah dimulai vaksin hewan sejak penghujung Januari lalu. Kami dapat tambahan 500 dosis vaksin rabies dari Pemprov Kaltim, akan disalurkan ke Kecamatan Sekolaq Darat dan Kampung Muara Asa, Kecamatan Barong Tongkok,” bebernya.
“Kendala yang sering dihadapi saat tim dokter hewan dari Dinas Pertanian turn ke kampung, kadang ditolak masyarakat. Mereka berfikir binatang peliharaab (anjing dan kucing) mereka akan mati jika di suntik vaksin. Padahal vaksin untuk menyelamatkan hewan dan juga manusia,” pungkas Ni Luh Sumaniartini.(*)
Penulis : Imran
Editor : Supiansyah
Drh Ni Luh Sumaniartini
KORANKALTIM.COM, SENDAWAR – Dinas Pertanian Kutai Barat (Kubar) tahun ini akan menggiatkan lagi program penyuntikan vaksin terhadap hewan peliharaan masyarakat, seperti anjing, kucing, dan berbagai hewan peliharaan lainnya yang dianggap berpotensi endemis (penyakit berjangkit) berupa rabies dan penyakit lainnya.
“Vaksin rabies tiap tahun rutin dilakukan oleh Dinas Pertanian Kubar. Pada 2017 lalu Kubar mendapat bantuan dari APBN sebanyak 8.000 dosis. Setiap ekor hewan peliharaan masyarakat mendapat vaksin 1 cc,” jelas Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kubar, Drh Ni Luh Sumaniartini kepada korankaltim.com di ruang kerjanya, Kamis (22/2).
Menurutnya, vaksin rabies itu rutin didapat dari bantuan APBN, juga APBD Kubar setiap tahun. Dari 16 kecamatan se-Kubar, tercatat kecamatan endemik rabies oleh hewan peliharaab pada 2017 lalu, yakni Linggang Bigung, Sekolaq Darat, Damai, dan Barong Tongkok.
“Vaksin bantuan dari APBD II pada tahun lalu terbanyak difokuskan untuk hewan peliharaan masyarakat di Kecamatan Sekolaq Darat. Kita lakukan penyuntikan oleh dokter hewan ke kampung-kampung, pelayanan dari rumah ke rumah,” urai Ni Luh Sumaniartini.
Diungkapkan Ni Luh, pihaknya berpatok data dari Dinas Kesehatan Kubar. Yaitu apabila data mencatat terbanyak gigitan oleh binatang (anjing dan kucing) terhadap warga, maka Dinas Pertanian bergerak ke daerah tersebut untuk memberikan vaksinasi rabies terhadap hewan peliharaan penduduk.
“Itu sebagai acuan untuk memberikan vaksin rabies terhadap hewan. Pada tahun ini sudah dimulai vaksin hewan sejak penghujung Januari lalu. Kami dapat tambahan 500 dosis vaksin rabies dari Pemprov Kaltim, akan disalurkan ke Kecamatan Sekolaq Darat dan Kampung Muara Asa, Kecamatan Barong Tongkok,” bebernya.
“Kendala yang sering dihadapi saat tim dokter hewan dari Dinas Pertanian turn ke kampung, kadang ditolak masyarakat. Mereka berfikir binatang peliharaab (anjing dan kucing) mereka akan mati jika di suntik vaksin. Padahal vaksin untuk menyelamatkan hewan dan juga manusia,” pungkas Ni Luh Sumaniartini.(*)
Penulis : Imran
Editor : Supiansyah
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.