Senin, 21/05/2018
Senin, 21/05/2018
TOLAK PROYEK : Warga menolak pembangunan hotel karena khawatir mengganggu kekhusukan ibadah.
Senin, 21/05/2018
TOLAK PROYEK : Warga menolak pembangunan hotel karena khawatir mengganggu kekhusukan ibadah.
SAMARINDA - Kain putih berukuran panjang berisi tanda tangan penolakan warga terhadap pembangunan Hotel Primebiz dipampang warga persis disamping Islamic Center Samarinda, Jalan Slamet Riyadi, Sungai Kunjang.
Aksi penolakan warga ini karena menganggap hotel tersebut bakal mengganggu kekhusyukan dalam beribadah. Ada juga spanduk berukuran besar dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Samarinda dan Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM).
Isi dari spanduk tersebut meminta kepada Pemkot Samarinda untuk tidak menerbitkan izin pembangunan hotel sebelum adanya penyelesaian dengan warga sekitar Islamic Center.
Kendati demikian, justru di lapangan pihak perusahaan yakni PT Wijaya Utama Lestari menurunkan alat beratnya untuk membersihkan lahan tersebut.
Pj Walikota Samarinda Zairin Zain mengatakan kalau izin mendirikan bangunan (IMB) sudah ditertibkan. Namun, saat ini masih menyisakan pro-kontra dari masyarakat.
Masyarakat mengganggap pembangunan hotel tersebut kerap disalahgunakan dan dapat menimbulkan konflik. “Nah, masyarakat kan menilainya seperti itu. Makanya perlu ada pendekatan secara persuasif untuk menjelaskannya,” ujar Zairin saat ditemui usai membuka Pasar Ramadan di Gor Segiri, Sabtu (19/5).
Ia mencontohkan, seperti terlihat di Mekah maupun Madinah. Banyak pembangunan hotel - hotel yang berdekatan dengan masjid. “Tapi, hotelnya benar - benar harus dijaga dan harus sesuai dengan syariah,” imbuhnya lagi. (sn318)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.