Jumat, 25/10/2019

Jadi Wamen, Alue Dohong Obati Kecewa Suku Dayak

Jumat, 25/10/2019

Deputy Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Kaltim Yulianus Henock (Foto: IST)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Jadi Wamen, Alue Dohong Obati Kecewa Suku Dayak

Jumat, 25/10/2019

logo

Deputy Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Kaltim Yulianus Henock (Foto: IST)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Setelah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo, menjadi Wakil Menteri (Wamen) Alue Dohong menjadi orang Dayak pertama, yang masuk dalam kabinet pemerintahan Republik Indonesia (RI). 

Hal ini tentu menjadi kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat Dayak. Tak cuma di Kalimantan Tengah tempat asal Alue Dohong, Deputy Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Kaltim Yulianus Henock menyebut, kebahagiaan turut dirasakan masyarakat Dayak di Kaltim.

"Memang itu lah yang kami usulkan.  Kaltim sebagai IKN (Ibukota Negara) minimal di kabinet ada perwakilan. Sehingga saat pemindahan IKN, banyak hal yang bisa di komunikasikan karena ada perwakilan di kementerian," ujanrya dikonfirmasi melalui sambungan telepon Jumat (25/10/2019) siang.

Alue Dohong, kata Henock sapaan Yulianus Henock merupakan orang yang punya pengalaman dan integritas yang baik.  Latar belakang pendidikannya tidak kalah,  dengan nama-nama lain yang dipanggil Presiden.  "Ya kami sampaikan terimakasih kepada Pak Jokowi. Walaupun sebagai Wamen minimal ada ditampung kami masyarakat Dayak yang mengusulkan," tukasnya.

Ditanya soal kedekatan Alue Dohong dengan Kaltim, Henock menyebut sebagai bagian dari masyarakat Dayak, pihaknya tak pernah membeda-bedakan asal daerah. Baginya, semua sama sebagai putera terbaik Dayak, dan putera terbaik Kalimantan. "Kami masyarakat adat Dayak kami tidak pernah bedakan timur, tengah utara, selatan. Tapi satu kesatuan, Ya bagi-bagi tugas, Kaltim kan sudah ditetapkan jadi IKN, untuk mengobati kekecewaan masyarakat Kalteng yang kemarin isunya sangat kuat disana. Makanya Wamen dari Palangkaraya," ucapnya.

Meskipun, sebelumnya MADN bersama 11 organisasi masyarakat Dayak telah mengusulkan beberapa nama untuk masuk dalam kabinet Jokowi dan tak satupun dipanggil, namun Henock mengatakan ditunjuknya Alue Dohong sudah cukup mengobati kekecewaan.

"Kami sebenarnya sama dengan kawan di Papua, karena tidak muncul saat pengumuman kabinet menteri. Tapi ini terobati dengan masuknya Pak Alue Dohong. Kawan suku lain saya rasa tidak ada masalah, yang penting ada representasi Kalimantan," kata Henock sambal menambahkan  dalam waktu dekat akan melakukan komunikasi dengan Alue Dohong. "Komunikasi pasti, karena beliau bagian dari MADN. Kami sudah prediksi beliau masuk. Pertama kalinya orang Dayak masuk Kabinet, dikasih wakil ya disyukuri," tutup Henock. [*]


Penulis : Rusdi 

Editor: Aspian Nur

Jadi Wamen, Alue Dohong Obati Kecewa Suku Dayak

Jumat, 25/10/2019

Deputy Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Kaltim Yulianus Henock (Foto: IST)

Berita Terkait


Jadi Wamen, Alue Dohong Obati Kecewa Suku Dayak

Deputy Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Kaltim Yulianus Henock (Foto: IST)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Setelah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo, menjadi Wakil Menteri (Wamen) Alue Dohong menjadi orang Dayak pertama, yang masuk dalam kabinet pemerintahan Republik Indonesia (RI). 

Hal ini tentu menjadi kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat Dayak. Tak cuma di Kalimantan Tengah tempat asal Alue Dohong, Deputy Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Kaltim Yulianus Henock menyebut, kebahagiaan turut dirasakan masyarakat Dayak di Kaltim.

"Memang itu lah yang kami usulkan.  Kaltim sebagai IKN (Ibukota Negara) minimal di kabinet ada perwakilan. Sehingga saat pemindahan IKN, banyak hal yang bisa di komunikasikan karena ada perwakilan di kementerian," ujanrya dikonfirmasi melalui sambungan telepon Jumat (25/10/2019) siang.

Alue Dohong, kata Henock sapaan Yulianus Henock merupakan orang yang punya pengalaman dan integritas yang baik.  Latar belakang pendidikannya tidak kalah,  dengan nama-nama lain yang dipanggil Presiden.  "Ya kami sampaikan terimakasih kepada Pak Jokowi. Walaupun sebagai Wamen minimal ada ditampung kami masyarakat Dayak yang mengusulkan," tukasnya.

Ditanya soal kedekatan Alue Dohong dengan Kaltim, Henock menyebut sebagai bagian dari masyarakat Dayak, pihaknya tak pernah membeda-bedakan asal daerah. Baginya, semua sama sebagai putera terbaik Dayak, dan putera terbaik Kalimantan. "Kami masyarakat adat Dayak kami tidak pernah bedakan timur, tengah utara, selatan. Tapi satu kesatuan, Ya bagi-bagi tugas, Kaltim kan sudah ditetapkan jadi IKN, untuk mengobati kekecewaan masyarakat Kalteng yang kemarin isunya sangat kuat disana. Makanya Wamen dari Palangkaraya," ucapnya.

Meskipun, sebelumnya MADN bersama 11 organisasi masyarakat Dayak telah mengusulkan beberapa nama untuk masuk dalam kabinet Jokowi dan tak satupun dipanggil, namun Henock mengatakan ditunjuknya Alue Dohong sudah cukup mengobati kekecewaan.

"Kami sebenarnya sama dengan kawan di Papua, karena tidak muncul saat pengumuman kabinet menteri. Tapi ini terobati dengan masuknya Pak Alue Dohong. Kawan suku lain saya rasa tidak ada masalah, yang penting ada representasi Kalimantan," kata Henock sambal menambahkan  dalam waktu dekat akan melakukan komunikasi dengan Alue Dohong. "Komunikasi pasti, karena beliau bagian dari MADN. Kami sudah prediksi beliau masuk. Pertama kalinya orang Dayak masuk Kabinet, dikasih wakil ya disyukuri," tutup Henock. [*]


Penulis : Rusdi 

Editor: Aspian Nur

 

Berita Terkait

Hadiri Seminar Nasional OIKN, Distransnaker Harap Putra-Putri Kukar Bisa Terserap Maksimal

Api Membara di Gudang Datasemen Gegana Brimob Polda Kaltim Tadi Malam

Kepala OIKN Lantik Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Jabatan Fungsional dan 18 Jabatan Pelaksana di HPK Nusantara

Dibagi jadi Empat Kloter, 627 Calon Jemaah Haji Samarinda Dilepas Secara Simbolis di Masjid Darunni’mah Sungai Kunjang

Penipuan Berkedok Tawaran Jasa Modeling di Balikpapan Terbongkar, Pelaku Ditangkap di Bogor

Kukar Raih WTP 6 Kali Berturut-turut, Ketua DPRD Kukar Ucapkan Selamat kepada Pemerintah dan Masyarakat

Real Madrid Tunda Pesta Juara LaLiga Demi Fokus Hadapi Bayern Munchen Dini Hari Nanti

Datang ke Samarinda, Bank Dunia Gali Informasi Terkait Program Penurunan Emisi Karbon di Kalimantan Timur

Besok Bak Sendimentasi dan Flokulasi IPA Cendana Dikuras, 13 Titik di Kota Samarinda Bakal Terdampak

Dari Rakor Ketahanan Pangan di Balikpapan, DPTPH Kaltim Tegaskan Perlu Dukungan

KPU Kutai Timur Pilih Sijur dan Simur jadi Maskot Pilkada Serentak 2024

Anak 13 Tahun di Balikpapan jadi Korban Penganiayaan Orang Tak Dikenal

Polres Bontang Tangkap Pelaku Penimbunan BBM Subsidi di Loktuan

Libatkan 1.840 Taruna dari 7 Akademi, Latsitarda Nusantara Resmi Dibuka di Lapangan Merdeka Balikpapan

Posyandu di Jalan Cipto Mangunkusumo Tanah Grogot Bakal Dibuatkan Gedung Baru

Unggul Telak di Konferprov, Abdurrahman Amin Pimpin PWI Kaltim

Pansus Raperda Karhutla Kunjungi KLHK di Jakarta untuk Sempurnakan Regulasi

Konferprov PWI Kaltim, Intoniswan Kembali Terpilih jadi Ketua Dewan Kehormatan

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.