Jumat, 31/05/2019

Depresi karena Ibu Kawin Cerai 7 Kali, Pemuda Ini Melukai Diri, Wali Kota Turun Tangan

Jumat, 31/05/2019

DEPRESI BERAT: Masalah yang dialami Sakwan, warga Loktuan cukup dalam, sehingga ia hendak menyakiti dirinya sendiri, bahkan ingin mengakhiri hidupnya dengan menelan 11 obat secara bersamaan, pagi tadi. (foto:Istimewa)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Depresi karena Ibu Kawin Cerai 7 Kali, Pemuda Ini Melukai Diri, Wali Kota Turun Tangan

Jumat, 31/05/2019

logo

DEPRESI BERAT: Masalah yang dialami Sakwan, warga Loktuan cukup dalam, sehingga ia hendak menyakiti dirinya sendiri, bahkan ingin mengakhiri hidupnya dengan menelan 11 obat secara bersamaan, pagi tadi. (foto:Istimewa)

KORANKALTIM.COM, BONTANG- Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni langsung gerak cepat menangani pemuda yang depresi berat hingga sering melukai dirinya sendiri. 


Begitu tahu info terkait warganya bernama Sakwan (21) warga Loktuan ini di grup WhatsApp LK3 (Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga) Kota Bontang, jiwa keibuan dan welas asih walikota Bontang ini langsung tergerak.

Ia  meminta agar tim LK3 yang terdiri dari pekerja sosial juga ada Bhabinkamtibmas Loktuan agar cepat membawa Sakwan ke rumah sakit.

Menurut Neni,  jika tidak segera diatasi atau mendapat pertolongan, akan membahayakan jiwa anak tersebut.

Dari pembicaraan di Grup LK3, Neni meminta Sakwan harus ditangani serius dan segera konsultasi ke dokter jiwa. “Bahkan jika di Bontang tidak ada maka konsultasi ke Samarinda,” ujar Neni membalas pembicaraan di grup WhatsApp itu.

Sayangnya, setelah dicek, daftar kunjungan psikiater terakhir pada 22 Mei kemarin dan akan buka lagi pada12 Juni, usai lebaran.

Mengetahui hal tersebut, Neni mengusulkan  Sakwan diberi resep obat oleh suaminya, dr Sofyan Hasdam SpS, sebelum dibawa ke Samarinda. Pasalnya besok praktek dokter sudah libur panjang karena lebaran.

 Setelah dirembuk, akhirnya Sakwan langsung dibawa ke RSUD Taman Husada Bontang oleh Bhabinkamtibmas Loktuan Bajuri. Di rumah sakit Wali Kota Bontang bersama suaminya Sofyan Hasdam sudah menunggu. Keduanya sempat membujuk Sakwan agar mau disuntik dan diinfus.

Dari keterangan yang berhasil didapat, ternyata depresi yang dialami Sakwan, karena masalah keluarga sejak 2015 lalu. Ibu kandungnya sudah kawin cerai hingga 7 kali. Dia juga kerap dipukul ayah tirinya.

Menurut Sofyan, kondisi kejiwaan Sakwan sangat depresi dan harus diawasi. Jika tidak bisa berakhir bunuh diri.

Sementara itu, menurut Bhabinkamtibmas Loktuan, Bajuri, ibu Sakwan yang bernama Mardiana awalnya sempat minta pertolongan karena mendapati anaknya menyayat lengannya sendiri hingga berdarah.

“Sempat saya amankan pagi tadi jam 8, ibunya minta tolong. Ternyata dia punya masalah keluarga. Karena mamanya ini, jadi Sakwan ingin agar ibunya tidak nikah terus dan tidak usah pisah. Rencananya, ibunya akan menikah ke-8 kalinya habis lebaran nanti,” ujar Bajuri.

Jadi, lanjut Bajuri, Sakwan merasa dirinya tidak bisa berarti apa-apa, tidak diangggap karena saran-sarannya tidak digubris ibunya. “Boneka saja yang terus ia peluk, dianggap sebagai temannya. Sekarang Sakwan dirawat di RSUD, kondisinya miris, karena sudah 5 hari tidak makan. Habis minum obat 11 macam sekaligus, sampai muntah darah. Pak Sofyan khawatir akan mencoba bunuh diri lagi,” pungkasnya.


Penulis:  Cholisoh

Editor : M.Huldi

Depresi karena Ibu Kawin Cerai 7 Kali, Pemuda Ini Melukai Diri, Wali Kota Turun Tangan

Jumat, 31/05/2019

DEPRESI BERAT: Masalah yang dialami Sakwan, warga Loktuan cukup dalam, sehingga ia hendak menyakiti dirinya sendiri, bahkan ingin mengakhiri hidupnya dengan menelan 11 obat secara bersamaan, pagi tadi. (foto:Istimewa)

Berita Terkait


Depresi karena Ibu Kawin Cerai 7 Kali, Pemuda Ini Melukai Diri, Wali Kota Turun Tangan

DEPRESI BERAT: Masalah yang dialami Sakwan, warga Loktuan cukup dalam, sehingga ia hendak menyakiti dirinya sendiri, bahkan ingin mengakhiri hidupnya dengan menelan 11 obat secara bersamaan, pagi tadi. (foto:Istimewa)

KORANKALTIM.COM, BONTANG- Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni langsung gerak cepat menangani pemuda yang depresi berat hingga sering melukai dirinya sendiri. 


Begitu tahu info terkait warganya bernama Sakwan (21) warga Loktuan ini di grup WhatsApp LK3 (Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga) Kota Bontang, jiwa keibuan dan welas asih walikota Bontang ini langsung tergerak.

Ia  meminta agar tim LK3 yang terdiri dari pekerja sosial juga ada Bhabinkamtibmas Loktuan agar cepat membawa Sakwan ke rumah sakit.

Menurut Neni,  jika tidak segera diatasi atau mendapat pertolongan, akan membahayakan jiwa anak tersebut.

Dari pembicaraan di Grup LK3, Neni meminta Sakwan harus ditangani serius dan segera konsultasi ke dokter jiwa. “Bahkan jika di Bontang tidak ada maka konsultasi ke Samarinda,” ujar Neni membalas pembicaraan di grup WhatsApp itu.

Sayangnya, setelah dicek, daftar kunjungan psikiater terakhir pada 22 Mei kemarin dan akan buka lagi pada12 Juni, usai lebaran.

Mengetahui hal tersebut, Neni mengusulkan  Sakwan diberi resep obat oleh suaminya, dr Sofyan Hasdam SpS, sebelum dibawa ke Samarinda. Pasalnya besok praktek dokter sudah libur panjang karena lebaran.

 Setelah dirembuk, akhirnya Sakwan langsung dibawa ke RSUD Taman Husada Bontang oleh Bhabinkamtibmas Loktuan Bajuri. Di rumah sakit Wali Kota Bontang bersama suaminya Sofyan Hasdam sudah menunggu. Keduanya sempat membujuk Sakwan agar mau disuntik dan diinfus.

Dari keterangan yang berhasil didapat, ternyata depresi yang dialami Sakwan, karena masalah keluarga sejak 2015 lalu. Ibu kandungnya sudah kawin cerai hingga 7 kali. Dia juga kerap dipukul ayah tirinya.

Menurut Sofyan, kondisi kejiwaan Sakwan sangat depresi dan harus diawasi. Jika tidak bisa berakhir bunuh diri.

Sementara itu, menurut Bhabinkamtibmas Loktuan, Bajuri, ibu Sakwan yang bernama Mardiana awalnya sempat minta pertolongan karena mendapati anaknya menyayat lengannya sendiri hingga berdarah.

“Sempat saya amankan pagi tadi jam 8, ibunya minta tolong. Ternyata dia punya masalah keluarga. Karena mamanya ini, jadi Sakwan ingin agar ibunya tidak nikah terus dan tidak usah pisah. Rencananya, ibunya akan menikah ke-8 kalinya habis lebaran nanti,” ujar Bajuri.

Jadi, lanjut Bajuri, Sakwan merasa dirinya tidak bisa berarti apa-apa, tidak diangggap karena saran-sarannya tidak digubris ibunya. “Boneka saja yang terus ia peluk, dianggap sebagai temannya. Sekarang Sakwan dirawat di RSUD, kondisinya miris, karena sudah 5 hari tidak makan. Habis minum obat 11 macam sekaligus, sampai muntah darah. Pak Sofyan khawatir akan mencoba bunuh diri lagi,” pungkasnya.


Penulis:  Cholisoh

Editor : M.Huldi

 

Berita Terkait

Lokasi CFD Tenggarong Pindah Besok Pagi, SK2 Bakal Bagikan 200 Sapoh untuk Para Pedagang

Pj Gubernur Kaltim Pantau Banjir di Mahulu, Penyaluran Listrik, Bantuan Pangan dan Air Bersih jadi Prioritas Awal

Dukung Gerakan Literasi Desa, Paser Terima Mobil Pusling diJakarta

Warga RT 13 Kelurahan Baru, Tenggarong Berembuk Manfaatkan Dana Rp50 Juta

Setelah Balikpapan, Dinkes Kaltim Siap Vaksinasi Lima Ribu Anak di Kota Samarinda

Dinsos Kaltim Kirim 1.500 Paket ke Mahulu, Kemensos RI juga Segera Beri Bantuan

Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Masjid Al Qadar Tenggarong Siang Tadi

Kecamatan Tabang Diterjang Banjir Imbas Hujan di Hulu Sungai Belayan, BPBD Kukar Turunkan Tim Pantau Potensi Banjir Kiriman dari Mahulu

Hendak Menyeberang Jalan Saat Banjir di Mahulu, Karyawan Warung PHP Sebenaq Meninggal Dunia Pagi Tadi

Aktivitas Warga di Ibu Kota Mahulu Mulai Normal Setelah Sempat Diterjang Banjir

Kerap Mencuri di Rumah Kosong, Warga Perum Handil Kopi Sambutan Diciduk Polisi

Pabrik Smelter di Sangasanga Kembali Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-Luka

Proyek Peningkatan Sistem Drainase Perkotaan di Tanjung Redeb Habiskan Anggaran Rp23,7 Miliar

Pengembangan Lahan Kakao Berau Baru 500 Hektare, Kelompok Tani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan

Ketergantungan Kaltim pada Sektor Pertambangan jadi Sorotan

Petani Kakao di Berau Diminta Bermitra dengan Perusahaan

Libatkan 14 Perusahaan, Disnaker Samarinda Buka Job Fair Pekan Depan

Aplikasi Perjalanan Dinas Dikritisi Anggota DPRD Samarinda, Sebut Jalan-Jalan untuk Adopsi Tata Kota

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.