Selasa, 13/06/2017
Selasa, 13/06/2017
PAMITAN : Imam Supriadi saat berpamintan dengan warga kampung.
Selasa, 13/06/2017
PAMITAN : Imam Supriadi saat berpamintan dengan warga kampung.
TANJUNG REDEB – Meskipun hujan rintik-rintik mengguyur Kampung Eka Sapta Kecamatan Talisayan, namun tidak membuat antusiasme masyarakat untuk datang bersilahturrahmi sekaligus buka puasa bersama di kediaman Kepala Kampung Eka Sapta, Imam Supriadi.
Puluhan warga berbondong-bondong hadir untuk berbuka bersama yang dirangkai dengan pamitan dari Imam Supriadi karena sudah tidak menjadi kepala Kampung lagi terhitung sejak Selasa (13/6).
Dalam sambutannya, Imam mengatakan meminta maaf kepada seluruh warga jika selama memimpin Kampung Eka Sapta banyak salah, dan ada kata-kata yang menyinggung. “Saya secara pribadi meminta maaf kepada bapak dan ibu, jika selama menjadi kepala kampung banyak salah, saya mohon maaf sebesar-besarnya,” ujarnya dihadapan warga, Minggu (11/6) lalu.
Warga yang hadir hanya tertunduk menahan haru karena tidak lagi dipimpin Kepala Kampung yang membawa kampung mereka terkenal di Kaltim sebagai kampung penghasil jagung terbesar kedua di Indonesia.
Warga Eka Sapta, Sabiring mengatakan tidak kuat menahan haru mengingat pengorbanan Kepala Kampung Eka Sapta yang sejak 2011 banyak perubahan nyata yang dirasakan. “Kami diajarkan cara menanam jagung yang baik dan panen yang tidak pernah putus, bahkan waktu panen akbar, beliau mendatangkan Gubernur dan itu pertama kali kami orang kampung melihat Gubernur,” katanya.
Menurutnya banyak perubahan nyata selama dipimpin oleh Imam Supriadi, mulai dari segi ekonomi, hingga pembangunan gedung-gedung. “Meskipun malam hari ada warga yang sakit dan membutuhkan tumpangan ke rumah sakit, dia dengan ikhlas membantu,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Imam memberikan kenang-kenangan kepada Ketua RT maupun anggota PKK Kampung Eka Sapta. Dilanjutkan salat Magrib dan buka bersama. “Kami maunya, kampung ini kembali dipimpin Pak Imam, meskipun orangnya ceplas ceplos namun sudah berhasil membawa perubahan bagi kampung kami,” lanjut Sobirin sembari menyeka air matanya.
Sementara itu, Imam yang ditemui usai berbuka puasa disinggung mengenai apakah mencalonkan lagi atau tidak, dirinya tidak menjawab apakah akan mencalonkan lagi atau tidak. “Kita lihat saja nanti, saya belum bisa memberikan jawaban saat ini,” tutupnya. (Mh216)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.