Minggu, 11/06/2017
Minggu, 11/06/2017
Minggu, 11/06/2017
TANJUNG REDEB – Guna membudayakan sistem transparansi atau keterbukaan dalam mengelola anggaran kampung, baik BUMDes maupun ADK.
Pemerintah Kampung Sumber Kecamatan Biatan Agung, akan menggelar rapat terbuka, Senin (12/06) mengenai kas kampung bersama masyarakat serta elemen lainnya
Kepala kampung Sumber Agung, Edi Santoso mengatakan rapat tersebut sengaja digelar mengingat masa jabatannya hanya tinggal hitungan hari. Selasa besok , secara resmi tidak lagi menjabat Kepala Kampung dan akan digantikan oleh Penjabat Sementara (PjS) yang ditunjuk Pemerintah Kecamatan Batu Putih. Senin (hari ini) kami akan mengundang seluruh masyarakat untuk rapat, guna membahas semua hasil kas kampung selama lima tahun saya menjabat sebagai kepala kampung. Mereka wajib hadir,” bebernya.
Ia menyampaikan rapat tersebut sangat penting untuk menampik isu negatif tentang dirinya dalam mengelola anggaran kampung selama lima tahun. Jika kas kampung ini tidak disampaikan kepada masyarakat, bisa saja hal ini akan menjadi permasalahan di kemudian hari. Apalagi jumlah dana kas kampung tersebut cukup besar, yakni berkisar antara Rp300 juta sampai Rp400 juta. “Penggunaan uang kas itu murni untuk kampung, dan yang membahas adalah kampung. Tapi untuk penggunaannya dilaporkan ke camat dan BPMPK, apalagi kas itu juga masuk di APBK. Intinya, kas kampung ini harus diketahui masyarakat. Masalah hasilnya dan penggunaannya untuk apa saja, akan laporkan. Sekaligus juga melaporkan pertanggungjawaban terakhir saya, untuk masa jabatan yang pertama,” lanjutnya.
Ia mengakui, dengan berakhirnya masa jabatannya sebagai kepala kampung, maka akan mulai dilakukan penyusunan panitia untuk pemilihan kepala kampung baru. Sudah bukan hal baru, jika setiap permasalahan sekecil apapun dalam mengelola anggaran, pasti akan dijadikan ajang politis oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan. Hal itu dianggapnya wajar, mengingat dalam beberapa bulan kedepan akan dilakukan pemilihan kepala kampung serentak. “Wajar, jika banyak opini yang menjatuhkan kepala kampung, seolah olah penggunaan anggaran dilakukan secara tidak wajar dan transparan. Sebenarnya itu sudah biasa bagi saya, dan saya kira itu juga terjadi di kampung lain,” ujarnya
Tentu sebagai kepala kampung banyak kata-kata yang terucap menyakiti, maka dari itu dalam rapat tersebut selain menyampaikan laporan pertanggungjawaban maka dirinya juga akan meminta maaf kepada masyarakat maupun staf di kampung Sumber Agung. “Dalam memimpin kampung pasti ada yang tidak suka, dan ada yang suka, itu sudah jadi dinamika dalam memimpin orang banyak,” pungkasnya (mh216)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.