Rabu, 26/07/2017
Rabu, 26/07/2017
Rabu, 26/07/2017
SENDAWAR – Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Kutai Barat (Kubar) diingatkan agar memiliki manajemen resiko mengenali dan mendeteksi hal yang berkaitan dengan kegiatan administrasi dan keuangan negara dalam setiap kegiatan.
“Peraturan Pemerintah (PP) No 60/2008 tentang Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP), bahwa instansi pemerintah wajib melaksanakan penilaian risiko. Hal ini membantu pelaksanaan visi-misi pembangunan,” tegas Bupati FX Yapan dalam sambutannya dibacakan Setkab Yacob Tullur, membuka Sosialisasi Manajemen Resiko yang dihadiri narasumber dari Bank Dunia, Senin (24/7) lalu di Balai Agung Aji Tulur Jejangkat (ATJ), Kantor Bupati di Sendawar.
Ia berharap agar para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkab Kubar melaksanakan penilaian resiko pada tupoksi yang meliputi jabatan ASN eselon II, III, IV. “Kepala OPD agar berkordinasi dengan Inspektorat. Termasuk ASN se-Kubar yang memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai perencana,” papar Tullur.
Bupati juga meminta Kepala Inspektorat Kubar membentuk tim pendampingan dan menyusun jadwal konsultansi dan koordinasi seluruh OPD. Sehingga seluruh OPD memiliki kemampuan menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) APBD murni maupun APBD. “RKA harus sesuai peraturan perundangan, agar terhindar dari kemungkinan resiko. Sehingga seluruh program kegiatan OPD efisien dan efektif.” Kata Yacob Tullur.
Selain itu papar Yacob Tullur, seluruh OPD perlu meningkatkan komunikasi, konsultasi dan koordinasi dengan Inspektorat. Dia menyebut tujuan utama pembenahan manajemen ASN, guna pencapaian pelayanan prima kepada masyarakat. “Ini merupakan salah satu cara mencegah KKN. Tentunya akan membawa perubahan dan reputasi pemerintah lebih baik dimata publik,” imbuhnya.
Sementara Kepala SPIP Kubar, Robertus Bellarminus Belly Djuedi Widodo mengatakan, kegiatan itu agar para PNS/ASN mengetahui tata cara menyusun administrasi berkaitan dengan keuangan Negara. “Setiap kegiatan ada petunjuk teknis (juknis) sebagai acuan. Sehingga ASN lebih berhati-hati menggunakan anggaran sesuai rencana,” paparnya.
Sekedar diketahui, sosialisasi itu menghadirkan narasumber dari Bank Dunia, Alex B Setiadji.(imr)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.