Selasa, 13/02/2018
Selasa, 13/02/2018
Dr. Zamroni, M.Pd
Selasa, 13/02/2018
Dr. Zamroni, M.Pd
SAMARINDA - Besok, tepat tanggal 14 Februari 2018 Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Syarifudin ,akan membuka 2nd International Conference in Education and Islamic Culture dengan tema Revitalizing the Role of Islamic Higher Education Towards Cultural Transformation and Radicalism Prevention, yang digelar oleh Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua panitia 2nd International Conference in Education and Islamic Culture, Dr. Zamroni, M.Pd kepada Koran Kaltim Senin (12/2) kemarin. “Menteri Agama sudah sehat, dan akan hadir dan membuka International Conference pada tanggal 14 Februari,” ujarnya kemarin.
Ia mengatakan, kegiatan akan dilanjutkan dengan pemateri international conference setalah solat dzuhur.
“Ba’da dhuhur dah kita mulai, narasumber international conference menyampaikan materinya di panel 1. Prof Dr. Phil. H Kamarudin Amin, MA, 2. Prof Dr. Arskal, 3. Prof Mejar Yahya Don,” paparnya.
Kegiatan akan dilanjutkan pada keesokan harinya yakni pada 15 Februari, dengan pemateri lainnya. “1.Dr Haji Adanan, 2. Dr KH Abdul Hamid Wahid,M.Ag dan 3. Komjen Pol Suhardi Alius, MH,” tukasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebagai kampus Islam terbesar di Kalimantan Timur dan Utara IAIN Samarinda, selalu melakukan gebrakan baru dalam menunjang perkembangan mutu kelembagaan baik yang bersifat internal maupun eksternal.
Perwujudan hal tersebut, salah satunya dengan penyelenggaraan seminar internasional, yang menghadirkan Lukman Hakim Saifuddin (Menteri Agama RI), Prof. Dr. Phil Kamaruddin Amin, MA (Direktur Jenderal Pendidikan Islam), Prof. Mejar Yahya Don (Universitas Utara Malaysia), Dr. H. Adanan bin H. Bashar (Kolej University Perguruan Agama Seri Bengawan, Brunei Darussalam), Dr. KH. Abdul Hamid Wahid, M.Ag (Rektor Universitas Nurul Jadid Probolinggo), Allstair Welsh (Lecturer of Deakin University, Australia), Komjen. Pol. Drs. Suhardi Alius, MH (Kepala BNPT).
“Peserta adalah para dosen, akademisi, peneliti di dalam maupun luar negeri,” ucap Zamroni.
Ia membeber, tujuan seminar tersebut untuk menghidupkan kembali peran perguruan tinggi terhadap transformasi budaya dan pencegahan radikalisme. Mengingat Kalimantan Timur merupakan wilayah yang sudah masuk zona merah (red zone) terhadap perkembangan radikalisme.
Sehingga melalui 2nd International Conference in Education and Islamic Culture ini dapat memaksimalkan peran perguruan tinggi baik Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) maupun Perguruan Tinggi Umum (PTU) baik di dalam negeri maupun di luar negeri untuk dapat bersinergi dalam menangkal dan mencegah merebaknya paham radikalisme ini. (adv/rs)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.