Jumat, 29/03/2024
Jumat, 29/03/2024
Sri Puji Astuti saat diwawancarai. (Foto: Ainur/Korankaltim.com)
Jumat, 29/03/2024
Sri Puji Astuti saat diwawancarai. (Foto: Ainur/Korankaltim.com)
Penulis: Ainur Rofiah
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Sri Puji Astuti menilai jika pada tahun ini kemiskinan ekstrem tidak mungkin tuntas ditangani. Meski pemerintah pusat memberi target penanganan miskin ektrem termasuk persoalan stunting itu hingga akhir tahun 2024 ini.
“Mudah-mudahan di 2025 nanti kita zero untuk miskin ekstrem, tapi ini kita maunya ya. Sama halnya dengan stunting, bahwa juga di akhir 2024 harus tuntas semuakan,” ungkap Puji, Jumat (29/3/2024).
Namun dia juga pesimis bahwa baik kemiskinan ekstrem maupun stunting memang tidak bisa selesai di akhir tanun 2024 ini.
Kendati demikian, dia yakin ke depannya akan ada beberapa perbaikan dan penurunan angka terkait dua persoalan tersebut. “Harapan saya angka kemiskinan bisa ada penurunan drastis di 2025. Meskipun memang untuk zero itu rasanya tidak mungkin,” jelasnya.
Pasalnya kata Puji, dalam pendataan kemiskinan ekstrem itu ada beberapa tahap yang harus dilewati, sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Termasuk adanya pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) yang berlangsung, dia ingin pemerintah bisa melihat data yang ada di masing-masing kecamatan. “Termasuk dengan adanya musrenbang, kita bisa mendengar juga visi dan misi pak wali kota, untuk menjadikan Samarinda sebagai Pusat Kota Peradaban,” urainya.
Tetapi menurutnya target-target tersebut tidak bisa berjalan dengan baik tanpa keterlibatan dari masyarakat dan juga dunia usaha.
Politisi Fraksi Demokrat itu meminta keselarasan pembangunan infrastruktur dan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). “Itu supaya bisa lebih singkron, jangan hanya melulu infrastruktur saja, tetapi SDM-nya dilupakan. Padahal porsinya kecil,” pungkasnya.
Editor: Maruly Z
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.