Senin, 08/04/2024

Perjalanan Anak Bengalon Meniti Karier Jadi Abdi Negara

Senin, 08/04/2024

Kepala Dinas Sosial (Dinsos), H Hamly

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Perjalanan Anak Bengalon Meniti Karier Jadi Abdi Negara

Senin, 08/04/2024

logo

Kepala Dinas Sosial (Dinsos), H Hamly

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG – Dalam setiap perjalanan sukses seseorang tentu banyak rintangan dan tantangan serta kegigihan yang dilewati. Inilah yang menggambarkan salah satu ASN terbaik yang dimiliki Kukar yakni Kepala Dinas Sosial (Dinsos), H Hamly.

Secara ekslusif kepada korankaltim, Hamly menceritakan sejarah perjalanan dirinya menjadi pegawai negeri dimulai menjadi tenaga honor pada tahun 1984. Setelah lulus sekolah langsung honor di Kantor Wilayah (Kanwil) Departemen Transmigrasi Provinsi Kaltim. “2 tahun saya honor, 88 saya sudah PNS, jadi karier saya itu mulai dari bawah golongan IIA sampai saat ini (jadi Kepala Dinas, red). Banyak memang pengalaman yang berharga, kebetulan saya sendiri asli dari kampung desa Bengalon Kutai Timur,” kata Hamly. 

Perjalanannya mengenyam pendidikan dari SMP-SMEA sangat unik yakni dari Bengalon berangkat ke Samarinda numpang ikut kapal. Karena tidak ada akses jalan darat dan jalur sungai pun agak terbatas, Hamly remaja dititipkan di kapal Jepang mulai dari Muara Bengalon sampai ke Muara Berau di Muara Mahakam.

“Itu ikut kapal Jepang sebutannya begitu yang mengangkut kayu log itu, dititip disitu karena kebetulan paman saya itu juragan kapal kayu, karena kenal dengan orang kapal Jepang itu dititipkan mulai tahun 70-an. 6 tahunan titip di kapal Jepang, ada keluarga di Samarinda tinggal di tempat Kaik di gang ijabah,” kenangnya.

Memang basic-nya sekolah di SMEA, jadi saat masuk di dunia kerja dirinya ditempatkan di bagian keuangan. Setelah jadi PNS seratus persen dirinya dipindahkan ke bidang-bidang, pernah dirinya ditugaskan di Berau pada tahun 1992-1993. “Ada proyek APBN disana, itu masih pegawai pusat saya, dan perjalanan ke Kukar ini mengikuti program otonomi daerah dulu itu tahun 2000, Kutai menjadi percontohan otonomi daerah jaman pak Syaukani itu sehingga pegawai pusat yang ada di daerah itu dialihkan statusnya pegawai daerah,” terangnya. 

Dan sejak saat itulah Hamly menjadi pegawai Kutai Kartanegara dan pertama kali bertugas di Dinas Transmigrasi Tenaga Kerja (Distransnaker). Selama menjadi ASN Kukar, dirinya bersyukur Alhamdulillah sudah beberapa dinas pernah bertugas. Pertama Distransnaker, kemudian Sekretariat, pernah di BPKAD, dan lama di Pemdes kurang lebih 5 tahun, kemudian Bappeda hampir 5 tahun. “Terakhir saya ikut lelang jabatan JFT, pertama gagal di Kearsipan, kemudian kedua saya ikut di transmigrasi saya masuk, disitulah saya meniti karir sebagai eselon II,” ungkapnya.

Selama menjadi pucuk pimpinan sebagai kepala OPD baik Distransnaker dan Dinsos, Hamly banyak belajar langsung dengan Bupati Kukar baik saat Rita Widyasari memimpin maupun saat ini Edi Damansyah.

“Banyak sekali memang ilmu yang saya dapatkan selama bertugas terutama dari pemimpin kita yang sebenarnya semuanya visioner semua, disitu banyak sekali ilmu yang didapatkan, yang utama itu dari Pak Edi Damansyah karena dari pertama dulu saya ngumpul dengan beliau itu mulai staf walaupun tidak satu kantor tapi sering kumpul,  banyak sekali ilmu yang saya dapatkan saya sangat berterimakasih beliau orangnya sangat merakyat baik dengan rakyat maupun dengan staf nya,” bebernya. Sudah terbiasa dengan Bupati Edi Damansyah, sehingga sosok Edi Damansyah menjadi teman dan pimpinan serta panutan bagi Hamly.

Terkhusus untuk jabatan terakhir sebelum dirinya resmi akan purna tugas pada tahun ini, Hamly menyatakan bahwa Dinas Sosial adalah perangkat daerah yang tugasnya sangat mulia. Sebagaimana sering disampaikan di internal maupun mitra kerja Dinsos di tingkat desa kecamatan kelurahan sampai kabupaten. 

“Selalu saya sampaikan bahwa dinas sosial ini dinas yang mulia, di agama Islam itu sebenarnya dicari jabatan disini, karena jabatan disinilah amal ibadah itu banyak sekali, karena orang yang kita layani pra sejahtera yang mereka memang butuh bantuan oleh karena itu semestinya tulus ikhlas memberikan segala sumber daya kita untuk membantu dan menolong mereka,” ucapnya.

Karena kita ini mendapat amanah dari pimpinan untuk program yang sudah dianggarkan, direncanakan dan menjalankannya tinggal bagaimana mengatur kegiatan program itu agar tepat sasaran dan tepat waktu. Bekerja dengan perasaan juga hati nurani. “Jangan sampai kita merasa sudah betul tetapi ternyata masih berdampak yang kurang baik, kita betul-betul bekerja dengan hati nurani, kalau tidak maka agak sulit kita mendapatkan target pencapaian misal pengentasan kemiskinan pelayanan orang terlantar dan sebagainya yang menjadi SPM (Standar Pelayanan Minimal) Dinsos wajib dilaksanakan di kabupaten itu bisa tercapai,” tegasnya.

“Atas nama pribadi saya mohon maaf lahir batin, dan saya ijin pamit per 1 Mei saya sudah purna tugas, semoga penerus kami bisa lebih berhasil lagi nantinya,” pungkas Hamly. (*)

Perjalanan Anak Bengalon Meniti Karier Jadi Abdi Negara

Senin, 08/04/2024

Kepala Dinas Sosial (Dinsos), H Hamly

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.