Selasa, 24/10/2017

Pilkada Serentak 2018 Sedot Anggaran Rp20 Triliun

Selasa, 24/10/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pilkada Serentak 2018 Sedot Anggaran Rp20 Triliun

Selasa, 24/10/2017

JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menganggap besarnya totalnya anggaran Pilkada serentak 2018 yang berpotensi menembus angka Rp 20 triliun adalah hal yang wajar.

“Politik itu memang mahal. Anggaran yang ada ini kan disesuaikan dengan kepadatan pemilih, disesuaikan dengan kondisi geografis,” kata Tjahjo di hotel Kartika Chandra Jakarta, Senin (23/10).

Ia pun mencontohkan kontestasi demokrasi di 171 daerah tersebut menyedot anggaran yang luar biasa besar. Rinciannya yakni 17 provinsi, 39 kota dan 115 kabupaten. 

“Kalau di Jawa bisa naik mobil, motor bisa. Tapi di NTT, Maluku, kan harus menggunakan pesawat terbang, kapal. Masing-masing daerah ukurannya beda-beda,” ujar dia.

Politisi PDI-P Perjuangan itu menyebutkan pemerintah terus berusaha agar anggaran pilkada yang digelar setiap lima tahunan itu bisa efektif dan efesien.

“Keputusan bukan ada di pemerintah tapi di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Khususnya KPU-lah yang punya gawe,” kata dia.

“Itu juga belum diukur dari pengeluaran partai politik, dari calon, dari pemerintah, dari Kepolisian walaupun sudah dianggarkan masih keluar banyak, belum TNI, belum BIN, belum kejaksaan,” ujar dia.

Diketahui, total anggaran penyelenggaraan Pilkada serentak 2018 di 171 daerah berpotensi tembus Rp 20 Triliun. Saat ini total anggaran tersebut baru mencapai Rp 15,2 triliun.

Rinciannya anggaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Rp 11,9 triliun, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rp 2,9 triliun dan pengamanan TNI-Polri Rp 339,6 miliar.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Sumarsono di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Senin (23/10).

“Jadi cost baru Rp 15,2 triliun yang terekam. Kalau semua ditandatangani bisa naik menjadi Rp 20 triliun. Luar biasa. Mudah-mudahan ini suskes. Ini harga proses demokrasi,” kata Sumarsono. (kc)

Pilkada Serentak 2018 Sedot Anggaran Rp20 Triliun

Selasa, 24/10/2017

Berita Terkait


Pilkada Serentak 2018 Sedot Anggaran Rp20 Triliun

JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menganggap besarnya totalnya anggaran Pilkada serentak 2018 yang berpotensi menembus angka Rp 20 triliun adalah hal yang wajar.

“Politik itu memang mahal. Anggaran yang ada ini kan disesuaikan dengan kepadatan pemilih, disesuaikan dengan kondisi geografis,” kata Tjahjo di hotel Kartika Chandra Jakarta, Senin (23/10).

Ia pun mencontohkan kontestasi demokrasi di 171 daerah tersebut menyedot anggaran yang luar biasa besar. Rinciannya yakni 17 provinsi, 39 kota dan 115 kabupaten. 

“Kalau di Jawa bisa naik mobil, motor bisa. Tapi di NTT, Maluku, kan harus menggunakan pesawat terbang, kapal. Masing-masing daerah ukurannya beda-beda,” ujar dia.

Politisi PDI-P Perjuangan itu menyebutkan pemerintah terus berusaha agar anggaran pilkada yang digelar setiap lima tahunan itu bisa efektif dan efesien.

“Keputusan bukan ada di pemerintah tapi di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Khususnya KPU-lah yang punya gawe,” kata dia.

“Itu juga belum diukur dari pengeluaran partai politik, dari calon, dari pemerintah, dari Kepolisian walaupun sudah dianggarkan masih keluar banyak, belum TNI, belum BIN, belum kejaksaan,” ujar dia.

Diketahui, total anggaran penyelenggaraan Pilkada serentak 2018 di 171 daerah berpotensi tembus Rp 20 Triliun. Saat ini total anggaran tersebut baru mencapai Rp 15,2 triliun.

Rinciannya anggaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Rp 11,9 triliun, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rp 2,9 triliun dan pengamanan TNI-Polri Rp 339,6 miliar.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Sumarsono di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Senin (23/10).

“Jadi cost baru Rp 15,2 triliun yang terekam. Kalau semua ditandatangani bisa naik menjadi Rp 20 triliun. Luar biasa. Mudah-mudahan ini suskes. Ini harga proses demokrasi,” kata Sumarsono. (kc)

 

Berita Terkait

Berkas Pasangan Calon Perseorangan Andi Harun-Syaparudin Bakal Diverifikasi Administrasi

Kembalikan Formulir Ke PAN Kaltim, Mahyudin Berharap Dukungan untuk Maju di Pilkada

Tim Pemenangan Isran-Hadi Ambil Formulir Pendaftaran ke PKS, Langkah Pasti Melalui Jalur Parpol

Dua Paslon Jalur Independen Maju di Pilkada Berau, Pengumuman Disampaikan 22 Agustus 2024

Tujuh Pilar Ormas Paguyuban Kaltim Kompak Dukung Rudy Mas’ud sebagai Bacalon Gubernur

DPD PKS Buka Pendaftaran Bakal Cabup dan Cawabup Kukar

Ambil Formulir Pendaftaran di Lima Parpol Berbeda, Syukri Wahid Mantap Maju di Pilkada Balikpapan

KPU Kutim Optimistis Tingkatkan Partisipasi Pemilih di Pilkada Serentak 2024

KPU Balikpapan Sosialisasikan Persyaratan Calon Perseorangan, Ini Syaratnya

Bawaslu Mahulu Rekrut Lagi Anggota Ad Hoc untuk Pengawasan di Pilkada Serentak 2024

Terbuka untuk yang Memiliki Kapasitas dan Isi Tas, DPW PKS Kaltim Buka Pendaftaran Bacalon di Pilkada Serentak 2024

Dapat Dukungan dari Pondok Pesantren Hidayatullah Ummu Quro Balikpapan, Isran – Hadi Kian Yakin Maju di Pilkada 2024

Golkar Balikpapan Siap Jalin Komunikasi dengan Partai Lain Jelang Pilkada Serentak

Siapkan SDM Jelang Pilkada, KPU Paser Buka Pendaftaran PPK dan PPS

Belum Ada Instruksi dari Pusat, DPC Gerindra PPU Belum Buka Pendaftaran

KPU Kukar Resmi Buka Pendaftaran Calon Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan

KPU Resmi Perpanjang Lomba Cipta Karya Maskot Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kukar 2024

Buka Pendaftaran Penjaringan Bacabup-Bacawabup untuk Pilkada 2024, DPD PAN Kutai Kartanegara Persilakan yang Berminat Mendaftar

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.