Kamis, 18/01/2018

Jangan Lupakan Keluarga karena Facebook

Kamis, 18/01/2018

Ilustrasi

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Jangan Lupakan Keluarga karena Facebook

Kamis, 18/01/2018

logo

Ilustrasi

TIDAK ada yang lebih penting dari keluarga. Kira-kira ungkapan semacam ini lah yang merasuki pemikiran CEO Facebook Mark Zuckerberg untuk mengubah gagasan besar media sosial yang dirintisnya sejak 2004 silam.

 Zuckerberg ingin para penggunanya memprioritaskan keluarga dan teman dibandingkan Facebook itu sendiri. Meskipun langkah ini diakui berisiko bagi investor, namun menjadi kabar baik bagi para pengguna Facebook.

 “Kami membuat perubahan besar pada bagaimana kita membangun Facebook,” kata Zuckerberg dalam sebuah unggahan blog beberapa waktu lalu.

Dia melanjutkan, “Saya mengubah sasaran yang diberikan kepada divisi produk untuk fokus membantu menemukan konten yang relevan agar Kamu memiliki interaksi sosial yang lebih bermakna.”

 Zuckerberg menambahkan, dengan membuat perubahan ini, dia berharap waktu yang dihabiskan dan keterikatan seseorang dengan Facebook akan turun. Selain itu, waktu yang dihabiskan seseorang di Facebook akan jauh lebih bermakna.

Tahun lalu, jejaring sosial terpopuler di dunia membuat program artificial intelligence untuk pencegahan bunuh diri. Program ini dapat mendeteksi unggahan atau siaran langsung seseorang yang memiliki niat untuk bunuh diri.

Kendati demikian, tak sedikit penelitian lain mengatakan terlalu banyak menggunakan Facebook dapat berdampak buruk bagi kita.

Nah, berikut beberapa efek buruk berlebihan menggunakan Facebook.

1. Berapa banyak waktu yang dihabiskan orang di Facebook?

Pengguna Facebook di Amerika Serikat menghabiskan rata-rata 50 menit untuk browsing Facebook, Instagram dan Messenger. Bahkan, waktu tersebut terus bertambah hingga ini.

 2. Bagaimana obrolan di dunia maya memengaruhi rasa seseorang?

 “Penggunaan Facebook memiliki kaitan negatif dengan kesejahteraan seseorang,” menurut sebuah penelitian tahun 2017 oleh para peneliti di UC San Diego and Human Nature Lab, Yale University.

Adapun, hal ini berkaitan erat dengan kesehatan mental. Berdasarkan penelitian dari Yale University tersebut, penggunan Facebook yang berlebih selama setahun diperkirakan dapat menurunkan kesehatan mental pada tahun berikutnya.

3. Dampak penggunaan Facebook berlebihan terhadap kepribadian seseorang?

Penelitian menunjukkan, kecanduan Facebook mirip dengan kecanduan obat-obatan, termasuk penggunaan obat-obatan untuk mengontrol perilaku. Ini mendukung teori yang mempertanyakan mengapa penggunaan Facebook disebut adiktif.

Temuan ini didukung oleh penelitian lain yang dipubkikasikan tahun sebelumnya di jurnal Social Networking.

Namun, dibanding pria, perempuan disebut lebih narsis, menurut penelitian yang menilai peserta dengan Narcissistic Personality Index, tes standard psikologi.

Artinya, Facebook bisa membuat orang kecanduan, dan menjadi narsis. (kcm)

Jangan Lupakan Keluarga karena Facebook

Kamis, 18/01/2018

Ilustrasi

Berita Terkait


Jangan Lupakan Keluarga karena Facebook

Ilustrasi

TIDAK ada yang lebih penting dari keluarga. Kira-kira ungkapan semacam ini lah yang merasuki pemikiran CEO Facebook Mark Zuckerberg untuk mengubah gagasan besar media sosial yang dirintisnya sejak 2004 silam.

 Zuckerberg ingin para penggunanya memprioritaskan keluarga dan teman dibandingkan Facebook itu sendiri. Meskipun langkah ini diakui berisiko bagi investor, namun menjadi kabar baik bagi para pengguna Facebook.

 “Kami membuat perubahan besar pada bagaimana kita membangun Facebook,” kata Zuckerberg dalam sebuah unggahan blog beberapa waktu lalu.

Dia melanjutkan, “Saya mengubah sasaran yang diberikan kepada divisi produk untuk fokus membantu menemukan konten yang relevan agar Kamu memiliki interaksi sosial yang lebih bermakna.”

 Zuckerberg menambahkan, dengan membuat perubahan ini, dia berharap waktu yang dihabiskan dan keterikatan seseorang dengan Facebook akan turun. Selain itu, waktu yang dihabiskan seseorang di Facebook akan jauh lebih bermakna.

Tahun lalu, jejaring sosial terpopuler di dunia membuat program artificial intelligence untuk pencegahan bunuh diri. Program ini dapat mendeteksi unggahan atau siaran langsung seseorang yang memiliki niat untuk bunuh diri.

Kendati demikian, tak sedikit penelitian lain mengatakan terlalu banyak menggunakan Facebook dapat berdampak buruk bagi kita.

Nah, berikut beberapa efek buruk berlebihan menggunakan Facebook.

1. Berapa banyak waktu yang dihabiskan orang di Facebook?

Pengguna Facebook di Amerika Serikat menghabiskan rata-rata 50 menit untuk browsing Facebook, Instagram dan Messenger. Bahkan, waktu tersebut terus bertambah hingga ini.

 2. Bagaimana obrolan di dunia maya memengaruhi rasa seseorang?

 “Penggunaan Facebook memiliki kaitan negatif dengan kesejahteraan seseorang,” menurut sebuah penelitian tahun 2017 oleh para peneliti di UC San Diego and Human Nature Lab, Yale University.

Adapun, hal ini berkaitan erat dengan kesehatan mental. Berdasarkan penelitian dari Yale University tersebut, penggunan Facebook yang berlebih selama setahun diperkirakan dapat menurunkan kesehatan mental pada tahun berikutnya.

3. Dampak penggunaan Facebook berlebihan terhadap kepribadian seseorang?

Penelitian menunjukkan, kecanduan Facebook mirip dengan kecanduan obat-obatan, termasuk penggunaan obat-obatan untuk mengontrol perilaku. Ini mendukung teori yang mempertanyakan mengapa penggunaan Facebook disebut adiktif.

Temuan ini didukung oleh penelitian lain yang dipubkikasikan tahun sebelumnya di jurnal Social Networking.

Namun, dibanding pria, perempuan disebut lebih narsis, menurut penelitian yang menilai peserta dengan Narcissistic Personality Index, tes standard psikologi.

Artinya, Facebook bisa membuat orang kecanduan, dan menjadi narsis. (kcm)

 

Berita Terkait

Hindari Hasil Imbang Apalagi Kalah, Borneo FC Siap Revans Hadapi Madura United Besok Malam di Batakan

Manchester United Menang di Old Trafford, Rasmus Hojlund Cetak Gol Lagi Setelah 10 Pertandingan

Borneo FC Yakin Balas Kekalahan dari Madura United di Leg Kedua

Abdul Rahman Agus Pimpin Pabersi Kaltim, KONI Minta Jaga Posisi untuk Tetap jadi Cabang Olahraga Andalan

LeKOP Optimistis Kaltim Bisa Tembus 5 Besar di PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara

Championship Series: Borneo FC Kekuatan Penuh Saat Dijamu Madura United Nanti Malam

Bayer Leverkusen Cetak Sejarah di Bundesliga, Tak Pernah Kalah di Laga Tandang Selama Satu Musim

Arsenal Berharap Tottenham Hotspur Jegal Manchester City dalam Perebutan Gelar Juara Liga Inggris

Menang Telak dan Degradasikan Granada, Real Madrid Lewati Rekor 34 Tahun

Inter Milan Menang Telak Lima Gol Tanpa Balas Lawan Frosinone

Festival Sepak Bola Dini di Mini Soccer Aji Imbut Tenggarong Seberang Bukti Pemerintah Hadir Dalam Pembinaan Olahraga

Trofi Bola Emas Maradona Dilelang Bulan Depan di Paris

Skuat Pabrik Torehkan Sejarah di Eropa, Tak Terkalahkan dalam 49 Laga, Bisa Lewati Catatan 59 Tahun Benfica

Borneo FC di Grup B ASEAN Championship Club, Nabil Husien Sebut jadi Pengalaman Berharga

Asa Masih Ada untuk Indonesia U-23 Hadapi Guinea U-23 Malam Nanti

Singkirkan PSG, Final Liga Champions jadi Penebus Kecewa Borussia Dortmund

Judo Kaltim Bakal Ajukan Try Out ke Korea, Dua Kelas Diyakini Potensi Juara di PON

Dispora Pastikan Festival Sepak Bola Usia Dini di Stadion Aji Imbut Pekan Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.