Jumat, 12/01/2018

Atlet dan Pelatih Hoki Kaltim Disanksi Berat

Jumat, 12/01/2018

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Atlet dan Pelatih Hoki Kaltim Disanksi Berat

Jumat, 12/01/2018

logo

SAMARINDA – Pengurus Besar (PB) Federasi Hockey Indonesia (FHI) menindak tegas terhadap atlet, pelatih dan officialnya yang terlibat dalam even hoki di luar persetujuan mereka. Sanksi tersebut dijatuhkan PB bersamaan dengan terbitnya surat resmi bernomor 005 tahun 2018 yang ditandatangani Ketua PB FHI, Brigjen TNI Yus Adi Kamrullah, Senin (8/1/2018) lalu.

Surat tersebut berisi tentang pemberian sanksi kepada atlet dan official hoki yang mengikuti kejuaraan International Womens Asian Games Qualifier 2018, pada Januari di Bangkok, Thailand. Tak tanggung-tanggung para atlet, official dan pelatih yang melanggar tersebut langsung diberikan sanksi berat dengan dikeluarkan secara tidak hormat dari keanggotaan FHI. 

Berdasarkan informasi yang surat tersebut ada 3 poin penting yang tercantum, yaitu yang bersangkutan tidak boleh dan tidak berhak mengikuti kegiatan hoki di wilayah NKRI, mengatasnamakan FHI di dalam dan luar negeri, serta menggunakan logo, bendera, dan aksesoris FHI.

Tercatat ada 26 orang yang menerima sanksi tersebut, terdiri dari 8 pelatih serta official dan 18 atlet. Dari nama-nama tersebut 7 atlet dan 3 pelatih Kaltim termasuk yang dijatuhi sanksi. Menanggapi permasalahan tersebut, Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) FHI Kaltim, Najemuddin, mengaku pihaknya bakal tunduk terhadap keputusan PB tersebut.

“Kami harus menjalankan sesuai dengan keputusan dari PB. Mereka yang namanya tercantum memang harus mendapatkan sanksi tegas,” ungkapnya.

Najemuddin menyayangkan sikap atlet dan pelatih Kaltim yang membelot dari PB FHI. Pasalnya kontingen Indonesia yang mengikuti even di Thailand tersebut bukan dibawah naungan PB FHI, melainkan organisasi lain yang tidak diakui secara resmi oleh KONI Pusat dan KOI.

Parahnya lagi, dari 7 atlet Kaltim yang terkena sanksi ada 3 atlet Kaltim berstatus atlet nasional. Bahkan Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) FHI Balikpapan Abdul Halim juga ikut terkena sanksi. 

“Sebenarnya ada 7 atlet tapi atlet nasional kita ada 3, itu binaan dari Balikpapan. Yang kami sayangkan Ketua Pengcab Balikpapan juga terlibat dalam even itu. Nah secara otomatis atlet kita di Balikpapan bisa dia pengaruhi dan ini sangat disayangkan sekali,” ungkapnya.

Menurutnya masalah ini sangat serius, apalagi PB FHI saat ini tengah fokus menyiapkan atlet persiapan Asian Games 2018. Sehingga, dirinya terus mendukung apa yang menjadi aturan dari PB yang menjatuhkan sanksi kepada yang melanggar, sehingga dengan begitu tidak ada lagi atlet, pelatih, maupun official yang melanggar.

“Ini bukti dari ketegasan PB FHI. Dengan keluarnya sanksi ini bisa menjadi pelajaran kepada atlet kita lainnya agar jangan sampai mengikuti even yang tidak di bawah naungan PB,” pungkasnya.

Saat media ini mencoba mengkonfirmasi perihal tersebut melalui pesan singkat dan telepon seluler terhadap Abdul Halim, ternyata tidak direspon. Terakhir dihubungi pukul 18.00 WITA namun tidak ada jaringan yang tersambung ke nomor telepon Abdul Halim. (rgn)


Atlet dan Pelatih Hoki Kaltim Disanksi Berat

Jumat, 12/01/2018

Berita Terkait


Atlet dan Pelatih Hoki Kaltim Disanksi Berat

SAMARINDA – Pengurus Besar (PB) Federasi Hockey Indonesia (FHI) menindak tegas terhadap atlet, pelatih dan officialnya yang terlibat dalam even hoki di luar persetujuan mereka. Sanksi tersebut dijatuhkan PB bersamaan dengan terbitnya surat resmi bernomor 005 tahun 2018 yang ditandatangani Ketua PB FHI, Brigjen TNI Yus Adi Kamrullah, Senin (8/1/2018) lalu.

Surat tersebut berisi tentang pemberian sanksi kepada atlet dan official hoki yang mengikuti kejuaraan International Womens Asian Games Qualifier 2018, pada Januari di Bangkok, Thailand. Tak tanggung-tanggung para atlet, official dan pelatih yang melanggar tersebut langsung diberikan sanksi berat dengan dikeluarkan secara tidak hormat dari keanggotaan FHI. 

Berdasarkan informasi yang surat tersebut ada 3 poin penting yang tercantum, yaitu yang bersangkutan tidak boleh dan tidak berhak mengikuti kegiatan hoki di wilayah NKRI, mengatasnamakan FHI di dalam dan luar negeri, serta menggunakan logo, bendera, dan aksesoris FHI.

Tercatat ada 26 orang yang menerima sanksi tersebut, terdiri dari 8 pelatih serta official dan 18 atlet. Dari nama-nama tersebut 7 atlet dan 3 pelatih Kaltim termasuk yang dijatuhi sanksi. Menanggapi permasalahan tersebut, Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) FHI Kaltim, Najemuddin, mengaku pihaknya bakal tunduk terhadap keputusan PB tersebut.

“Kami harus menjalankan sesuai dengan keputusan dari PB. Mereka yang namanya tercantum memang harus mendapatkan sanksi tegas,” ungkapnya.

Najemuddin menyayangkan sikap atlet dan pelatih Kaltim yang membelot dari PB FHI. Pasalnya kontingen Indonesia yang mengikuti even di Thailand tersebut bukan dibawah naungan PB FHI, melainkan organisasi lain yang tidak diakui secara resmi oleh KONI Pusat dan KOI.

Parahnya lagi, dari 7 atlet Kaltim yang terkena sanksi ada 3 atlet Kaltim berstatus atlet nasional. Bahkan Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) FHI Balikpapan Abdul Halim juga ikut terkena sanksi. 

“Sebenarnya ada 7 atlet tapi atlet nasional kita ada 3, itu binaan dari Balikpapan. Yang kami sayangkan Ketua Pengcab Balikpapan juga terlibat dalam even itu. Nah secara otomatis atlet kita di Balikpapan bisa dia pengaruhi dan ini sangat disayangkan sekali,” ungkapnya.

Menurutnya masalah ini sangat serius, apalagi PB FHI saat ini tengah fokus menyiapkan atlet persiapan Asian Games 2018. Sehingga, dirinya terus mendukung apa yang menjadi aturan dari PB yang menjatuhkan sanksi kepada yang melanggar, sehingga dengan begitu tidak ada lagi atlet, pelatih, maupun official yang melanggar.

“Ini bukti dari ketegasan PB FHI. Dengan keluarnya sanksi ini bisa menjadi pelajaran kepada atlet kita lainnya agar jangan sampai mengikuti even yang tidak di bawah naungan PB,” pungkasnya.

Saat media ini mencoba mengkonfirmasi perihal tersebut melalui pesan singkat dan telepon seluler terhadap Abdul Halim, ternyata tidak direspon. Terakhir dihubungi pukul 18.00 WITA namun tidak ada jaringan yang tersambung ke nomor telepon Abdul Halim. (rgn)


 

Berita Terkait

Hindari Hasil Imbang Apalagi Kalah, Borneo FC Siap Revans Hadapi Madura United Besok Malam di Batakan

Manchester United Menang di Old Trafford, Rasmus Hojlund Cetak Gol Lagi Setelah 10 Pertandingan

Borneo FC Yakin Balas Kekalahan dari Madura United di Leg Kedua

Abdul Rahman Agus Pimpin Pabersi Kaltim, KONI Minta Jaga Posisi untuk Tetap jadi Cabang Olahraga Andalan

LeKOP Optimistis Kaltim Bisa Tembus 5 Besar di PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara

Championship Series: Borneo FC Kekuatan Penuh Saat Dijamu Madura United Nanti Malam

Bayer Leverkusen Cetak Sejarah di Bundesliga, Tak Pernah Kalah di Laga Tandang Selama Satu Musim

Arsenal Berharap Tottenham Hotspur Jegal Manchester City dalam Perebutan Gelar Juara Liga Inggris

Menang Telak dan Degradasikan Granada, Real Madrid Lewati Rekor 34 Tahun

Inter Milan Menang Telak Lima Gol Tanpa Balas Lawan Frosinone

Festival Sepak Bola Dini di Mini Soccer Aji Imbut Tenggarong Seberang Bukti Pemerintah Hadir Dalam Pembinaan Olahraga

Trofi Bola Emas Maradona Dilelang Bulan Depan di Paris

Skuat Pabrik Torehkan Sejarah di Eropa, Tak Terkalahkan dalam 49 Laga, Bisa Lewati Catatan 59 Tahun Benfica

Borneo FC di Grup B ASEAN Championship Club, Nabil Husien Sebut jadi Pengalaman Berharga

Asa Masih Ada untuk Indonesia U-23 Hadapi Guinea U-23 Malam Nanti

Singkirkan PSG, Final Liga Champions jadi Penebus Kecewa Borussia Dortmund

Judo Kaltim Bakal Ajukan Try Out ke Korea, Dua Kelas Diyakini Potensi Juara di PON

Dispora Pastikan Festival Sepak Bola Usia Dini di Stadion Aji Imbut Pekan Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.