Selasa, 08/08/2017

Pria Sebenarnya Lebih Emosional dari Wanita

Selasa, 08/08/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pria Sebenarnya Lebih Emosional dari Wanita

Selasa, 08/08/2017

logo

Stereotip gender menyebutkan wanita sering mengandalkan emosinya dan pria lebih logis. Namun, biologi mengungkap sebaliknya.

Para ilmuwan menemukan bahwa pria memiliki bagian otak yang khusus merespon emosi lebih besar, sementara bagian yang terkait dengan pemikiran logis lebih kecil dibandingkan wanita.

Hal itu masuk akal jika kita mempertimbangkan energi yang dibutuhkan untuk berjaga-jaga melindungi diri. Sejak dulu pria memang memiliki peran untuk berburu, berkompetisi dan mendominasi.

Kekuatan emosi mereka bisa menimbulkan ledakan marah, dan jika dilihat dari sudut pandang perburuan, sangat membantu untuk mengalahkan lawan.

Ada bagian khusus di otak yang disebut amygdala yang memproses emosi rasa takut, memicu amarah, dan mendorong kita untuk bertindak. Bagian ini akan memberi peringatan jika ada bahaya dan mengaktifkan respon “melawan atau tinggalkan”.

Dalam dunia pria sebagai pemburu dan pengumpul, dibutuhkan bagian amygdala yang besar sehingga akan cepat merespon ketika ada bahaya. Testosteron juga termasuk bagian dari sistem pertahanan ini.

Sebaliknya dengan wanita, walau mereka juga harus berkompetisi, terkadang untuk mendapat pasangan atau makanan, tujuan utama mereka adalah dukungan sosial, merawat anak, dan melindungi rumah.

Hormon wanita yang mendominasi adalah estrogen dan berdasarkan evolusi di bagian otaknya, hormon ini mendorong untuk selalu berada dalam kelompok agar aman. Stres wanita akan berkurang dan lebih aman jika mereka terhubung dengan orang lain.

Perbedaan ini, digabungkan dengan fakta bahya wanita punya testosteron lebih sedikit dan didominasi estrogen, membuat wanita lebih mampu mencari solusi sebuah konflik. Wanita cenderung akan mencari cara berkompromi dan memenuhi kebutuhan orang lain, bahkan jika mereka harus berkorban. Intinya wanita lebih suka situasi yang damai dalam kelompok.

Kadar testosteron yang lebih tinggi di otak pria memberi pengaruh berbeda, yakni menarik diri dari kumpulan dan lebih nyaman sendirian. Itu sebabnya pria kurang tertarik terlibat obrolan dalam kelompok, kecuali untuk kompetisi atau menarik lawan jenis. Hormon pria menyebabkan mereka untuk selalu mendominasi dan mengontrol agar mencapai rasa aman. (kcm)

Pria Sebenarnya Lebih Emosional dari Wanita

Selasa, 08/08/2017

Berita Terkait


Pria Sebenarnya Lebih Emosional dari Wanita

Stereotip gender menyebutkan wanita sering mengandalkan emosinya dan pria lebih logis. Namun, biologi mengungkap sebaliknya.

Para ilmuwan menemukan bahwa pria memiliki bagian otak yang khusus merespon emosi lebih besar, sementara bagian yang terkait dengan pemikiran logis lebih kecil dibandingkan wanita.

Hal itu masuk akal jika kita mempertimbangkan energi yang dibutuhkan untuk berjaga-jaga melindungi diri. Sejak dulu pria memang memiliki peran untuk berburu, berkompetisi dan mendominasi.

Kekuatan emosi mereka bisa menimbulkan ledakan marah, dan jika dilihat dari sudut pandang perburuan, sangat membantu untuk mengalahkan lawan.

Ada bagian khusus di otak yang disebut amygdala yang memproses emosi rasa takut, memicu amarah, dan mendorong kita untuk bertindak. Bagian ini akan memberi peringatan jika ada bahaya dan mengaktifkan respon “melawan atau tinggalkan”.

Dalam dunia pria sebagai pemburu dan pengumpul, dibutuhkan bagian amygdala yang besar sehingga akan cepat merespon ketika ada bahaya. Testosteron juga termasuk bagian dari sistem pertahanan ini.

Sebaliknya dengan wanita, walau mereka juga harus berkompetisi, terkadang untuk mendapat pasangan atau makanan, tujuan utama mereka adalah dukungan sosial, merawat anak, dan melindungi rumah.

Hormon wanita yang mendominasi adalah estrogen dan berdasarkan evolusi di bagian otaknya, hormon ini mendorong untuk selalu berada dalam kelompok agar aman. Stres wanita akan berkurang dan lebih aman jika mereka terhubung dengan orang lain.

Perbedaan ini, digabungkan dengan fakta bahya wanita punya testosteron lebih sedikit dan didominasi estrogen, membuat wanita lebih mampu mencari solusi sebuah konflik. Wanita cenderung akan mencari cara berkompromi dan memenuhi kebutuhan orang lain, bahkan jika mereka harus berkorban. Intinya wanita lebih suka situasi yang damai dalam kelompok.

Kadar testosteron yang lebih tinggi di otak pria memberi pengaruh berbeda, yakni menarik diri dari kumpulan dan lebih nyaman sendirian. Itu sebabnya pria kurang tertarik terlibat obrolan dalam kelompok, kecuali untuk kompetisi atau menarik lawan jenis. Hormon pria menyebabkan mereka untuk selalu mendominasi dan mengontrol agar mencapai rasa aman. (kcm)

 

Berita Terkait

Hindari Hasil Imbang Apalagi Kalah, Borneo FC Siap Revans Hadapi Madura United Besok Malam di Batakan

Manchester United Menang di Old Trafford, Rasmus Hojlund Cetak Gol Lagi Setelah 10 Pertandingan

Borneo FC Yakin Balas Kekalahan dari Madura United di Leg Kedua

Abdul Rahman Agus Pimpin Pabersi Kaltim, KONI Minta Jaga Posisi untuk Tetap jadi Cabang Olahraga Andalan

LeKOP Optimistis Kaltim Bisa Tembus 5 Besar di PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara

Championship Series: Borneo FC Kekuatan Penuh Saat Dijamu Madura United Nanti Malam

Bayer Leverkusen Cetak Sejarah di Bundesliga, Tak Pernah Kalah di Laga Tandang Selama Satu Musim

Arsenal Berharap Tottenham Hotspur Jegal Manchester City dalam Perebutan Gelar Juara Liga Inggris

Menang Telak dan Degradasikan Granada, Real Madrid Lewati Rekor 34 Tahun

Inter Milan Menang Telak Lima Gol Tanpa Balas Lawan Frosinone

Festival Sepak Bola Dini di Mini Soccer Aji Imbut Tenggarong Seberang Bukti Pemerintah Hadir Dalam Pembinaan Olahraga

Trofi Bola Emas Maradona Dilelang Bulan Depan di Paris

Skuat Pabrik Torehkan Sejarah di Eropa, Tak Terkalahkan dalam 49 Laga, Bisa Lewati Catatan 59 Tahun Benfica

Borneo FC di Grup B ASEAN Championship Club, Nabil Husien Sebut jadi Pengalaman Berharga

Asa Masih Ada untuk Indonesia U-23 Hadapi Guinea U-23 Malam Nanti

Singkirkan PSG, Final Liga Champions jadi Penebus Kecewa Borussia Dortmund

Judo Kaltim Bakal Ajukan Try Out ke Korea, Dua Kelas Diyakini Potensi Juara di PON

Dispora Pastikan Festival Sepak Bola Usia Dini di Stadion Aji Imbut Pekan Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.