Sabtu, 20/10/2018
Sabtu, 20/10/2018
Kepala Cabang Balikpapan BPJS Kesehatan, Endang Diarty
Sabtu, 20/10/2018
Kepala Cabang Balikpapan BPJS Kesehatan, Endang Diarty
PENAJAM – Badan Pengelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengklaim status pembayaran angsuran bunga atau pokok (kolektabilitas) peserta di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) masih sangat rendah.
BPJS Kesehatan menganggap ini menjadi permasalahan yang harus bisa dituntaskan.
Kepala Cabang Balikpapan BPJS Kesehatan, Endang Diarty mengatakan memasuki tahun ke-4 program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara program tersebut secara aktif berusaha menjadikan progam JKN-KIS sebagai program yang berkualitas dan berkesinambungan yang dapat bermanfaat.
Banyak terobosan oleh BPJS Kesehatan, mulai dari aplikasi mobile JKN hingga rujukan daring yang mempermudah peserta dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Terakhir, BPJS Kesehatan mendapatkan 9 penghargaan dari International Social Security Association (ISSA). Penghargaan tersebut salah satunya berkat inovasi berupa aplikasi Mobile JKN yang sangat memudahkan peserta JKN-KIS dalam mendapatkan pelayanan kesehatan maupun pelayanan administrasi,” ucapnya, Jum’at (19/10) kemarin.
Di Kabupaten PPU terdata, ada sebanyak 133.351 jiwa yang sudah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS. Sebanyak 34.661 warga diketahui masih belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS.
“Selain jumlah kepesertaan JKN-KIS masih terdapat permasalahan yang harus kami atasi yaitu tingkat kolektabilitas iuran peserta yang masih sangat rendah,” ucapnya.
Untuk wilayah Kabupaten PPU, BPJS Kesehatan mencatat masih terdapat 11.490 jiwa Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta perorangan yang belum rutin membayar iuran.
“Kami terus berupaya mengatasi permasalahan ini dengan berkoordinasi dengan pemerintah daerah,” kata dia. (wn)
Kepala Cabang Balikpapan BPJS Kesehatan, Endang Diarty
PENAJAM – Badan Pengelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengklaim status pembayaran angsuran bunga atau pokok (kolektabilitas) peserta di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) masih sangat rendah.
BPJS Kesehatan menganggap ini menjadi permasalahan yang harus bisa dituntaskan.
Kepala Cabang Balikpapan BPJS Kesehatan, Endang Diarty mengatakan memasuki tahun ke-4 program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara program tersebut secara aktif berusaha menjadikan progam JKN-KIS sebagai program yang berkualitas dan berkesinambungan yang dapat bermanfaat.
Banyak terobosan oleh BPJS Kesehatan, mulai dari aplikasi mobile JKN hingga rujukan daring yang mempermudah peserta dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Terakhir, BPJS Kesehatan mendapatkan 9 penghargaan dari International Social Security Association (ISSA). Penghargaan tersebut salah satunya berkat inovasi berupa aplikasi Mobile JKN yang sangat memudahkan peserta JKN-KIS dalam mendapatkan pelayanan kesehatan maupun pelayanan administrasi,” ucapnya, Jum’at (19/10) kemarin.
Di Kabupaten PPU terdata, ada sebanyak 133.351 jiwa yang sudah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS. Sebanyak 34.661 warga diketahui masih belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS.
“Selain jumlah kepesertaan JKN-KIS masih terdapat permasalahan yang harus kami atasi yaitu tingkat kolektabilitas iuran peserta yang masih sangat rendah,” ucapnya.
Untuk wilayah Kabupaten PPU, BPJS Kesehatan mencatat masih terdapat 11.490 jiwa Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta perorangan yang belum rutin membayar iuran.
“Kami terus berupaya mengatasi permasalahan ini dengan berkoordinasi dengan pemerintah daerah,” kata dia. (wn)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.