Senin, 10/07/2017
Senin, 10/07/2017
MEMBAHAYAKAN PENGENDARA: Beginilah akses penghubung tiga kampung itu. Badan jalan beton bertulang itu runtuh dan terbelah, karena saat pembanguannya tidak di bangun turap penyangga. Padahal sisi kiri dan kanannya jurang yang sangat dalam.
Senin, 10/07/2017
MEMBAHAYAKAN PENGENDARA: Beginilah akses penghubung tiga kampung itu. Badan jalan beton bertulang itu runtuh dan terbelah, karena saat pembanguannya tidak di bangun turap penyangga. Padahal sisi kiri dan kanannya jurang yang sangat dalam.
SENDAWAR - Jalan poros penghubung tiga kampung dari Kampung Melapeh Baru, Kecamatan Linggang Bigung, Kutai Barat (Kubar) saat ini rusak parah. Tiga kampung yang menggunakan poros utama itu adalah Kampung Tutung, Kecamatan Linggang Bigung, serta Kampung Lakan Bilem, dan Intu Lingau, Kecamatan Nyuatan. Jalan beton itu terbelah dua, menurun, hingga longsor.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanda perbaikan dari instansi berwenang, terutama Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kubar. Warga berhap tanggapan pemerintah, karena poros itu merupakan satu-satunya urat nadi perekonomian warga tiga kampung.
“Kawatir segera runtuh badan jalan beton bertulang itu. Karena sudah terbelah dua. Di bawahnya kosong sudah tidak ada tanah. Apabila hujan deras khawatir runtuh,” jelas Hertin (35), warga Kampung Tutung kepada Koran Kaltim, Senin (10/7).
Senada dipaparkan Marcelius Romy (27), warga Kampung Intu Lingau. Warga, kata dia, khawatir melintas di atas jalan itu. “Setiap hari dilalui sepeda motor dan juga mobil. Tapi kami
heran belum ada tindakan dari pemerintah,” ujarnya.
Sejumlah warga Kampung Melapeh Baru, Kecamatan Linggang Bigung mengaku sangat khawatir melihat kondisi badan jalan tersebut. Mereka berharap Pemkab Kubar segera tanggap. “Itu sudah darurat. Nah, tidak perlu menunggu cairnya APBD. Ada dana darurat daerah, itu wajib digunakan untuk perbaikannya. Karena kondisi jalan itu mendesak,” ungkap puluhan warga itu di warung kopi
Simpang Tugu, Kampung Linggang Bigung, sore kemarin.
Camat Linggang Bigung, Asnah Norma menyebut kerusakan jalan itu sudah berlangsung lama. Camat mengklaim telah melaporkan kondisi itu kepada bupati dan pernah dibahas dalam Musrenbang.
“Kerusakan parah ada di dua titik. Di blok 1 sekitar enam kilometer dari Kampung Melapeh Baru mengalami longsor di tepi jalannya karena tergerus hujan, kemudian badan jalan di kawasan Gunung
Sinto terbelah dua, di bawahnya sudah kosong tidak ada lagi tanah,” bebernya.
Camat menjelaskan, jalan beton bertulang yang terbelah dua itu kini mulai longsor. Padahal di sisi kiri-kanannya merupakan jurang yang sangat dalam. “Sudah mulai ambruk, beton bertulang itu seolah bergantung, hanya bertahan pada besi beton saja. Jalan itu peninggalan PT Kelian
Equatorial Mining (KEM),” ucapnya
“Saya sudah laporkan kondisi itu kepada Pak Bupati, juga dibawa dalam musrenbang. Bahkan Dinas Perhubungan, Dinas PU, serta BPBD Kubar sudah meninjau langsung ke lapangan. Karena kondisi keuangan saat ini defisit se-Indonesia, kita tunggu saja. Semoga segera terealisasi perbaikannya,” tukasnya. (imr)
Senin, 10/07/2017
MEMBAHAYAKAN PENGENDARA: Beginilah akses penghubung tiga kampung itu. Badan jalan beton bertulang itu runtuh dan terbelah, karena saat pembanguannya tidak di bangun turap penyangga. Padahal sisi kiri dan kanannya jurang yang sangat dalam.
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.