Selasa, 13/06/2017
Selasa, 13/06/2017
Telur di Pasar Induk Sangatta Kutim terus naik mencapai Rp42 ribu perpiringnya
Selasa, 13/06/2017
Telur di Pasar Induk Sangatta Kutim terus naik mencapai Rp42 ribu perpiringnya
SANGATTA – Di bulan Ramadan harga telur di Pasar Induk Sangatta Kutim mencapai Rp42 ribu per piringnya. Namun harga tersebut diperkirakan terus merangkak naik hingga lebaran hari raya idul fitri akan datang.
Seperti telur ayam ras misalnya, yang tadinya kisaran Rp32 ribu kini sudah naik sebesar Rp38 ribu dan belakangan sudah mencapai Rp 42 ribu. Kenaikan harga telur tersebut dirasakan sudah sejak awal bulan puasa. Kondisi ini membuat warga mengeluh dan juga di sejumlah pedagang telur.
Madak (31), pedagang telur ayam ras di pasar Induk Sangatta mengeluhkan hal tersebut yang menurutnya membuat pendapatnya menurun. “karna harga telur naik sedikit pembelinya, jadi pendapatan juga sedikit,” ucapnya.
Menurutnya, kenaikan harga telur memang selalu terjadi di bulan puasa, bahkan hingga menjelang lebaran telur ayam akan kembali naik hingga mencapai Rp48 ribu perpiring. “biasanya kalau mau lebaran naik lagi, nanti setelah lebaran baru turun,”jelas Madak.
Akibatnya, keuntungan yang diraih Madak pun menyusut. Yang tadinya bisa mencapai Rp2 juta setiap tahunnya, kini hanya mendapatkan Rp500 ribu saja. “Biasanya dapat keuntungan 2 juta, namun akibat kenaikan telur yang terus terjadi paling sedikit Rp 500 ribu,” pungkasnya. (yul1116)
Telur di Pasar Induk Sangatta Kutim terus naik mencapai Rp42 ribu perpiringnya
SANGATTA – Di bulan Ramadan harga telur di Pasar Induk Sangatta Kutim mencapai Rp42 ribu per piringnya. Namun harga tersebut diperkirakan terus merangkak naik hingga lebaran hari raya idul fitri akan datang.
Seperti telur ayam ras misalnya, yang tadinya kisaran Rp32 ribu kini sudah naik sebesar Rp38 ribu dan belakangan sudah mencapai Rp 42 ribu. Kenaikan harga telur tersebut dirasakan sudah sejak awal bulan puasa. Kondisi ini membuat warga mengeluh dan juga di sejumlah pedagang telur.
Madak (31), pedagang telur ayam ras di pasar Induk Sangatta mengeluhkan hal tersebut yang menurutnya membuat pendapatnya menurun. “karna harga telur naik sedikit pembelinya, jadi pendapatan juga sedikit,” ucapnya.
Menurutnya, kenaikan harga telur memang selalu terjadi di bulan puasa, bahkan hingga menjelang lebaran telur ayam akan kembali naik hingga mencapai Rp48 ribu perpiring. “biasanya kalau mau lebaran naik lagi, nanti setelah lebaran baru turun,”jelas Madak.
Akibatnya, keuntungan yang diraih Madak pun menyusut. Yang tadinya bisa mencapai Rp2 juta setiap tahunnya, kini hanya mendapatkan Rp500 ribu saja. “Biasanya dapat keuntungan 2 juta, namun akibat kenaikan telur yang terus terjadi paling sedikit Rp 500 ribu,” pungkasnya. (yul1116)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.