Selasa, 17/07/2018
Selasa, 17/07/2018
Selasa, 17/07/2018
SAMARINDA – Arus lalu lintas di jalan Pelita, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda mendadak tersendat, Senin (16/7) sekitar pukul 15.20 WITA. Penyebabnya, seorang pria yang diduga mengalami gangguan jiwa bernama Saripuddin (52) berbuat sadis, menganiaya seorang pria bernama Muhammad Riharja (38), hingga tewas.
Pelaku berkali-kali menghujami staf Bidang Pengembangan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim ini dengan palu yang diarahkan ke bagian kepala dan badan.
Informasi yang dihimpun Koran Kaltim, sebelum dihadang pelaku, korban saat itu sedang mengendarai motor melintas di jalan Pelita, menuju kantornya yang letaknya tidak jauh dari TKP, yakni di Jl Kemakmuran.
Saat melintas, pelaku langsung menyerang korban. Dari informasi yang beredar, saat itu korban baru pulang membeli makan buat anak-anaknya. “Biasanya dia keluar beli makan untuk anak-anaknya. Tadi, dia baru beli makan, dan ke kantor lagi untuk absen,” ucap Dwi Ery Mujahidin (43), rekan korban.
Penyerangan yang dilakukan pelaku membuat heboh warga sekitar. Aparat kepolisian berpakaian sipil yan yang ada di lokasi kejadian langsung berusaha mengamankan pelaku.
Lantaran melawan, polisi terpaksa melumpuhkan pelaku dengan timah panas di bagian kakinya. Polisi khawatir kebrutalan pelaku menimbulkan korban lain. “Pelaku ditembak anggota yang kebetulan ada di TKP. Ditembak di kaki sama paha kanan,” kata Kanit Reskrim Polsek Sungai Pinang, Iptu Wawan Gunawan.
Sementara itu, korban yang dilarikan ke RSUD AW Sjahranie, meregang nyawa. “Korban meninggal. Pelaku juga masih dirawat di rumah sakit karena luka tembak,” katanya.
Untuk mengetahui pelaku mengalami gangguan jiwa atau tidak, polisi akan membawanya ke RSJ untuk dilakukan observasi. “Karena yang bisa menentukan gangguan jiwa atau tidak itu pihak rumah sakit jiwa,” papar Wawan.
Saat ini, polisi telah mengamankan barang bukti berupa satu buah palu yang digunakan pelaku menyerang korban. “Pelaku ini bekerja sebagai tukang bangunan di sekitaran jalan Pelita,” urainya.
Penjabat (Pj) Sekdaprov Kaltim Kaltim Meiliana memastikan korban akan mendapatkan haknya dengan posisinya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemprov Kaltim. “Kami sudah komunikasikan dengan Kadisnakertrans Pak Abu Helmi dan Pak Fatul Kepala BPKAD mantan Kadisnakertrans, juga dengan Kepala RSUD. Jenazah kita fasilitasi diantar ke Balikpapan, dan langsung ke Tarakan,” ujar Meiliana.
Mei menyampaikan belasungkawa atas insiden itu. “Istri almarhum malam ini (tadi malam) tiba dari Makassar. Semoga keluarga almarhum diberikan kesabaran,” tukasnya.
Sementara itu, terkait dengan insiden tersebut, Mei mengatakan akan segera berkoordinasi dengan Dinas Sosial baik kota maupun provinsi, untuk mengambil langkah-langkah penanggulangan. “Yang pasti, kami harus segera menertibkan orang gila yang keliaran di jalan,” ucapnya.
Disinggung mengenai penanganan terhadap penyandang gangguan mental, Mei menyebut sedianya pemerintah tidaklah berdiam diri. Fasilitas medis dan perawatan penyandang ganguan mental juga cukup tersedia.
Ia berharap Kepolisian bisa segera menemukan titik terang terkait kasus ini. “Biar diperiksa polisi lah. Kalau memang harus masuk rumah sakit jiwa, kita masukan ke rumah sakit jiwa biar bisa disembuhkan, supaya kita tidak was-was di jalan,” pungkasnya. (dor/rs)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.