Minggu, 11/06/2017
Minggu, 11/06/2017
Minggu, 11/06/2017
SAMARINDA - Survey Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kaltim hingga Desember 2016 mengungkap masih ada 30 persen dari total 1.410 kilometer ruas jalan provinsi masih masuk dalam kategori tidak nyaman atau rusak.
Hal tersebut diungkap Kepala Bidang Binamarga DPU Kaltim, Joko Setiono kepada Koran Kaltim Jumat (9/6) pekan lalu. Joko membeber rusaknya badan jalan diakibatkan kondisi tanah yang tidak solid atau labil. Karena tak kuat pondasi menyebabkan konstruksi jalan mudah rusak.
“Hasil survey Desember 2016, baru 70 persen kondisi jalan yang mantap. Masih cukup panjang (pekerjaan rumah) PR kami,” ujarnya.
DPU Kaltim masih terus mengupayakan perbaikan, apalagi menjelang momen mudik lebaran 2017. Dari daftar perbaikan yang dimiliki, diantaranya jalan yang bakal tersentuh perbaikan ruas KM 38-Semoi-Sepaku-Petung.
Memperbaiki jalan ini DPU Kaltim melalui Bidang Bina Marga sudah teken kontrak kerjasama dengan pihak swasta untuk perbaikan fisik jalan sepanjang 104 kilometer.
Meski saat ini masih berfokus pada perbaikan dengan sistem sapu lobang (salob) karena harus mengutamakan fungsional jalan jelang mudik, namun secara efektif perbaikan konstruksi Rigid Pavement ditarget Desember 2017 harus rampung.
“Mekanisme pendanaan DAK (Dana Alokasi Khusus) 2017 nilai anggarannya Rp10 miliar. Target selesai, yang penting mereka jaga fungsionalnya, artinya jalan harus tetap bisa dilewati,” paparnya.
Selanjutnya, ia menjelaskan pekerjaan perbaikan juga tengah berjalan di titik krusial seperti jalur Sangkulirang-Talisayan, Tanagorogot-Karang Dayu, dan yang terbaru dikawasan Pelabuhan Kariangau, terjadi longsor tebing, sebagai upaya normalisasi dilakukan pembersihan material longsor yang menutupi badan jalan.
“Dari UPTD kami siapkan alat berat yang sebelumnya kami siapkan di Km 38, untuk mendorong material. Proses masih terus berlangsung, karena ada patahan jadi masih dilakukan perbaikan di dinding Retaining Wallnya,” ungkap Joko.
Sementara itu di Samarinda, Joko Setiono mengatakan, pihaknya telah melakukan perbaikan di ruas Jl Di Panjaitan, tepatnya di depan Terminal Lempake Samarinda sepanjang 120 meter, dengan konstruksi Rigid Pavement (jenis perkerasan jalan, menggunakan beton sebagai bahan utama).
“Untuk mudik lebaran, kami titik beratkan di ruas Samarinda-Balikpapan khususnya di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Suharto,” ujarnya.
Ia menyebut, jalur Samarinda Balikpapan, menjadi fokus karena merupakan jalur vital dan memiliki intensitas lalu lintas yang tinggi, terutama jelang lebaran.
Bina Marga telah menempatkan alat berat di dekat pos polisi dan posko mudik lebaran, untuk mengantisipasi jika ada longsor terjadi.
“Alat sudah siap, dan kemarin sudah dilakukan simulasi bersama Polda Kaltim, kalau terjadi kecelakaan atau longsor di badan jalan,” paparnya.
“Belum lama ini, didekat STA 43 dari Balikpapan sudah dilakukan overlay, tapi tanah turun lagi, jadi kami beri tanda dengan cat, dan masih ada proses penurunan badan jalan. Sewaktu-waktu bisa turun, jadi mau tidak mau harus dibuat dinding penahan tanah,” tambah dia. (rs)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.