Senin, 21/10/2019

Status dan Gaji Tak Jelas,1.200 Karyawan RRL Demo di Depan Kantor Gubernur

Senin, 21/10/2019

1.200 karyawan RRL yang akan ditakeover perusahaan lain, pertanyakan lejrlasan status dan gaji mereka yang dalam beberapa bulan aebelumnya belum terbayarkan. (Foto: Adhi/Korankaltim.com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Status dan Gaji Tak Jelas,1.200 Karyawan RRL Demo di Depan Kantor Gubernur

Senin, 21/10/2019

logo

1.200 karyawan RRL yang akan ditakeover perusahaan lain, pertanyakan lejrlasan status dan gaji mereka yang dalam beberapa bulan aebelumnya belum terbayarkan. (Foto: Adhi/Korankaltim.com)

KORANKALTIM.COM.SAMARINDA – Kemacetan terjadi di seputaran kawasan Kota Samarinda Senin (21/10/2019) siang tadi. Hal itu disebabkan adanya aksi demonstrasi sekitar 1.200 karyawan PT Rimba Raya Lestari (RRL) di depan Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada No. 2 Samarinda.

Aksi demonstrasi tersebut dilakukan buntut tadi ketidakjelasan nasib mereka selama bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang perkayuan tersebut. Karena itulah mereka mengeluarkan beberapa tuntutan. Pertama, kejelasan status karyawan karena diinternal perusahaan akan ada perjanjian kerjasama dengan perusahaan lain.  Kedua, menuntut kepastian pembayaran gaji reguler. Karena hingga saat ini sudah dua bulan gaji 1200 karyawan belum terbayarkan. 

Ketiga meminta perusahaan untuk membayarkan BPJS ketenagakerjaan yang saban bulan dipotong tetapi selama 3 tahun ini belum terbayarkan. Keempat, untuk BPJS kesehatan harus diaktifkan karena telah dua tahun lamanya belum juga aktif. Terakhir mereka meminta perusahaan membayarkan hak uang PHK bagi karyawan yang diberhentikan. “Tujuannya kami ke Pemprov untuk memfasilitasi pertemuan dengan dewan direksi perusahaan agar menemukan titik temu,” ungkap Korlap pengunjuk rasa, Slamet Riyadi.

Meresponsnya, Pemprov Kaltim menerima perwakilan aksi di ruang rapat Tenguyun Lantai 5 Kantor Gubernur Kaltim. Diantaranya, Mustahim dari SP Kahutindo dan Marijanus dari Federasi Serikat Buruh Kehutanan, Perkebunan dan Pertanian Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (FSB Hukatan SBSI).

Pertemuan di pimpin Kepala Satpol PP Gede Yusa didampingi Kepala Dinas Kehutanan Amrullah, Kabid Pengawasan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim Usriansyah, Kabag Pemerintahan Biro Pemerintahan Imanudin, perwakilan Badan Kesbangpol serta Disperindagkop dan UMKM.

"Sesuai keinginan, Pemprov mengapresiasi dan merespon baik apa yang menjadi keinginan rekan-rekan pendemo. Memfasilitasinya, dalam waktu dekat kita panggil pihak direksi dan manajemen perusahaan terkait,” ucap Kabid Pengawasan Disnakertrans Kaltim Usriansyah.

Ia berharap, pemanggilan itu nantinya mendapat respons cepat dari yang bersangkutan agar solusi dari permasalahan yang muncul, menjadi tuntutan itu, bisa segera terselesaikan. “Pastinya, tuntutan yang telah  disampaikan kepada pemprov Kaltim lewat surat, sudah kami akomodir," katanya. (*)


Penulis : Adhi Abdhian

Editor: Aspian Nur


Foto : adhi

Status dan Gaji Tak Jelas,1.200 Karyawan RRL Demo di Depan Kantor Gubernur

Senin, 21/10/2019

1.200 karyawan RRL yang akan ditakeover perusahaan lain, pertanyakan lejrlasan status dan gaji mereka yang dalam beberapa bulan aebelumnya belum terbayarkan. (Foto: Adhi/Korankaltim.com)

Berita Terkait


Status dan Gaji Tak Jelas,1.200 Karyawan RRL Demo di Depan Kantor Gubernur

1.200 karyawan RRL yang akan ditakeover perusahaan lain, pertanyakan lejrlasan status dan gaji mereka yang dalam beberapa bulan aebelumnya belum terbayarkan. (Foto: Adhi/Korankaltim.com)

KORANKALTIM.COM.SAMARINDA – Kemacetan terjadi di seputaran kawasan Kota Samarinda Senin (21/10/2019) siang tadi. Hal itu disebabkan adanya aksi demonstrasi sekitar 1.200 karyawan PT Rimba Raya Lestari (RRL) di depan Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada No. 2 Samarinda.

Aksi demonstrasi tersebut dilakukan buntut tadi ketidakjelasan nasib mereka selama bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang perkayuan tersebut. Karena itulah mereka mengeluarkan beberapa tuntutan. Pertama, kejelasan status karyawan karena diinternal perusahaan akan ada perjanjian kerjasama dengan perusahaan lain.  Kedua, menuntut kepastian pembayaran gaji reguler. Karena hingga saat ini sudah dua bulan gaji 1200 karyawan belum terbayarkan. 

Ketiga meminta perusahaan untuk membayarkan BPJS ketenagakerjaan yang saban bulan dipotong tetapi selama 3 tahun ini belum terbayarkan. Keempat, untuk BPJS kesehatan harus diaktifkan karena telah dua tahun lamanya belum juga aktif. Terakhir mereka meminta perusahaan membayarkan hak uang PHK bagi karyawan yang diberhentikan. “Tujuannya kami ke Pemprov untuk memfasilitasi pertemuan dengan dewan direksi perusahaan agar menemukan titik temu,” ungkap Korlap pengunjuk rasa, Slamet Riyadi.

Meresponsnya, Pemprov Kaltim menerima perwakilan aksi di ruang rapat Tenguyun Lantai 5 Kantor Gubernur Kaltim. Diantaranya, Mustahim dari SP Kahutindo dan Marijanus dari Federasi Serikat Buruh Kehutanan, Perkebunan dan Pertanian Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (FSB Hukatan SBSI).

Pertemuan di pimpin Kepala Satpol PP Gede Yusa didampingi Kepala Dinas Kehutanan Amrullah, Kabid Pengawasan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim Usriansyah, Kabag Pemerintahan Biro Pemerintahan Imanudin, perwakilan Badan Kesbangpol serta Disperindagkop dan UMKM.

"Sesuai keinginan, Pemprov mengapresiasi dan merespon baik apa yang menjadi keinginan rekan-rekan pendemo. Memfasilitasinya, dalam waktu dekat kita panggil pihak direksi dan manajemen perusahaan terkait,” ucap Kabid Pengawasan Disnakertrans Kaltim Usriansyah.

Ia berharap, pemanggilan itu nantinya mendapat respons cepat dari yang bersangkutan agar solusi dari permasalahan yang muncul, menjadi tuntutan itu, bisa segera terselesaikan. “Pastinya, tuntutan yang telah  disampaikan kepada pemprov Kaltim lewat surat, sudah kami akomodir," katanya. (*)


Penulis : Adhi Abdhian

Editor: Aspian Nur


Foto : adhi

 

Berita Terkait

Kepala OIKN Lantik Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Jabatan Fungsional dan 18 Jabatan Pelaksana di HPK Nusantara

Dibagi jadi Empat Kloter, 627 Calon Jemaah Haji Samarinda Dilepas Secara Simbolis di Masjid Darunni’mah Sungai Kunjang

Penipuan Berkedok Tawaran Jasa Modeling di Balikpapan Terbongkar, Pelaku Ditangkap di Bogor

Kukar Raih WTP 6 Kali Berturut-turut, Ketua DPRD Kukar Ucapkan Selamat kepada Pemerintah dan Masyarakat

Real Madrid Tunda Pesta Juara LaLiga Demi Fokus Hadapi Bayern Munchen Dini Hari Nanti

Datang ke Samarinda, Bank Dunia Gali Informasi Terkait Program Penurunan Emisi Karbon di Kalimantan Timur

Besok Bak Sendimentasi dan Flokulasi IPA Cendana Dikuras, 13 Titik di Kota Samarinda Bakal Terdampak

Dari Rakor Ketahanan Pangan di Balikpapan, DPTPH Kaltim Tegaskan Perlu Dukungan

KPU Kutai Timur Pilih Sijur dan Simur jadi Maskot Pilkada Serentak 2024

Anak 13 Tahun di Balikpapan jadi Korban Penganiayaan Orang Tak Dikenal

Polres Bontang Tangkap Pelaku Penimbunan BBM Subsidi di Loktuan

Libatkan 1.840 Taruna dari 7 Akademi, Latsitarda Nusantara Resmi Dibuka di Lapangan Merdeka Balikpapan

Posyandu di Jalan Cipto Mangunkusumo Tanah Grogot Bakal Dibuatkan Gedung Baru

Unggul Telak di Konferprov, Abdurrahman Amin Pimpin PWI Kaltim

Pansus Raperda Karhutla Kunjungi KLHK di Jakarta untuk Sempurnakan Regulasi

Konferprov PWI Kaltim, Intoniswan Kembali Terpilih jadi Ketua Dewan Kehormatan

SK Masyarakat Hukum Adat Diserahkan DPMPD Kaltim ke Kemendagri

Jumlah Penduduk Balikpapan Meningkat Sejak Ada IKN

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.