Kamis, 18/10/2018

Usai Gempa dan Tsunami, Cendy Mencari Istri dan Buah Hati

Kamis, 18/10/2018

Cendy hingga kini masih kehilangan anak dan istrinya

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Usai Gempa dan Tsunami, Cendy Mencari Istri dan Buah Hati

Kamis, 18/10/2018

logo

Cendy hingga kini masih kehilangan anak dan istrinya

KORANKALTIM.COM, PENAJAM – Gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah sudah tiga pekan berlalu, namun sampai saat ini  masih menyisakan banyak cerita duka, salah satunya datang dari seorang korban yang mengungsi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang  hingga kini belum mengetahui keberadaan anak dan istrinya.

Adalah Cendy, pria berusia 47 tahun yang saat kejadian dirinya bersama anaknya Aira dan istrinya Andi Ulfa sedang berada di dalam rumah jelang adzan Maghrib namun merasakan guncangan sehingga berlari keluar halaman rumah.

“Setelah di halaman rumah guncangan sempat terhenti, setelah itu saya kembali mendengar suara gemuruh dan tidak tahu itu kejadian apa, soalnya kalau tsunami, kami jauh dari laut,” bebernya.

Setelah memperhatikan situasi di sekitarnya, dirinya melihat pohon kelapa dan tiang listrik bergeser dan rumah yang berada disekitarnya runtuh. Bahkan ia sempat berdiri diarea reruntuhan rumah, namun tidak lama kemudian,  kembali terjadi guncangan yang memaksa dirinya bersama anak dan istrinya berlari ke rawa. Ketika berlari, korban berpikir buah hatinya bersama istirnya masih berada dibelakangnya. Tidak lama kemudian, dirinya diterjang lumpur yang sangat dasyat dan membuatnya terseret.

“Di lubang berlumpur itu banyak anak-anak, Alhamdulillah selamat semua, saya pikir disitu ada anak dan istri saya, tapi ternyata tidak ada,” ucapnya dengan nada sedih.

Setelah berhasil bangkit dari lumpur, dirinya mencari anak dan istrinya namun tidak menemuinya dan sampai saat ini masih berharap bisa bertemu dengan Aira dan Ulfa. (*)


Penulis: Erwin

Editor: Aspian Nur

Usai Gempa dan Tsunami, Cendy Mencari Istri dan Buah Hati

Kamis, 18/10/2018

Cendy hingga kini masih kehilangan anak dan istrinya

Berita Terkait


Usai Gempa dan Tsunami, Cendy Mencari Istri dan Buah Hati

Cendy hingga kini masih kehilangan anak dan istrinya

KORANKALTIM.COM, PENAJAM – Gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah sudah tiga pekan berlalu, namun sampai saat ini  masih menyisakan banyak cerita duka, salah satunya datang dari seorang korban yang mengungsi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang  hingga kini belum mengetahui keberadaan anak dan istrinya.

Adalah Cendy, pria berusia 47 tahun yang saat kejadian dirinya bersama anaknya Aira dan istrinya Andi Ulfa sedang berada di dalam rumah jelang adzan Maghrib namun merasakan guncangan sehingga berlari keluar halaman rumah.

“Setelah di halaman rumah guncangan sempat terhenti, setelah itu saya kembali mendengar suara gemuruh dan tidak tahu itu kejadian apa, soalnya kalau tsunami, kami jauh dari laut,” bebernya.

Setelah memperhatikan situasi di sekitarnya, dirinya melihat pohon kelapa dan tiang listrik bergeser dan rumah yang berada disekitarnya runtuh. Bahkan ia sempat berdiri diarea reruntuhan rumah, namun tidak lama kemudian,  kembali terjadi guncangan yang memaksa dirinya bersama anak dan istrinya berlari ke rawa. Ketika berlari, korban berpikir buah hatinya bersama istirnya masih berada dibelakangnya. Tidak lama kemudian, dirinya diterjang lumpur yang sangat dasyat dan membuatnya terseret.

“Di lubang berlumpur itu banyak anak-anak, Alhamdulillah selamat semua, saya pikir disitu ada anak dan istri saya, tapi ternyata tidak ada,” ucapnya dengan nada sedih.

Setelah berhasil bangkit dari lumpur, dirinya mencari anak dan istrinya namun tidak menemuinya dan sampai saat ini masih berharap bisa bertemu dengan Aira dan Ulfa. (*)


Penulis: Erwin

Editor: Aspian Nur

 

Berita Terkait

Lokasi CFD Tenggarong Pindah Besok Pagi, SK2 Bakal Bagikan 200 Sapoh untuk Para Pedagang

Pj Gubernur Kaltim Pantau Banjir di Mahulu, Penyaluran Listrik, Bantuan Pangan dan Air Bersih jadi Prioritas Awal

Dukung Gerakan Literasi Desa, Paser Terima Mobil Pusling diJakarta

Warga RT 13 Kelurahan Baru, Tenggarong Berembuk Manfaatkan Dana Rp50 Juta

Setelah Balikpapan, Dinkes Kaltim Siap Vaksinasi Lima Ribu Anak di Kota Samarinda

Dinsos Kaltim Kirim 1.500 Paket ke Mahulu, Kemensos RI juga Segera Beri Bantuan

Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Masjid Al Qadar Tenggarong Siang Tadi

Kecamatan Tabang Diterjang Banjir Imbas Hujan di Hulu Sungai Belayan, BPBD Kukar Turunkan Tim Pantau Potensi Banjir Kiriman dari Mahulu

Hendak Menyeberang Jalan Saat Banjir di Mahulu, Karyawan Warung PHP Sebenaq Meninggal Dunia Pagi Tadi

Aktivitas Warga di Ibu Kota Mahulu Mulai Normal Setelah Sempat Diterjang Banjir

Kerap Mencuri di Rumah Kosong, Warga Perum Handil Kopi Sambutan Diciduk Polisi

Pabrik Smelter di Sangasanga Kembali Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-Luka

Proyek Peningkatan Sistem Drainase Perkotaan di Tanjung Redeb Habiskan Anggaran Rp23,7 Miliar

Pengembangan Lahan Kakao Berau Baru 500 Hektare, Kelompok Tani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan

Ketergantungan Kaltim pada Sektor Pertambangan jadi Sorotan

Petani Kakao di Berau Diminta Bermitra dengan Perusahaan

Libatkan 14 Perusahaan, Disnaker Samarinda Buka Job Fair Pekan Depan

Aplikasi Perjalanan Dinas Dikritisi Anggota DPRD Samarinda, Sebut Jalan-Jalan untuk Adopsi Tata Kota

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.