Jumat, 01/12/2023

Selain di China, Wabah Pneumonia Juga Menyerang Anak-Anak di Eropa

Jumat, 01/12/2023

Rumah sakit di Beijing wilayah Utara sedang menghadapi lonjakan jumlah pasien anak yang menderita penyakit pernapasan. (Foto: Getty Images)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Selain di China, Wabah Pneumonia Juga Menyerang Anak-Anak di Eropa

Jumat, 01/12/2023

logo

Rumah sakit di Beijing wilayah Utara sedang menghadapi lonjakan jumlah pasien anak yang menderita penyakit pernapasan. (Foto: Getty Images)

KORANKALTIM.COM - Wabah pneumonia misterius yang menyerang anak-anak kini tak hanya meledak di China, tetapi juga mulai terdeteksi di Eropa, khususnya Belanda.Belanda telah melaporkan peningkatan kasus pneumonia di kalangan anak-anak secara signifikan.

Sebelumnya, banyak wilayah di China terkena dampak lonjakan penyakit pernapasan yang mengejutkan ini, yang terutama menyerang anak-anak. Provinsi-provinsi di bagian utara China telah mengalami lonjakan penyakit mirip flu selama lima minggu berturut-turut sejak pertengahan Oktober.

Penyebaran virus corona yang cepat pada tahun 2020 telah mendorong pembatasan kesehatan masyarakat yang ketat dan tindakan karantina. Kini, kemunculan wabah pneumonia ini membuat sejumlah negara merasa gelisah.

Adapun penyakit ini telah membebani sistem rumah sakit China. Para pejabat China sejak itu mengumumkan bahwa mereka yakin peningkatan tersebut merupakan kombinasi dari penyakit umum seperti flu dan virus pernapasan, yang menyebar dengan mudah setelah China baru-baru ini melonggarkan pembatasan Covid-19.

Dilansir dari cnbcindonesia.com, Institut Penelitian Layanan Kesehatan Belanda (NIVEL) telah melaporkan peningkatan kasus pneumonia, khususnya di kalangan anak-anak. Dalam laporan The Messenger, yang dikutip Newsweek, Kamis (30/11/2023), dalam seminggu terakhir, 80 dari setiap 100.000 anak Belanda berusia antara 5 dan 14 tahun menderita pneumonia.

Ini merupakan wabah pneumonia terbesar di negara ini dalam beberapa tahun terakhir, lebih tinggi dibandingkan puncak musim flu pada 2022, ketika tercatat 60 kasus pneumonia untuk setiap 100 ribu anak pada kelompok usia yang sama. Sama seperti China, Belanda telah melonggarkan pembatasan Covid-19 selama beberapa waktu.

Meningkatnya jumlah kasus telah mendorong beberapa negara lain, seperti Taiwan, India, dan Vietnam, untuk mengambil tindakan pencegahan, seperti melakukan penilaian terhadap sistem kesehatan masyarakat mereka dan memastikan tersedianya persediaan alat pelindung diri dan obat-obatan.

Meururut laporan Focus Taiwan, Lebih dari 6 persen  kasus di rumah sakit disebabkan oleh penyakit mirip flu di China utara, sekaligus peningkatan tajam dalam beberapa tahun terakhir.

Gambar orang-orang yang membersihkan jalan-jalan di China sambil mengenakan pakaian hazmat memicu ingatan akan tindakan negara tersebut selama krisis Covid-19. China banyak dikritik karena kurangnya transparansi selama pandemi ini, namun para pejabat berupaya untuk meredam kepanikan yang meningkat, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

Dia mengatakan bahwa China sedang berjuang melawan peningkatan penyakit pernapasan selama musim dingin pertama sejak pelonggaran pembatasan Covid-19, sebuah cobaan berat yang serupa dengan "apa yang dialami sebagian besar negara satu atau dua tahun yang lalu."

"Situasinya berbeda dengan yang kita alami pada Desember 2019 dan Januari 2020," katanya kepada outlet berita kesehatan STAT dalam sebuah wawancara akhir pekan lalu.

Editor: Maruly Z

Selain di China, Wabah Pneumonia Juga Menyerang Anak-Anak di Eropa

Jumat, 01/12/2023

Rumah sakit di Beijing wilayah Utara sedang menghadapi lonjakan jumlah pasien anak yang menderita penyakit pernapasan. (Foto: Getty Images)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.