MALINAU – Ditjen Minerba Kementerian ESMD Bambang Gatot Aryanto mendorong pemerintah daerah melalui Dinas Lingkungan Hidup Daera (DLHD) dan Dinas ESDM Kaltara untuk mengevaluasi ulang perusahaan. 

“Secara administrasi dan teknis,” tegasnya dalam pertemuan dengan perusahaan tambang Jumat (15/9). Evaluasi tersebut, paparnya, perlu untuk memastikan bahwa perusahaan tambang yang ada di Malinau, beres secara administrasi dan tepat secara teknis.

Ditegaskan Bambang, berbagai persoalan tambang muncul karena ada masalah aspek tersebut. Terutama pada aspek teknis. Ia menengarai munculnya permasalahan tambang di Malinau karena ada permasalahan di teknis pertambangan.

“Dinas ESDM harus melihat aspek itu. Jangan-jangan dokumenya salah. Atau jangan-jangan ada kesalahan teknis. Ini harus dievaluasi,” tegas Bambang. Tanggul jebol, air melimpas dan berbagai permasalahan lain yang berdampak buruk dipastikannya karena kesalahan teknis perusahaan dalam melakukan kegiatan operasinya. 

“Evaluasi itu dan beri tindakan. Kalau tidak berkomitmen, kalau sudah tidak patuh ya dihentikan saja dari pada menimbulkan masalah bagi masyarakat,” tegasnya.

Bahkan pemberhentian sementara misalnya. Tidak hanya karena pelanggaran lingkungan. Abai terhadap keselamatan pun bisa dikenai tindakan tersebut. Ia mencontohkan kasus kecelakaan kerja yang terjadi pada Berau Cool. 

“Itu saya hentikan selama 7 hari karena dalam 3 bulan 4 karyawan meninggal karena kecelakaan kerja. Saya hentikan sementara dan minta perusahaan evaluasi. Perusahaan sebesar itu bisa dihentikan. Apalagi hanya IUP,” tegasnya.

Ia juga berjanji akan menindalanjuti laporan yang disampaikan DLHD terkait dengan raport perushaan tambang dalam 7 bulan terakhit ini. (wh)