Selasa, 03/10/2017
Selasa, 03/10/2017
Selasa, 03/10/2017
SAMARINDA - Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Timur konsisten melakukan asesmen terkait perkembangan perekonomian dan inflasi terkini untuk menuju sasaran inflasi daerah ini akhir 2017 sebesar 4 persen plus minus 1 persen.
“BI Kaltim bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah akan terus memantau pergerakan inflasi secara khusus dan perekonomian secara umum baik domestik maupun eksternal,” ujar Kepala BI Kantor Perwakilan Provinsi Kaltim Krisman L Tobing, kemarin.
Beberapa fokus utama dalam pantauan BI masih sama dengan periode sebelumnya, yaitu memastikan ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi pangan pokok, dan distribusi energi seperti BBM dan LPG.
Kemudian mendorong peningkatan kualitas infrastruktur dan sarana logistik, termasuk menjaga efektivitas komunikasi kepada masyarakat mengenai informasi harga pangan.
Sedangkan kondisi saat ini, lanjutnya, pada September 2017 Kaltim mengalami deflasi (penurunan harga) 0,01 persen (mtm), meskipun tidak sedalam Agustus yang minus 0.28 persen.
Sedangkan jika dihitung secara tahunan, inflasi Kaltim mengalami kenaikan dari 3,64 persen (yoy) pada Agustus menjadi 3,65 persen (yoy) pada September 2017.
“Serupa dengan bulan sebelumnya, capaian inflasi tahunan Kaltim lebih rendah dari inflasi tahunan nasional yang mencapai 3,72 persen (yoy),” katanya pula. (ant)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.