Selasa, 13/06/2017
Selasa, 13/06/2017
HERMANTO
Selasa, 13/06/2017
HERMANTO
SAMARINDA - Menjadi wilayah persinggahan antar kabupaten dan kota, membuat perbatasan Kota Tepian patut diperhitungkan. Namun lambat laun tapal batas kini semakin bergeser dari koordinatnya. Hal ini diungkapkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekkot Hermanto, Senin (12/6).
“Sebenarnya sudah ada koordinatnya jelas, hanya saja sekarang sudah banyak yang bergeser karena aktivitas pertambangan,” kata Hermanto.
Menindak lanjuti hal ini, hasil rapat Senin kemarin, Pemkot Samarinda akan segera membentuk tim untuk mengembalikan lagi titik koordinat batas wilayah Samarinda.
Tim tersebut berasal dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Pertanahan, Bagian Kerjasama, dan Bagian Pemerintahan.
“Selain itu kami juga akan melibatkan lurah dan camat karena mereka yang biasanya mengadu dengan persoalan ini. Apalagi sering terjadi penyalahan gunaan perizinan karena tapal batas kita sudah bergeser. Makanya hal ini menjadi hal yang krusial dan perlu kita bahas kedepan,” urainya.
Hermanto juga memastikan persoalan tapal batas akan masuk dalam APBD perubahan.
“Ya karena tim nanti akan turun langsung ke lapangan dan harus terpasang juga batasannya berupa pintu gerbang bagi perbatasan yang ada dijalanan, sedangkan perbatasan hutan, dibatasi dengan beton,” terangnya.
Selanjutnya ia menyebutkan ada empat kecamatan yang paling sering dilanggar batasannya yaitu Kecamatan Sambutan, Samarinda Utara, Sungai Kunjang dan Sungai Pinang.
“Untuk perbatasan dengan Kukar sampai saat ini sudah mendapatkan hasil, tinggal menunggu dari pihak provinsi saja menetapkan serta pertemuan antara masing-masing kepada daerah,” demikian Hermanto. (ms)
HERMANTO
SAMARINDA - Menjadi wilayah persinggahan antar kabupaten dan kota, membuat perbatasan Kota Tepian patut diperhitungkan. Namun lambat laun tapal batas kini semakin bergeser dari koordinatnya. Hal ini diungkapkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekkot Hermanto, Senin (12/6).
“Sebenarnya sudah ada koordinatnya jelas, hanya saja sekarang sudah banyak yang bergeser karena aktivitas pertambangan,” kata Hermanto.
Menindak lanjuti hal ini, hasil rapat Senin kemarin, Pemkot Samarinda akan segera membentuk tim untuk mengembalikan lagi titik koordinat batas wilayah Samarinda.
Tim tersebut berasal dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Pertanahan, Bagian Kerjasama, dan Bagian Pemerintahan.
“Selain itu kami juga akan melibatkan lurah dan camat karena mereka yang biasanya mengadu dengan persoalan ini. Apalagi sering terjadi penyalahan gunaan perizinan karena tapal batas kita sudah bergeser. Makanya hal ini menjadi hal yang krusial dan perlu kita bahas kedepan,” urainya.
Hermanto juga memastikan persoalan tapal batas akan masuk dalam APBD perubahan.
“Ya karena tim nanti akan turun langsung ke lapangan dan harus terpasang juga batasannya berupa pintu gerbang bagi perbatasan yang ada dijalanan, sedangkan perbatasan hutan, dibatasi dengan beton,” terangnya.
Selanjutnya ia menyebutkan ada empat kecamatan yang paling sering dilanggar batasannya yaitu Kecamatan Sambutan, Samarinda Utara, Sungai Kunjang dan Sungai Pinang.
“Untuk perbatasan dengan Kukar sampai saat ini sudah mendapatkan hasil, tinggal menunggu dari pihak provinsi saja menetapkan serta pertemuan antara masing-masing kepada daerah,” demikian Hermanto. (ms)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.