Sabtu, 04/05/2024

Penalti Gagal Antarkan Jepang Cetak Sejarah Juara Piala Asia U-23 di Qatar

Sabtu, 04/05/2024

Untuk yang kedua kalinya, Jepang berhasil kampiun Piala Asia U-23 usai mengalahkan Uzbekistan 1-0 malam tadi. (Foto: Afc)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Penalti Gagal Antarkan Jepang Cetak Sejarah Juara Piala Asia U-23 di Qatar

Sabtu, 04/05/2024

logo

Untuk yang kedua kalinya, Jepang berhasil kampiun Piala Asia U-23 usai mengalahkan Uzbekistan 1-0 malam tadi. (Foto: Afc)

KORANKALTIM.COM – Laga penuh drama terjadi di Stadion Jassim bin Hamad, Al Rayyan, Qatar, Jumat (3/5/2024) tengah malam tadi dalam laga final Piala Asia U-23.

Kekalahan pertama dan terakhir di ajang ini harus dirasakan Uzbekistan yang ironisnya terjadi di partai puncak setelah Jepang menang tipis 0-1 dalam drama menit akhir.

Uzbekistan yang sejauh ini berstatus tim terproduktif di Piala Asia U-23 2024 dengan torehan 14 gol dibuat buntu oleh Jepang. Rangkaian peluang yang diciptakan pasukan Timur Kapadze tak ada yang berujung dengan gol. Sepanjang 90 menit, Uzbekistan membombardir Jepang dengan 18 tembakan.

Jepang yang banyak tertekan justru mampu memecah kebuntuan di injury time melalui sepakan kaki kiri Fuki Yamada (90+1'). Uzbekistan sejatinya punya kans emas membalas via sepakan penalti Umarali Rahmonaliyev pada menit ke-90+10, namun penalti itu bisa dimentahkan oleh Leo Kokubo.

Partai final tahun in i merupakan duel antara tim yang punya riwayat menjadi kampiun Piala Asia U-23. Jepang merupakan juara edisi 2016, sementara Uzbekistan jadi yang nomor satu pada Piala Asia U-23 2018. Artinya, Jepang kini mencetak sejarah baru sebagai negara pertama yang mampu dua kali memenangi titel Piala Asia U23.

Sejatinya amunisi Uzbekistan sedikit berkurang pada laga final Piala Asia U23 2024 lantaran mereka tak bisa memainkan Abdukodir Khusanov, Hojimat Erkinov, dan Abbosbek Fayzullaev.  Mereka bertiga kembali ke klub masing-masing usai Uzbekistan mengalahkan Indonesia 2-1 pada babak semifinal dan menyegel tiket partisipasi ke Olimpiade 2024. Pelatih Uzbekistan Timur Kapadze mengakui kegagalan timnya.

“Perjuangan kami sudah cukup, kami tak pernah kalah sejak fase grup hingga semi final dan yang menyakitkan tentu saja kami harus kalah pertama kali justru di laga final. Tapi kami sudah berjuang dan setidaknya sudah mendapatkan tiket ke Olimpiade di Paris,” ujar Kapadze.

Pelatih Jepang U-23 Go Oiwa memenuhi ambisinya meruntuhkan kesempurnaan Uzbeskistan. “Kami pikir kami telah menciptakan peluang gol yang cukup sepanjang turnamen, namun sayangnya jumlah gol tersebut belum cukup,” kata Oiwa, yang timnya telah mencetak sembilan gol dalam lima pertandingan mereka sejauh ini.

“Tapi kami meningkat dari pertandingan ke pertandingan dan ini bukti nyata, kami bisa mencetak gol ke gawang negara yang tak pernah kebobolan,” tegasnya.

Pelatih 51 tahun itu mempunyai kenangan buruk ketika bertemu tim asuhan pelatih Timur Kapadze karena pernah dibuat tak berdaya ketika disingkirkan tim Asia Tengah itu dalam semifinal edisi 2022 dengan skor 0-2.

Editor: Aspian Nur

Penalti Gagal Antarkan Jepang Cetak Sejarah Juara Piala Asia U-23 di Qatar

Sabtu, 04/05/2024

Untuk yang kedua kalinya, Jepang berhasil kampiun Piala Asia U-23 usai mengalahkan Uzbekistan 1-0 malam tadi. (Foto: Afc)

Berita Terkait


Penalti Gagal Antarkan Jepang Cetak Sejarah Juara Piala Asia U-23 di Qatar

Untuk yang kedua kalinya, Jepang berhasil kampiun Piala Asia U-23 usai mengalahkan Uzbekistan 1-0 malam tadi. (Foto: Afc)

KORANKALTIM.COM – Laga penuh drama terjadi di Stadion Jassim bin Hamad, Al Rayyan, Qatar, Jumat (3/5/2024) tengah malam tadi dalam laga final Piala Asia U-23.

Kekalahan pertama dan terakhir di ajang ini harus dirasakan Uzbekistan yang ironisnya terjadi di partai puncak setelah Jepang menang tipis 0-1 dalam drama menit akhir.

Uzbekistan yang sejauh ini berstatus tim terproduktif di Piala Asia U-23 2024 dengan torehan 14 gol dibuat buntu oleh Jepang. Rangkaian peluang yang diciptakan pasukan Timur Kapadze tak ada yang berujung dengan gol. Sepanjang 90 menit, Uzbekistan membombardir Jepang dengan 18 tembakan.

Jepang yang banyak tertekan justru mampu memecah kebuntuan di injury time melalui sepakan kaki kiri Fuki Yamada (90+1'). Uzbekistan sejatinya punya kans emas membalas via sepakan penalti Umarali Rahmonaliyev pada menit ke-90+10, namun penalti itu bisa dimentahkan oleh Leo Kokubo.

Partai final tahun in i merupakan duel antara tim yang punya riwayat menjadi kampiun Piala Asia U-23. Jepang merupakan juara edisi 2016, sementara Uzbekistan jadi yang nomor satu pada Piala Asia U-23 2018. Artinya, Jepang kini mencetak sejarah baru sebagai negara pertama yang mampu dua kali memenangi titel Piala Asia U23.

Sejatinya amunisi Uzbekistan sedikit berkurang pada laga final Piala Asia U23 2024 lantaran mereka tak bisa memainkan Abdukodir Khusanov, Hojimat Erkinov, dan Abbosbek Fayzullaev.  Mereka bertiga kembali ke klub masing-masing usai Uzbekistan mengalahkan Indonesia 2-1 pada babak semifinal dan menyegel tiket partisipasi ke Olimpiade 2024. Pelatih Uzbekistan Timur Kapadze mengakui kegagalan timnya.

“Perjuangan kami sudah cukup, kami tak pernah kalah sejak fase grup hingga semi final dan yang menyakitkan tentu saja kami harus kalah pertama kali justru di laga final. Tapi kami sudah berjuang dan setidaknya sudah mendapatkan tiket ke Olimpiade di Paris,” ujar Kapadze.

Pelatih Jepang U-23 Go Oiwa memenuhi ambisinya meruntuhkan kesempurnaan Uzbeskistan. “Kami pikir kami telah menciptakan peluang gol yang cukup sepanjang turnamen, namun sayangnya jumlah gol tersebut belum cukup,” kata Oiwa, yang timnya telah mencetak sembilan gol dalam lima pertandingan mereka sejauh ini.

“Tapi kami meningkat dari pertandingan ke pertandingan dan ini bukti nyata, kami bisa mencetak gol ke gawang negara yang tak pernah kebobolan,” tegasnya.

Pelatih 51 tahun itu mempunyai kenangan buruk ketika bertemu tim asuhan pelatih Timur Kapadze karena pernah dibuat tak berdaya ketika disingkirkan tim Asia Tengah itu dalam semifinal edisi 2022 dengan skor 0-2.

Editor: Aspian Nur

 

Berita Terkait

Hindari Hasil Imbang Apalagi Kalah, Borneo FC Siap Revans Hadapi Madura United Besok Malam di Batakan

Manchester United Menang di Old Trafford, Rasmus Hojlund Cetak Gol Lagi Setelah 10 Pertandingan

Borneo FC Yakin Balas Kekalahan dari Madura United di Leg Kedua

Abdul Rahman Agus Pimpin Pabersi Kaltim, KONI Minta Jaga Posisi untuk Tetap jadi Cabang Olahraga Andalan

LeKOP Optimistis Kaltim Bisa Tembus 5 Besar di PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara

Championship Series: Borneo FC Kekuatan Penuh Saat Dijamu Madura United Nanti Malam

Bayer Leverkusen Cetak Sejarah di Bundesliga, Tak Pernah Kalah di Laga Tandang Selama Satu Musim

Arsenal Berharap Tottenham Hotspur Jegal Manchester City dalam Perebutan Gelar Juara Liga Inggris

Menang Telak dan Degradasikan Granada, Real Madrid Lewati Rekor 34 Tahun

Inter Milan Menang Telak Lima Gol Tanpa Balas Lawan Frosinone

Festival Sepak Bola Dini di Mini Soccer Aji Imbut Tenggarong Seberang Bukti Pemerintah Hadir Dalam Pembinaan Olahraga

Trofi Bola Emas Maradona Dilelang Bulan Depan di Paris

Skuat Pabrik Torehkan Sejarah di Eropa, Tak Terkalahkan dalam 49 Laga, Bisa Lewati Catatan 59 Tahun Benfica

Borneo FC di Grup B ASEAN Championship Club, Nabil Husien Sebut jadi Pengalaman Berharga

Asa Masih Ada untuk Indonesia U-23 Hadapi Guinea U-23 Malam Nanti

Singkirkan PSG, Final Liga Champions jadi Penebus Kecewa Borussia Dortmund

Judo Kaltim Bakal Ajukan Try Out ke Korea, Dua Kelas Diyakini Potensi Juara di PON

Dispora Pastikan Festival Sepak Bola Usia Dini di Stadion Aji Imbut Pekan Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.