KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memberikan peningkatan kapasitas kepada kader posyandu Kutai Kartanegara.

Kegiatan yang dilangsungkan di Hotel Harris Samarinda ini dibuka secara resmi Kepala DPMD Kukar, Arianto, Kamis (6/6/2024) kemarin.

"Acaranya diikuti seluruh kader posyandu Kecamatan Tenggarong dan Kecamatan Sanga-sanga, ini sudah angkatan keenam tinggal satu angkatan lagi," kata Arianto.

Ia menyebutkan direncanakan pada tahun ini sebanyak tujuh angkatan yang akan diberikan kegiatan peningkatan kapasitas kader posyandu. "Satu posyandu diwakili 2 orang dikali total keseluruhan posyandu ada 799, berarti hampir 1500 an orang kader posyandu yang kita berikan peningkatan kapasitasnya," sebutnya.

Kegiatan peningkatan kapasitas kader posyandu ini adalah program lanjutan dari kegiatan tahun 2023.  Pada tahun 2023 itu baru diadakan pelatihan satu orang kader posyandu yaitu hanya ketua nya saja. Sementara lanjut Arianto, setiap Posyandu ini memiliki kader sebanyak lima orang. Dengan jumlah total 799 posyandu se-Kukar maka keseluruhan kader posyandu di Kukar sebanyak lima orang dikalikan 799, sehingga total keseluruhan kader posyandu di Kukar sebanyak 3.995 orang.

"Jadi target kita berkaitan percepatan penurunan stunting, kader posyandu ini wajib untuk diberikan peningkatan kapasitasnya, salah satu penanganan stunting kebetulan juga kita programkan itu tinggal lanjutan saja lagi, nah ini untuk tahun ini kita baru menganggarkan dua orang untuk per-posyandu, sisanya masih ada 2 orang lagi rencananya kami usulkan untuk dilatih di 2025," terangnya.

Dengan demikian maka pada tahun 2025 mendatang, DPMD sudah menuntaskan pemberian peningkatan kapasitas seluruh kader posyandu di Kukar. 

Adapun bertindak selaku narasumber kegiatan ini, DPMD mendatangkan dari Balai Pemerintahan Dalam Negeri, Yogyakarta, kemudian dari Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara dan DP2KB Kukar termasuk dari DPMD Kukar sendiri.

"Jadi selama ini kan belum pernah tersentuh untuk dilatih kader posyandu itu, cuma kita berikan tugas saja tapi tidak dibimbing tidak diarahkan. Jadi ternyata ketika kita menghadapi permasalahan di bidang kesehatan khususnya stunting maka salah satu program kegiatan yang bisa dilakukan dalam upaya intervensi stunting melewati peran posyandu," ujarnya.

Kader Posyandu harus dilatih, harapannya dengan dilatihnya kader posyandu ini maka para kader posyandu ini memiliki pengetahuan, pengalaman bagaimana memberikan pelayanan kesehatan khususnya di posyandu, kemudian dengan mereka sudah paham maka sudah bisa melakukan pelayanan yang baik di posyandu. "Maka ini akan ada perbaikan-perbaikan kesehatan di wilayah desa khususnya yang berkaitan dengan pelayanan posyandu misalnya ibu hamil untuk melakukan memonitoring terhadap tumbuh kembang anak, itu dilakukan kader posyandu dengan baik," pungkas Arianto. (*)