Senin, 18/05/2020

Pandemi Covid-19, Tuntun Reformasi Bidang Pendidikan ke Era Digitalisasi

Senin, 18/05/2020

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dapil Kaltim, Hetifah Sjaifudian RI

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pandemi Covid-19, Tuntun Reformasi Bidang Pendidikan ke Era Digitalisasi

Senin, 18/05/2020

logo

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dapil Kaltim, Hetifah Sjaifudian RI

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dapil Kaltim, Hetifah Sjaifudian RI mengaku ada penyesuaian  metode belajar selama pandemi Covid-19 yang mendorong reformasi di bidang pendidikan.

“Kita dapat melihat pengalihan metode pembelajaran yang sekarang berbasis daring. Maraknya kegiatan belajar, bimbel, seminar dan diskusi dapat diakses secara online,” tutur Hetifah saat menjadi pembicara diskusi webinar yang bertajuk “Semangat Millenial untuk Berkarya dan Problematika Pendidikan di tengah Pandemi Covid-19, Minggu (17/5/2020).

Menurutnya, pandemi Covid-19 berhasil menggeser paradigma pendidikan konvensional menuju modernisasi pendidikan dengan teknologi digital dan kecerdasan buatan sebagai media pembelajaran utama anak.

“Metode pembelajaran daring untuk mengantisipasi kerumunan berpeluang mendorong transformasi dunia pendidikan Indonesia. Dengan penggunaan teknologi secara masif, diseminasi ilmu menjadi lebih mudah terjadi,” paparnya.

Pemanfaatan teknologi akan sangat membantu pemerataan pendidikan. Masalah terkait pendidikan yang timbul akibat masalah geografis dan birokrasi sedikit banyak dapat teratasi. 

Dengan begitu, pengalihan metode pembelajaran berbasis daring diharapkan menggenjot angka literasi dan kesadaran tenaga pengajar maupun pelajar untuk banyak menggunakan teknologi digital guna pemenuhan hak pendidikan serta rasa ingin tahu.

Hetifah tidak menampik hampir semua bidang sudah mengalami proses digitalisasi dan ini merupakan indikator baik untuk menggenjot kemajuan peradaban Indonesia.

“Ini menjadi tugas kita bersama untuk memanfaatkan teknologi dengan semaksimal mungkin sehingga akses digital tidak hanya mentok untuk hiburan saja. Manfaat teknologi kalau dikaji mendalam akan membawa perubahan besar bagi kemajuan bangsa,” imbuhnya 

Namun, ada tantangan yang dihadapi dalam usaha mengoptimalkan peluang transformasi pendidikan nasional yang lebih modern, yaitu kesenjangan pendidikan Indonesia.

Tidak semua wilayah di Indonesia memiliki fasilitas dan SDM yang memadai untuk melaksanakan pendidikan berbasis daring. Dengan Covid-19, kesadaran pemerintah akan pentingnya pemerataan teknologi diharapkan semakin tinggi.

Ke depannya, penyediaan infrastruktur telekomunikasi hingga ke pelosok akan menjadi fokus pembangunan bersama. “Setiap orang harus mendapatkan kesempatan pendidikannya sehingga dapat meraih apa yang di cita-citakan. Tinggal di desa atau di kota, di jawa maupun di luar jawa., itu yang dimaksud dengan pemerataan pendidikan, salah satunya program afirmasi bagi masyarakat tidak mampu,” tandasnya. 


Penulis: */Meiliyana

Editor: M. Huldi

* Berita/artikel ini sudah terbit di Koran Kaltim edisi cetak tanggal 18 Mei 2020 

Pandemi Covid-19, Tuntun Reformasi Bidang Pendidikan ke Era Digitalisasi

Senin, 18/05/2020

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dapil Kaltim, Hetifah Sjaifudian RI

Berita Terkait


Pandemi Covid-19, Tuntun Reformasi Bidang Pendidikan ke Era Digitalisasi

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dapil Kaltim, Hetifah Sjaifudian RI

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dapil Kaltim, Hetifah Sjaifudian RI mengaku ada penyesuaian  metode belajar selama pandemi Covid-19 yang mendorong reformasi di bidang pendidikan.

“Kita dapat melihat pengalihan metode pembelajaran yang sekarang berbasis daring. Maraknya kegiatan belajar, bimbel, seminar dan diskusi dapat diakses secara online,” tutur Hetifah saat menjadi pembicara diskusi webinar yang bertajuk “Semangat Millenial untuk Berkarya dan Problematika Pendidikan di tengah Pandemi Covid-19, Minggu (17/5/2020).

Menurutnya, pandemi Covid-19 berhasil menggeser paradigma pendidikan konvensional menuju modernisasi pendidikan dengan teknologi digital dan kecerdasan buatan sebagai media pembelajaran utama anak.

“Metode pembelajaran daring untuk mengantisipasi kerumunan berpeluang mendorong transformasi dunia pendidikan Indonesia. Dengan penggunaan teknologi secara masif, diseminasi ilmu menjadi lebih mudah terjadi,” paparnya.

Pemanfaatan teknologi akan sangat membantu pemerataan pendidikan. Masalah terkait pendidikan yang timbul akibat masalah geografis dan birokrasi sedikit banyak dapat teratasi. 

Dengan begitu, pengalihan metode pembelajaran berbasis daring diharapkan menggenjot angka literasi dan kesadaran tenaga pengajar maupun pelajar untuk banyak menggunakan teknologi digital guna pemenuhan hak pendidikan serta rasa ingin tahu.

Hetifah tidak menampik hampir semua bidang sudah mengalami proses digitalisasi dan ini merupakan indikator baik untuk menggenjot kemajuan peradaban Indonesia.

“Ini menjadi tugas kita bersama untuk memanfaatkan teknologi dengan semaksimal mungkin sehingga akses digital tidak hanya mentok untuk hiburan saja. Manfaat teknologi kalau dikaji mendalam akan membawa perubahan besar bagi kemajuan bangsa,” imbuhnya 

Namun, ada tantangan yang dihadapi dalam usaha mengoptimalkan peluang transformasi pendidikan nasional yang lebih modern, yaitu kesenjangan pendidikan Indonesia.

Tidak semua wilayah di Indonesia memiliki fasilitas dan SDM yang memadai untuk melaksanakan pendidikan berbasis daring. Dengan Covid-19, kesadaran pemerintah akan pentingnya pemerataan teknologi diharapkan semakin tinggi.

Ke depannya, penyediaan infrastruktur telekomunikasi hingga ke pelosok akan menjadi fokus pembangunan bersama. “Setiap orang harus mendapatkan kesempatan pendidikannya sehingga dapat meraih apa yang di cita-citakan. Tinggal di desa atau di kota, di jawa maupun di luar jawa., itu yang dimaksud dengan pemerataan pendidikan, salah satunya program afirmasi bagi masyarakat tidak mampu,” tandasnya. 


Penulis: */Meiliyana

Editor: M. Huldi

* Berita/artikel ini sudah terbit di Koran Kaltim edisi cetak tanggal 18 Mei 2020 

 

Berita Terkait

Pihak Sekolah Diimbau Tak Wisata ke Luar Kota, Kepala Disdikbud Samarinda: Buat Saja Sederhana

Akademisi Unmul Soroti Proses Pembentukan Pansel Calon Pimpinan KPK

Unmul Ajukan Program ke Bappenas, Rektor Ingin Sarpras Pendidikan dan SDM Berkualitas

Gelar Dua Kegiatan di Akhir Pekan, EPP Samarinda Berbagi dan Jalankan Program Peningkatan Mutu Pendidik

Mahasiswa UMKT dan UTHM Berkunjung ke PT Internasional Prima Coal dan Situs Budaya Kaltim

9 Mahasiswa UMKT Berkunjung Ke UTHM Malaysia, Belajar Soal Mesin dan Budaya Malaysia

Ada 26 Ribu Anak Putus Sekolah di Kaltim, Pemprov Siapkan Alokasi Beasiswa Khusus Lewat BKT

Beasiswa Kaltim Tuntas 2024 Sudah Dibuka, Pendaftaran Bisa Diakses Lewat Link Berikut Ini

Kadisdik Evaluasi SMP Negeri 13 Balikpapan, Minta Sekolah Maksimalkan Kerja TPPK

Jambore Statistika XIII Garapan Himasta Unmul Diikuti Lima Universitas se-Indonesia

Program Beasiswa, Enam Perguruan Tinggi di Kaltim Teken Kerja Sama dengan BI

Civitas Akademika Unmul Nyatakan Sikap Terkait Demokrasi Indonesia

Anggaran BKT 2024 Turun di Tahun Politik, HMI Samarinda: Kalau Dipangkas karena Covid-19 Harusnya Mulai Tahun Lalu

Tahun Ini Disputakar Bangun Sky Book untuk Tingkatkan Pengunjung

Rayakan HUT ke-40, SD Negeri 021 Sungai Kunjang Gelar Jalan Santai dan Pentas Seni

Program Beasiswa Kalimantan Timur Dipastikan Masih Berjalan Tahun Ini

SMPN 22 Samarinda Fokus Tingkatkan Prestasi Sekolah Lewat Ekstrakulikuler

Bangun Sarana Prasarana Pendidikan, Disdikbud Samarinda Siapkan Anggaran Rp170 Miliar

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.