Kamis, 06/02/2020

MPR Didesak Perhatikan Nasib Guru Honorer

Kamis, 06/02/2020

Ilustrasi guru honorer ( Foto: JPNN)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

MPR Didesak Perhatikan Nasib Guru Honorer

Kamis, 06/02/2020

logo

Ilustrasi guru honorer ( Foto: JPNN)

KORANKALTIM.COM, JAKARTA - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) didesak untuk turut memperjuangkan nasib guru honorer. Apalagi, pemerintah dan DPR sudah sepakat menghapus tenaga honorer di pusat dan daerah.

Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PGRI, Unifah Rosyidi mengatakan masalah guru honorer masih belum terselesaikan.

Saat ini, ia menyebutkan berdasarkan data di data pokok pendidikan, tercatat kurang lebih tiga juta guru di Indonesia. Namun, hanya 45 persen yang terdaftar sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

Artinya, sebanyak 55 persennya adalah guru honorer baik K2 maupun non-K.

"Bagaimana bicara mutu, dan merdeka belajar jika masih ada  guru  yang dibayar sangat rendah dan tidak manusiawi?" kata Unifah pada wartawan, Selasa (4/2/2020), dilansir dari republika.co.id.

Unifah juga meminta MPR agar mendorong pemerintah segera memberlakukan pembayaran upah minimum minimal setara dengan UMR kepada para tenaga honorer. Kebijakan tersebut harus diterapkan baik kepada guru honorer sekolah negeri maupun sekolah swasta.

Terkait mengatasi masalah guru honorer, PGRI mendorong agar dilakukan revisi Undang-undang ASN secara meluas terkait tenaga honorer. PGRI memohon agar tenaga honorer (pendidik maupun tenaga kependidikan) diberi kesempatan mengikuti seleksi CPNS maupun PPPK.

PGRI juga menyarankan agar tes tersebut diutamakan lagi bagi yang berusia di atas 35 tahun. Semakin lama guru tersebut mengabdi, Unifah menilai artinya mereka telah berjuang untuk mendidik anak bangsa semakin lama pula.

MPR akan mendorong pola perekrutan PNS dengan mengutamakan atau mengafirmasi honorer K2 dan non-K yang memenuhi syarat untuk diikutsertakan dalam tes CPNS maupun PPPK. 

"MPR akan terus memantau dan mengawasi terkait kinerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI terutama dalam implementasi dan reform kurikulum, merdeka belajar, penyederhanaan administrasi guru, efisiensi birokrasi pendidikan dan penghapusan Ujian Nasional. Ini semua  dilakukan dalam bingkai percepatan dan pemerataan peningkatan mutu dan pelayanan pendidikan," kata Ketua MPR Bambang Soesatyo .(*)

MPR Didesak Perhatikan Nasib Guru Honorer

Kamis, 06/02/2020

Ilustrasi guru honorer ( Foto: JPNN)

Berita Terkait


MPR Didesak Perhatikan Nasib Guru Honorer

Ilustrasi guru honorer ( Foto: JPNN)

KORANKALTIM.COM, JAKARTA - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) didesak untuk turut memperjuangkan nasib guru honorer. Apalagi, pemerintah dan DPR sudah sepakat menghapus tenaga honorer di pusat dan daerah.

Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PGRI, Unifah Rosyidi mengatakan masalah guru honorer masih belum terselesaikan.

Saat ini, ia menyebutkan berdasarkan data di data pokok pendidikan, tercatat kurang lebih tiga juta guru di Indonesia. Namun, hanya 45 persen yang terdaftar sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

Artinya, sebanyak 55 persennya adalah guru honorer baik K2 maupun non-K.

"Bagaimana bicara mutu, dan merdeka belajar jika masih ada  guru  yang dibayar sangat rendah dan tidak manusiawi?" kata Unifah pada wartawan, Selasa (4/2/2020), dilansir dari republika.co.id.

Unifah juga meminta MPR agar mendorong pemerintah segera memberlakukan pembayaran upah minimum minimal setara dengan UMR kepada para tenaga honorer. Kebijakan tersebut harus diterapkan baik kepada guru honorer sekolah negeri maupun sekolah swasta.

Terkait mengatasi masalah guru honorer, PGRI mendorong agar dilakukan revisi Undang-undang ASN secara meluas terkait tenaga honorer. PGRI memohon agar tenaga honorer (pendidik maupun tenaga kependidikan) diberi kesempatan mengikuti seleksi CPNS maupun PPPK.

PGRI juga menyarankan agar tes tersebut diutamakan lagi bagi yang berusia di atas 35 tahun. Semakin lama guru tersebut mengabdi, Unifah menilai artinya mereka telah berjuang untuk mendidik anak bangsa semakin lama pula.

MPR akan mendorong pola perekrutan PNS dengan mengutamakan atau mengafirmasi honorer K2 dan non-K yang memenuhi syarat untuk diikutsertakan dalam tes CPNS maupun PPPK. 

"MPR akan terus memantau dan mengawasi terkait kinerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI terutama dalam implementasi dan reform kurikulum, merdeka belajar, penyederhanaan administrasi guru, efisiensi birokrasi pendidikan dan penghapusan Ujian Nasional. Ini semua  dilakukan dalam bingkai percepatan dan pemerataan peningkatan mutu dan pelayanan pendidikan," kata Ketua MPR Bambang Soesatyo .(*)

 

Berita Terkait

Pihak Sekolah Diimbau Tak Wisata ke Luar Kota, Kepala Disdikbud Samarinda: Buat Saja Sederhana

Akademisi Unmul Soroti Proses Pembentukan Pansel Calon Pimpinan KPK

Unmul Ajukan Program ke Bappenas, Rektor Ingin Sarpras Pendidikan dan SDM Berkualitas

Gelar Dua Kegiatan di Akhir Pekan, EPP Samarinda Berbagi dan Jalankan Program Peningkatan Mutu Pendidik

Mahasiswa UMKT dan UTHM Berkunjung ke PT Internasional Prima Coal dan Situs Budaya Kaltim

9 Mahasiswa UMKT Berkunjung Ke UTHM Malaysia, Belajar Soal Mesin dan Budaya Malaysia

Ada 26 Ribu Anak Putus Sekolah di Kaltim, Pemprov Siapkan Alokasi Beasiswa Khusus Lewat BKT

Beasiswa Kaltim Tuntas 2024 Sudah Dibuka, Pendaftaran Bisa Diakses Lewat Link Berikut Ini

Kadisdik Evaluasi SMP Negeri 13 Balikpapan, Minta Sekolah Maksimalkan Kerja TPPK

Jambore Statistika XIII Garapan Himasta Unmul Diikuti Lima Universitas se-Indonesia

Program Beasiswa, Enam Perguruan Tinggi di Kaltim Teken Kerja Sama dengan BI

Civitas Akademika Unmul Nyatakan Sikap Terkait Demokrasi Indonesia

Anggaran BKT 2024 Turun di Tahun Politik, HMI Samarinda: Kalau Dipangkas karena Covid-19 Harusnya Mulai Tahun Lalu

Tahun Ini Disputakar Bangun Sky Book untuk Tingkatkan Pengunjung

Rayakan HUT ke-40, SD Negeri 021 Sungai Kunjang Gelar Jalan Santai dan Pentas Seni

Program Beasiswa Kalimantan Timur Dipastikan Masih Berjalan Tahun Ini

SMPN 22 Samarinda Fokus Tingkatkan Prestasi Sekolah Lewat Ekstrakulikuler

Bangun Sarana Prasarana Pendidikan, Disdikbud Samarinda Siapkan Anggaran Rp170 Miliar

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.