Rabu, 08/01/2020

Tim Appraisal Tak Lapor Sekkot Terkait Harga Lahan SMPN 38 Samarinda

Rabu, 08/01/2020

Bangunan megah SMP Negeri 38 Samarinda tidak berbanding lurus dengan akses menuju seklah tersebut yang masih berpolemik hingga kini. ( Foto: Permata S Rahayu/korankaltimcom)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Tim Appraisal Tak Lapor Sekkot Terkait Harga Lahan SMPN 38 Samarinda

Rabu, 08/01/2020

logo

Bangunan megah SMP Negeri 38 Samarinda tidak berbanding lurus dengan akses menuju seklah tersebut yang masih berpolemik hingga kini. ( Foto: Permata S Rahayu/korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Polemik pembebasan lahan SMPN 38 Samarinda belum juga selesai hingga kini, padahal di 2019 lalu, Pemkot Samarinda mengalokasikan anggaran untuk pembebasan lahan tersebut namun anggaran tidak terserap dan menjadi Silpa.

Kasus lahan ini bakal berlanjut karena di 2020 Pemkot tidak lagi mengalokasikan anggaran di APBD murni 2020.

Kuasa pemilik lahan, Syarifuddin Haidir mengaku, belum selesainya persoalan pembebasan lahan karena ada perbedaan pemahaman pembayaran yang harus dilakukan pemkot kepadanya karena lahan yang mau dibebaskan terdiri dari dua sertifikat dengan pemilik yang berbeda. “Awalnya katanya sama saja. Lahan milik Pak Said Amin dihargai Rp 1,1 juta/meter sampai kebelakang atas nama Pak Adi Topo. Tapi kok berubah,” kata Haidir.

Lahan milik Adi Topo dihargai Rp 333 ribu oleh Tim Appraisal Pemkot sehinga ditawari Rp 1,3 miliar atau separuh harga dari yang awalnya dijanjikan Rp 2,6 miliar.

Haidir sama sekali tidak memiliki niatan menjual lahan tersebut. Namun karena Pemkot membutuhkan maka dipersilahkan untuk membeli lahan miliknya dan sudah memberikan keringanan harga. “Saya sudah tawarkan Rp 2 Miliar untuk keseluruhan lahannya, bukan cuma untuk jalan,” tegasnya.

Haidir mengaku sudah menemui Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda, Sugeng Chairuddin. Dalam pertemuannya, Sekkot juga bingung dan tidak tahu harus bagaimana. Sebab Sugeng tidak diberi laporan hasil tim appraisal. “Makanya saya tekankan kalau mau nilainya jangan berubah (Tetap Rp 2 Miliar) itu sudah keseluruhan loh bukan lagi permeter persegi. Kalau tidak ya sudah,” kata Sugeng. (*)


Penulis: */Permata S Rahayu

Editor: Aspian Nur

Tim Appraisal Tak Lapor Sekkot Terkait Harga Lahan SMPN 38 Samarinda

Rabu, 08/01/2020

Bangunan megah SMP Negeri 38 Samarinda tidak berbanding lurus dengan akses menuju seklah tersebut yang masih berpolemik hingga kini. ( Foto: Permata S Rahayu/korankaltimcom)

Berita Terkait


Tim Appraisal Tak Lapor Sekkot Terkait Harga Lahan SMPN 38 Samarinda

Bangunan megah SMP Negeri 38 Samarinda tidak berbanding lurus dengan akses menuju seklah tersebut yang masih berpolemik hingga kini. ( Foto: Permata S Rahayu/korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Polemik pembebasan lahan SMPN 38 Samarinda belum juga selesai hingga kini, padahal di 2019 lalu, Pemkot Samarinda mengalokasikan anggaran untuk pembebasan lahan tersebut namun anggaran tidak terserap dan menjadi Silpa.

Kasus lahan ini bakal berlanjut karena di 2020 Pemkot tidak lagi mengalokasikan anggaran di APBD murni 2020.

Kuasa pemilik lahan, Syarifuddin Haidir mengaku, belum selesainya persoalan pembebasan lahan karena ada perbedaan pemahaman pembayaran yang harus dilakukan pemkot kepadanya karena lahan yang mau dibebaskan terdiri dari dua sertifikat dengan pemilik yang berbeda. “Awalnya katanya sama saja. Lahan milik Pak Said Amin dihargai Rp 1,1 juta/meter sampai kebelakang atas nama Pak Adi Topo. Tapi kok berubah,” kata Haidir.

Lahan milik Adi Topo dihargai Rp 333 ribu oleh Tim Appraisal Pemkot sehinga ditawari Rp 1,3 miliar atau separuh harga dari yang awalnya dijanjikan Rp 2,6 miliar.

Haidir sama sekali tidak memiliki niatan menjual lahan tersebut. Namun karena Pemkot membutuhkan maka dipersilahkan untuk membeli lahan miliknya dan sudah memberikan keringanan harga. “Saya sudah tawarkan Rp 2 Miliar untuk keseluruhan lahannya, bukan cuma untuk jalan,” tegasnya.

Haidir mengaku sudah menemui Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda, Sugeng Chairuddin. Dalam pertemuannya, Sekkot juga bingung dan tidak tahu harus bagaimana. Sebab Sugeng tidak diberi laporan hasil tim appraisal. “Makanya saya tekankan kalau mau nilainya jangan berubah (Tetap Rp 2 Miliar) itu sudah keseluruhan loh bukan lagi permeter persegi. Kalau tidak ya sudah,” kata Sugeng. (*)


Penulis: */Permata S Rahayu

Editor: Aspian Nur

 

Berita Terkait

Pihak Sekolah Diimbau Tak Wisata ke Luar Kota, Kepala Disdikbud Samarinda: Buat Saja Sederhana

Akademisi Unmul Soroti Proses Pembentukan Pansel Calon Pimpinan KPK

Unmul Ajukan Program ke Bappenas, Rektor Ingin Sarpras Pendidikan dan SDM Berkualitas

Gelar Dua Kegiatan di Akhir Pekan, EPP Samarinda Berbagi dan Jalankan Program Peningkatan Mutu Pendidik

Mahasiswa UMKT dan UTHM Berkunjung ke PT Internasional Prima Coal dan Situs Budaya Kaltim

9 Mahasiswa UMKT Berkunjung Ke UTHM Malaysia, Belajar Soal Mesin dan Budaya Malaysia

Ada 26 Ribu Anak Putus Sekolah di Kaltim, Pemprov Siapkan Alokasi Beasiswa Khusus Lewat BKT

Beasiswa Kaltim Tuntas 2024 Sudah Dibuka, Pendaftaran Bisa Diakses Lewat Link Berikut Ini

Kadisdik Evaluasi SMP Negeri 13 Balikpapan, Minta Sekolah Maksimalkan Kerja TPPK

Jambore Statistika XIII Garapan Himasta Unmul Diikuti Lima Universitas se-Indonesia

Program Beasiswa, Enam Perguruan Tinggi di Kaltim Teken Kerja Sama dengan BI

Civitas Akademika Unmul Nyatakan Sikap Terkait Demokrasi Indonesia

Anggaran BKT 2024 Turun di Tahun Politik, HMI Samarinda: Kalau Dipangkas karena Covid-19 Harusnya Mulai Tahun Lalu

Tahun Ini Disputakar Bangun Sky Book untuk Tingkatkan Pengunjung

Rayakan HUT ke-40, SD Negeri 021 Sungai Kunjang Gelar Jalan Santai dan Pentas Seni

Program Beasiswa Kalimantan Timur Dipastikan Masih Berjalan Tahun Ini

SMPN 22 Samarinda Fokus Tingkatkan Prestasi Sekolah Lewat Ekstrakulikuler

Bangun Sarana Prasarana Pendidikan, Disdikbud Samarinda Siapkan Anggaran Rp170 Miliar

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.