Senin, 02/12/2019

Ini Tiga Kekurangan Sistem Pendidikan Indonesia Menurut Najeela Shihab

Senin, 02/12/2019

Najeela Shihab ( Foto: Instagram )

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Ini Tiga Kekurangan Sistem Pendidikan Indonesia Menurut Najeela Shihab

Senin, 02/12/2019

logo

Najeela Shihab ( Foto: Instagram )

KORANKALTIM.COM, JAKARTA -- Sistem pendidikan di Indonesia masih terus jadi sorotan. Kerap kali kebijakan berganti setelah pemegang kebijakannya berganti.

Pemerhati pendidikan sekaligus pendiri sekolah Cikal Najeela Shihab menilai ada tiga hal yang membuat sistem pendidikan di Indonesia masih kurang. Tiga hal ini meliputi akses, kualitas, dan kesenjangan.

"Pertama mengenai akses (untuk mendapatkan pendidikan). Banyak anak yang masih kesulitan mengakses pendidikan dan akhirnya anak putus sekolah karena tidak mendapatkan pendidikan," ujarnya usai hadir di diskusi panel Konferensi Pendidikan Indonesia#semua murid semua guru, di Jakarta, Sabtu (30/11), dilansir dari republika.co.id.

Persoalan kedua, dia melanjutkan, persoalan mengenai kualitas. 

Ia menjelaskan, anak-anak yang sudah mendapatkan pendidikan di sekolah tidak mendapatkan kualitas pembelajaran yang seharusnya. Efeknya, ia menyebutkan meski murid-murid telah berada di sekolah tetapi kualitasnya masih jauh dari yang diharapkan.

Masalah terakhir atau ketiga yaitu mengenai kesenjangan pendidikan. Perempuan yang juga inisiator jaringan semua murid semua guru ini menyebutkan, kesenjangan di berbagai wilayah masih terjadi bahkan semakin melebar. Padahal ia menhebut pada saat sistem pendidikan terintegrasi, semua pihak termasuk guru ingin terjadi pemerataan pendidikan. 

Najelaa saat ini juga bekerja di tim Kemendikbud untuk mengkaji sekaligus assessment pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Ia memperkirakan hasil kajian ini bisa diketahui dalam beberapa pekan mendatang.

Pada diskusi yang sama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim juga menyatakan Kemendikbud masih mengkaji wacana penghapusan ujian nasional (UN). 

Kendati demikian, ia tak mau bicara banyak mengenai bahasan kajian hingga kemungkinan penghapusan UN yang disebut tidak melaksanakan Undang-Undang (UU) Sistem Pendidikan Nasional. 

"Ditunggu saja, karena dalam waktu yang tidak terlalu lama hasil kajiannya akan kami bagi," katanya.(*)

Ini Tiga Kekurangan Sistem Pendidikan Indonesia Menurut Najeela Shihab

Senin, 02/12/2019

Najeela Shihab ( Foto: Instagram )

Berita Terkait


Ini Tiga Kekurangan Sistem Pendidikan Indonesia Menurut Najeela Shihab

Najeela Shihab ( Foto: Instagram )

KORANKALTIM.COM, JAKARTA -- Sistem pendidikan di Indonesia masih terus jadi sorotan. Kerap kali kebijakan berganti setelah pemegang kebijakannya berganti.

Pemerhati pendidikan sekaligus pendiri sekolah Cikal Najeela Shihab menilai ada tiga hal yang membuat sistem pendidikan di Indonesia masih kurang. Tiga hal ini meliputi akses, kualitas, dan kesenjangan.

"Pertama mengenai akses (untuk mendapatkan pendidikan). Banyak anak yang masih kesulitan mengakses pendidikan dan akhirnya anak putus sekolah karena tidak mendapatkan pendidikan," ujarnya usai hadir di diskusi panel Konferensi Pendidikan Indonesia#semua murid semua guru, di Jakarta, Sabtu (30/11), dilansir dari republika.co.id.

Persoalan kedua, dia melanjutkan, persoalan mengenai kualitas. 

Ia menjelaskan, anak-anak yang sudah mendapatkan pendidikan di sekolah tidak mendapatkan kualitas pembelajaran yang seharusnya. Efeknya, ia menyebutkan meski murid-murid telah berada di sekolah tetapi kualitasnya masih jauh dari yang diharapkan.

Masalah terakhir atau ketiga yaitu mengenai kesenjangan pendidikan. Perempuan yang juga inisiator jaringan semua murid semua guru ini menyebutkan, kesenjangan di berbagai wilayah masih terjadi bahkan semakin melebar. Padahal ia menhebut pada saat sistem pendidikan terintegrasi, semua pihak termasuk guru ingin terjadi pemerataan pendidikan. 

Najelaa saat ini juga bekerja di tim Kemendikbud untuk mengkaji sekaligus assessment pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Ia memperkirakan hasil kajian ini bisa diketahui dalam beberapa pekan mendatang.

Pada diskusi yang sama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim juga menyatakan Kemendikbud masih mengkaji wacana penghapusan ujian nasional (UN). 

Kendati demikian, ia tak mau bicara banyak mengenai bahasan kajian hingga kemungkinan penghapusan UN yang disebut tidak melaksanakan Undang-Undang (UU) Sistem Pendidikan Nasional. 

"Ditunggu saja, karena dalam waktu yang tidak terlalu lama hasil kajiannya akan kami bagi," katanya.(*)

 

Berita Terkait

Pihak Sekolah Diimbau Tak Wisata ke Luar Kota, Kepala Disdikbud Samarinda: Buat Saja Sederhana

Akademisi Unmul Soroti Proses Pembentukan Pansel Calon Pimpinan KPK

Unmul Ajukan Program ke Bappenas, Rektor Ingin Sarpras Pendidikan dan SDM Berkualitas

Gelar Dua Kegiatan di Akhir Pekan, EPP Samarinda Berbagi dan Jalankan Program Peningkatan Mutu Pendidik

Mahasiswa UMKT dan UTHM Berkunjung ke PT Internasional Prima Coal dan Situs Budaya Kaltim

9 Mahasiswa UMKT Berkunjung Ke UTHM Malaysia, Belajar Soal Mesin dan Budaya Malaysia

Ada 26 Ribu Anak Putus Sekolah di Kaltim, Pemprov Siapkan Alokasi Beasiswa Khusus Lewat BKT

Beasiswa Kaltim Tuntas 2024 Sudah Dibuka, Pendaftaran Bisa Diakses Lewat Link Berikut Ini

Kadisdik Evaluasi SMP Negeri 13 Balikpapan, Minta Sekolah Maksimalkan Kerja TPPK

Jambore Statistika XIII Garapan Himasta Unmul Diikuti Lima Universitas se-Indonesia

Program Beasiswa, Enam Perguruan Tinggi di Kaltim Teken Kerja Sama dengan BI

Civitas Akademika Unmul Nyatakan Sikap Terkait Demokrasi Indonesia

Anggaran BKT 2024 Turun di Tahun Politik, HMI Samarinda: Kalau Dipangkas karena Covid-19 Harusnya Mulai Tahun Lalu

Tahun Ini Disputakar Bangun Sky Book untuk Tingkatkan Pengunjung

Rayakan HUT ke-40, SD Negeri 021 Sungai Kunjang Gelar Jalan Santai dan Pentas Seni

Program Beasiswa Kalimantan Timur Dipastikan Masih Berjalan Tahun Ini

SMPN 22 Samarinda Fokus Tingkatkan Prestasi Sekolah Lewat Ekstrakulikuler

Bangun Sarana Prasarana Pendidikan, Disdikbud Samarinda Siapkan Anggaran Rp170 Miliar

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.