Selasa, 19/11/2019

Muhammadiyah Luncurkan Universitas Online

Selasa, 19/11/2019

(Foto: www.muhammadiyah.or.id )

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Muhammadiyah Luncurkan Universitas Online

Selasa, 19/11/2019

logo

(Foto: www.muhammadiyah.or.id )

KORANKALTIM.COM, BANTUL -- Momentum milad ke-107 juga dimanfaatkan Muhammadiyah yang secara resmi meluncurkan Muhammadiyah Online University (MOU). 

Peluncuran dilakukan di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan kehadiran MOU memang sebagai satu langkah antisipasi perkembangan revolusi industri 4.0 ke society 5.0. Haedar menekankan, untuk sampai ke sana butuh proses yang tentu tidak pendek.

"Lewat MOU itu kita berharap ada proses adaptasi kita untuk maju ke era 4.0 sampai ke era 5.0," kata Haedar, Senin (18/11), dikutip dari republika.co.id.

Ia menilai, dasarnya tetap prinsip-prinsip sistem good governance, terbuka, sarat daya dukung teknologi yang canggih. Tapi, Haedar menekankan, subtansinya tetap sama baik yang offline maupun online.

"Harus membentuk, menumbuhkembangkan dan memperkaya potensi akal budi manusia, sebab secanggih-canggihnya teknologi itu alat, dan secanggih-canggihnya produk teknologi tetap benda mati," ujar Haedar.

Menurut Haedar, akal budi merupakan harta yang dimiliki manusia dan tidak dimiliki apapun, termasuk robot. Manusia dengan hati, rasa, pikiran, itu semua lebih canggih ketimbang robot secanggih apapun.

"Muhammadiyah ingin menciptakan perubahan-perubahan yang selain bertumpu kepada sistem tapi budaya atau tradisi yang manusia beradaptasi ke sana," kata Haedar.

Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Gunawan Budiyanto menerangkan, Muhammadiyah memiliki 164 perguruan tinggi yang 56 di antaranya universitas. Lokasinya tersebar di seluruh Indonesia.

Menghadapi era 4.0 yang salah satu kendaraan utamanya komunikasi digital, Muhammadiyah merasa perlu mengantisipasinya. Termasuk, kata Gunawan, dalam sistem-sistem pendidikan yang selama ini dimiliki.

Ia merasa, kehadiran MOU akan membuat proses belajar dan mengajar bisa 60-70 persen diganti melalui daring. Sehingga, waktu belajar bisa 24 jam, menuntut mahasiswa jadi pemain utama pembelajaran.

"Pelayanan administrasi akademik 24 jam, bahan baca dan perpustakaan 24 jam, dan secara otomatis proses ini akan lebih banyak mendasar kepada seberapa tinggi tingkat kedewasaan mahasiswa," ujar Gunawan.

Melalui MOU, ia mengungkapkan, Muhammadiyah mempersiapkan satu sistem tersendiri yang bisa mencakup tidak cuma seluruh Indonesia. Nantinya, lanjut Gunawan, pembelajaran bisa 60 persen tatap muka dan 40 persen daring. UMY sendiri sudah menjalankan sistem ini dua tahun terakhir dengan hasil yang berjalan cukup baik.

"MOU melibatkan lima PTM, UMY dan UMY ditunjuk mempersiapkan secara teknis karena kebetulan sarana dan prasarana IT lebih lengkap, untuk konten ditugaskan ke UAD karena memiliki Fakultas Keguruan," kata Gunawan.(*)

Muhammadiyah Luncurkan Universitas Online

Selasa, 19/11/2019

(Foto: www.muhammadiyah.or.id )

Berita Terkait


Muhammadiyah Luncurkan Universitas Online

(Foto: www.muhammadiyah.or.id )

KORANKALTIM.COM, BANTUL -- Momentum milad ke-107 juga dimanfaatkan Muhammadiyah yang secara resmi meluncurkan Muhammadiyah Online University (MOU). 

Peluncuran dilakukan di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan kehadiran MOU memang sebagai satu langkah antisipasi perkembangan revolusi industri 4.0 ke society 5.0. Haedar menekankan, untuk sampai ke sana butuh proses yang tentu tidak pendek.

"Lewat MOU itu kita berharap ada proses adaptasi kita untuk maju ke era 4.0 sampai ke era 5.0," kata Haedar, Senin (18/11), dikutip dari republika.co.id.

Ia menilai, dasarnya tetap prinsip-prinsip sistem good governance, terbuka, sarat daya dukung teknologi yang canggih. Tapi, Haedar menekankan, subtansinya tetap sama baik yang offline maupun online.

"Harus membentuk, menumbuhkembangkan dan memperkaya potensi akal budi manusia, sebab secanggih-canggihnya teknologi itu alat, dan secanggih-canggihnya produk teknologi tetap benda mati," ujar Haedar.

Menurut Haedar, akal budi merupakan harta yang dimiliki manusia dan tidak dimiliki apapun, termasuk robot. Manusia dengan hati, rasa, pikiran, itu semua lebih canggih ketimbang robot secanggih apapun.

"Muhammadiyah ingin menciptakan perubahan-perubahan yang selain bertumpu kepada sistem tapi budaya atau tradisi yang manusia beradaptasi ke sana," kata Haedar.

Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Gunawan Budiyanto menerangkan, Muhammadiyah memiliki 164 perguruan tinggi yang 56 di antaranya universitas. Lokasinya tersebar di seluruh Indonesia.

Menghadapi era 4.0 yang salah satu kendaraan utamanya komunikasi digital, Muhammadiyah merasa perlu mengantisipasinya. Termasuk, kata Gunawan, dalam sistem-sistem pendidikan yang selama ini dimiliki.

Ia merasa, kehadiran MOU akan membuat proses belajar dan mengajar bisa 60-70 persen diganti melalui daring. Sehingga, waktu belajar bisa 24 jam, menuntut mahasiswa jadi pemain utama pembelajaran.

"Pelayanan administrasi akademik 24 jam, bahan baca dan perpustakaan 24 jam, dan secara otomatis proses ini akan lebih banyak mendasar kepada seberapa tinggi tingkat kedewasaan mahasiswa," ujar Gunawan.

Melalui MOU, ia mengungkapkan, Muhammadiyah mempersiapkan satu sistem tersendiri yang bisa mencakup tidak cuma seluruh Indonesia. Nantinya, lanjut Gunawan, pembelajaran bisa 60 persen tatap muka dan 40 persen daring. UMY sendiri sudah menjalankan sistem ini dua tahun terakhir dengan hasil yang berjalan cukup baik.

"MOU melibatkan lima PTM, UMY dan UMY ditunjuk mempersiapkan secara teknis karena kebetulan sarana dan prasarana IT lebih lengkap, untuk konten ditugaskan ke UAD karena memiliki Fakultas Keguruan," kata Gunawan.(*)

 

Berita Terkait

Pihak Sekolah Diimbau Tak Wisata ke Luar Kota, Kepala Disdikbud Samarinda: Buat Saja Sederhana

Akademisi Unmul Soroti Proses Pembentukan Pansel Calon Pimpinan KPK

Unmul Ajukan Program ke Bappenas, Rektor Ingin Sarpras Pendidikan dan SDM Berkualitas

Gelar Dua Kegiatan di Akhir Pekan, EPP Samarinda Berbagi dan Jalankan Program Peningkatan Mutu Pendidik

Mahasiswa UMKT dan UTHM Berkunjung ke PT Internasional Prima Coal dan Situs Budaya Kaltim

9 Mahasiswa UMKT Berkunjung Ke UTHM Malaysia, Belajar Soal Mesin dan Budaya Malaysia

Ada 26 Ribu Anak Putus Sekolah di Kaltim, Pemprov Siapkan Alokasi Beasiswa Khusus Lewat BKT

Beasiswa Kaltim Tuntas 2024 Sudah Dibuka, Pendaftaran Bisa Diakses Lewat Link Berikut Ini

Kadisdik Evaluasi SMP Negeri 13 Balikpapan, Minta Sekolah Maksimalkan Kerja TPPK

Jambore Statistika XIII Garapan Himasta Unmul Diikuti Lima Universitas se-Indonesia

Program Beasiswa, Enam Perguruan Tinggi di Kaltim Teken Kerja Sama dengan BI

Civitas Akademika Unmul Nyatakan Sikap Terkait Demokrasi Indonesia

Anggaran BKT 2024 Turun di Tahun Politik, HMI Samarinda: Kalau Dipangkas karena Covid-19 Harusnya Mulai Tahun Lalu

Tahun Ini Disputakar Bangun Sky Book untuk Tingkatkan Pengunjung

Rayakan HUT ke-40, SD Negeri 021 Sungai Kunjang Gelar Jalan Santai dan Pentas Seni

Program Beasiswa Kalimantan Timur Dipastikan Masih Berjalan Tahun Ini

SMPN 22 Samarinda Fokus Tingkatkan Prestasi Sekolah Lewat Ekstrakulikuler

Bangun Sarana Prasarana Pendidikan, Disdikbud Samarinda Siapkan Anggaran Rp170 Miliar

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.