Senin, 11/11/2019

Fakultas Ilmu Keperawatan UI Luncurkan Gim Antirokok

Senin, 11/11/2019

Rokok ( Foto: istimewa )

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Fakultas Ilmu Keperawatan UI Luncurkan Gim Antirokok

Senin, 11/11/2019

logo

Rokok ( Foto: istimewa )

KORANKALTIM.COM, DEPOK -- Angka perokok di Indonesia semakin hari semakin meningkat. Edukasi tentang bahaya merokok harus semakin intens.

Seluruh pihak, termasuk akademisi, dituntut perannya untuk bisa menekan pertumbuhan angka tersebut. Ide mutakhir datang dari Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia (UI).

Melalui program Iptek Bagi Masyarakat Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM UI), diluncurkan sebuah gim video promosi antirokok. Gim ini menyasar perokok muda atau pemula. Gim video yang diberi nama 'Sign of Heroes', merupakan aplikasi berbasis Android, yang berisi muatan info-info atau fakta-fakta seputar rokok.

"Video game dinilai relevan menjadi media edukasi kekinian. Mengingat jumlah remaja yang bermain video game semakin meningkat. Video game sebagai media edukasi telah banyak dikembangkan di luar negeri dan menunjukkan hasil yang positif," jelas Ketua tim pengembang gim, Sigit Mulyono, Sabtu (9/11), dilansir dari republika.co.id.

Menurut Sigit, remaja masa kini merupakan generasi yang tumbuh dan berkembang bersama teknologi. Sehingga, sulit terpisah dari gawai. Pengembangan gim ini bertujuan untuk mengisi waktu bermain remaja yang biasanya tersita untuk gim komersil, menuju gim edukasi antirokok.

"Kita melihat ini sebagai peluang tingkatkan pengetahuan dan mengubah persepsi remaja mengenai rokok. Selama ini iklan rokok berikan simbolisasi, merokok itu keren, petualang, ciri pria dewasa, dan diidolai para wanita. Padahal kita tahu bahwa hal itu tidak benar," jelasnya.

Sehingga, jelas Sigit, gim diciptakan sebagai kontra promosi untuk memberikan pengetahuan dan persepsi yang benar, dengan pendekatan yang tidak mengancam dan relevan dengan remaja masa kini. Menurutnya, konsep dalam gim turut mempromosikan budaya Nusantara yang mewakili Papua, Surabaya, Pontianak, Jambi, Bali, Jakarta, dan Bukittinggi Sumatra Barat.

"Karakter utamanya juga diambil dari tokoh Indonesia seperti Si Pitung, dan Jaka Tingkir. Pokoknya dijamin seru. Musiknya juga menggunakan instrumen daerah," kata Sigit.

Sigit menyebut, uji coba telah dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan. Hasilnya, respon dari murid-murid di UPTD SMPN 2 Depok sangat antusias untuk terlibat. Sehingga, mendukung gim dapat terus dikembangkan dan diterapkan di tengah masyarakat.

Diketahui, prevalensi perokok di Indonesia selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Data dari Southest Asia Tobacco Control Alliance (SEATCA) menyebutkan, Indonesia berada di posisi tertinggi di Asia Tenggara dengan jumlah perokok mencapai 65,19 juta jiwa. Di samping itu, prevalensi perokok muda juga semakin meningkat.

Data Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) menunjukkan, kenaikan jumlah perokok remaja dari angka 53 persen pada tahun 2012, menjadi 55 persen pada tahun 2017. Selain itu, terjadi pula tren pergeseran usia merokok semakin dini, dari sebelumnya di usia SMP menjadi usia SD.(*)

Fakultas Ilmu Keperawatan UI Luncurkan Gim Antirokok

Senin, 11/11/2019

Rokok ( Foto: istimewa )

Berita Terkait


Fakultas Ilmu Keperawatan UI Luncurkan Gim Antirokok

Rokok ( Foto: istimewa )

KORANKALTIM.COM, DEPOK -- Angka perokok di Indonesia semakin hari semakin meningkat. Edukasi tentang bahaya merokok harus semakin intens.

Seluruh pihak, termasuk akademisi, dituntut perannya untuk bisa menekan pertumbuhan angka tersebut. Ide mutakhir datang dari Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia (UI).

Melalui program Iptek Bagi Masyarakat Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM UI), diluncurkan sebuah gim video promosi antirokok. Gim ini menyasar perokok muda atau pemula. Gim video yang diberi nama 'Sign of Heroes', merupakan aplikasi berbasis Android, yang berisi muatan info-info atau fakta-fakta seputar rokok.

"Video game dinilai relevan menjadi media edukasi kekinian. Mengingat jumlah remaja yang bermain video game semakin meningkat. Video game sebagai media edukasi telah banyak dikembangkan di luar negeri dan menunjukkan hasil yang positif," jelas Ketua tim pengembang gim, Sigit Mulyono, Sabtu (9/11), dilansir dari republika.co.id.

Menurut Sigit, remaja masa kini merupakan generasi yang tumbuh dan berkembang bersama teknologi. Sehingga, sulit terpisah dari gawai. Pengembangan gim ini bertujuan untuk mengisi waktu bermain remaja yang biasanya tersita untuk gim komersil, menuju gim edukasi antirokok.

"Kita melihat ini sebagai peluang tingkatkan pengetahuan dan mengubah persepsi remaja mengenai rokok. Selama ini iklan rokok berikan simbolisasi, merokok itu keren, petualang, ciri pria dewasa, dan diidolai para wanita. Padahal kita tahu bahwa hal itu tidak benar," jelasnya.

Sehingga, jelas Sigit, gim diciptakan sebagai kontra promosi untuk memberikan pengetahuan dan persepsi yang benar, dengan pendekatan yang tidak mengancam dan relevan dengan remaja masa kini. Menurutnya, konsep dalam gim turut mempromosikan budaya Nusantara yang mewakili Papua, Surabaya, Pontianak, Jambi, Bali, Jakarta, dan Bukittinggi Sumatra Barat.

"Karakter utamanya juga diambil dari tokoh Indonesia seperti Si Pitung, dan Jaka Tingkir. Pokoknya dijamin seru. Musiknya juga menggunakan instrumen daerah," kata Sigit.

Sigit menyebut, uji coba telah dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan. Hasilnya, respon dari murid-murid di UPTD SMPN 2 Depok sangat antusias untuk terlibat. Sehingga, mendukung gim dapat terus dikembangkan dan diterapkan di tengah masyarakat.

Diketahui, prevalensi perokok di Indonesia selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Data dari Southest Asia Tobacco Control Alliance (SEATCA) menyebutkan, Indonesia berada di posisi tertinggi di Asia Tenggara dengan jumlah perokok mencapai 65,19 juta jiwa. Di samping itu, prevalensi perokok muda juga semakin meningkat.

Data Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) menunjukkan, kenaikan jumlah perokok remaja dari angka 53 persen pada tahun 2012, menjadi 55 persen pada tahun 2017. Selain itu, terjadi pula tren pergeseran usia merokok semakin dini, dari sebelumnya di usia SMP menjadi usia SD.(*)

 

Berita Terkait

Pihak Sekolah Diimbau Tak Wisata ke Luar Kota, Kepala Disdikbud Samarinda: Buat Saja Sederhana

Akademisi Unmul Soroti Proses Pembentukan Pansel Calon Pimpinan KPK

Unmul Ajukan Program ke Bappenas, Rektor Ingin Sarpras Pendidikan dan SDM Berkualitas

Gelar Dua Kegiatan di Akhir Pekan, EPP Samarinda Berbagi dan Jalankan Program Peningkatan Mutu Pendidik

Mahasiswa UMKT dan UTHM Berkunjung ke PT Internasional Prima Coal dan Situs Budaya Kaltim

9 Mahasiswa UMKT Berkunjung Ke UTHM Malaysia, Belajar Soal Mesin dan Budaya Malaysia

Ada 26 Ribu Anak Putus Sekolah di Kaltim, Pemprov Siapkan Alokasi Beasiswa Khusus Lewat BKT

Beasiswa Kaltim Tuntas 2024 Sudah Dibuka, Pendaftaran Bisa Diakses Lewat Link Berikut Ini

Kadisdik Evaluasi SMP Negeri 13 Balikpapan, Minta Sekolah Maksimalkan Kerja TPPK

Jambore Statistika XIII Garapan Himasta Unmul Diikuti Lima Universitas se-Indonesia

Program Beasiswa, Enam Perguruan Tinggi di Kaltim Teken Kerja Sama dengan BI

Civitas Akademika Unmul Nyatakan Sikap Terkait Demokrasi Indonesia

Anggaran BKT 2024 Turun di Tahun Politik, HMI Samarinda: Kalau Dipangkas karena Covid-19 Harusnya Mulai Tahun Lalu

Tahun Ini Disputakar Bangun Sky Book untuk Tingkatkan Pengunjung

Rayakan HUT ke-40, SD Negeri 021 Sungai Kunjang Gelar Jalan Santai dan Pentas Seni

Program Beasiswa Kalimantan Timur Dipastikan Masih Berjalan Tahun Ini

SMPN 22 Samarinda Fokus Tingkatkan Prestasi Sekolah Lewat Ekstrakulikuler

Bangun Sarana Prasarana Pendidikan, Disdikbud Samarinda Siapkan Anggaran Rp170 Miliar

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.