Sabtu, 26/10/2019

Mendikbud Diminta Fokuskan Pendidikan Berbasis Kompetensi dan Karakter

Sabtu, 26/10/2019

Nadiem Makarim ( Foto: Jawapos)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Mendikbud Diminta Fokuskan Pendidikan Berbasis Kompetensi dan Karakter

Sabtu, 26/10/2019

logo

Nadiem Makarim ( Foto: Jawapos)

KORANKALTIM.COM, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kini dinakhodai Nadiem Makarim, mantan CEO Gojek. Tak sedikit kalangan terkejut dengan penunjukan Nadiem meskipun banyak juga yang mengapresiasinya.

Bagi praktisi pendidikan Najelaa Shihab, tugas Nadiem tentu tidak ringan. Namun, dia mengimbau agar sang Menteri perlu fokus mengembangkan pendidikan berbasis kompetensi dan karakter. 

Dia mengatakan, artinya pelajar bukan hanya menjawab soal ujian saja tapi dapat melakukan aksi.

"Murid dapat mendemonstrasikan apa yang sudah dipelajari dalam berbagai situasi yang baru hingga memecahkan permasalahan dalam kehidupan," kata Najelaa dilansir dari republika.co.id, Sabtu (26/10)

Dia mengatakan, dalam melaksanakan pembelajaran, murid akan melakukan serangkaian tahapan. Hal itu dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi yang mendorong keterampilan berpikir murid di dalamnya.

Menurut Najelaa, dalam pendidikan berbasis kompetensi, setiap kemampuan nantinya akan mengandung banyak dimensi. Hal itu tidak seperti sebelumnya yang hanya mengandung satu dimensi di mana murid hanya perlu menghafalkan materi dan menyebutkan kembali saat ujian.

"Untuk mencapai kompetensi, nantinya murid juga tetap harus menguasai materi, memiliki pengetahuan dasar dan punya pemahaman esensial sebelum melangkah dan mempraktikkan apa yang diketahui dan dipahaminya dalam dunia nyata," katanya.

Lebih jauh, dia berpendapat bahwa karakter merupakan bagian penting dari pengembangan kompetensi. Dia mengatakan, hal itu dikarenakan akan menjadi dasar bagi murid untuk dapat menerapkan kompetensinya di mana saja.

Menurutnya, pengalaman sekolah dulu menanamkan karakter dalam bentuk nilai-nilai Pancasila dan agama dengan ditampilkan dalam bentuk ceramah. Lanjut dia, hal itu biasanya hanya menjadi sesuatu yang bisa dijawab dengan sempurna di lembar kerja siswa atau pada saat ujian saja.

"Tapi, belum tentu muncul dalam bentuk perilaku sehari-hari di sekolah ataupun sesuatu yang bisa ditransfer di rumah," katanya.

Bagi Najelaa, pendidikan yang berbasis kompetensi itu berorientasi pada keinginan untuk meningkatkan standar pencapaian. Bukan hanya sekedar hafalan, tapi juga sampai pada pemahaman dan kemampuan mempraktikkan.

“Sekolah bukan hanya untuk sekedar sekolah saja, tapi bagaimana kesuksesan di sekolah itu jadi bekal untuk anak-anak sukses dalam kehidupan di masa depan nanti," kata Najeela lagi.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah menunjuk Nadiem Makarim sebagi menteri pendidikan dan kebudayaan dalam Kabinet Indonesia Maju. Dalam pidato pertamanya sebagai Menteri, Nadiem berharap untuk menciptakan suatu pendidikan berbasis kompetensi dan karakter.(*)

Mendikbud Diminta Fokuskan Pendidikan Berbasis Kompetensi dan Karakter

Sabtu, 26/10/2019

Nadiem Makarim ( Foto: Jawapos)

Berita Terkait


Mendikbud Diminta Fokuskan Pendidikan Berbasis Kompetensi dan Karakter

Nadiem Makarim ( Foto: Jawapos)

KORANKALTIM.COM, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kini dinakhodai Nadiem Makarim, mantan CEO Gojek. Tak sedikit kalangan terkejut dengan penunjukan Nadiem meskipun banyak juga yang mengapresiasinya.

Bagi praktisi pendidikan Najelaa Shihab, tugas Nadiem tentu tidak ringan. Namun, dia mengimbau agar sang Menteri perlu fokus mengembangkan pendidikan berbasis kompetensi dan karakter. 

Dia mengatakan, artinya pelajar bukan hanya menjawab soal ujian saja tapi dapat melakukan aksi.

"Murid dapat mendemonstrasikan apa yang sudah dipelajari dalam berbagai situasi yang baru hingga memecahkan permasalahan dalam kehidupan," kata Najelaa dilansir dari republika.co.id, Sabtu (26/10)

Dia mengatakan, dalam melaksanakan pembelajaran, murid akan melakukan serangkaian tahapan. Hal itu dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi yang mendorong keterampilan berpikir murid di dalamnya.

Menurut Najelaa, dalam pendidikan berbasis kompetensi, setiap kemampuan nantinya akan mengandung banyak dimensi. Hal itu tidak seperti sebelumnya yang hanya mengandung satu dimensi di mana murid hanya perlu menghafalkan materi dan menyebutkan kembali saat ujian.

"Untuk mencapai kompetensi, nantinya murid juga tetap harus menguasai materi, memiliki pengetahuan dasar dan punya pemahaman esensial sebelum melangkah dan mempraktikkan apa yang diketahui dan dipahaminya dalam dunia nyata," katanya.

Lebih jauh, dia berpendapat bahwa karakter merupakan bagian penting dari pengembangan kompetensi. Dia mengatakan, hal itu dikarenakan akan menjadi dasar bagi murid untuk dapat menerapkan kompetensinya di mana saja.

Menurutnya, pengalaman sekolah dulu menanamkan karakter dalam bentuk nilai-nilai Pancasila dan agama dengan ditampilkan dalam bentuk ceramah. Lanjut dia, hal itu biasanya hanya menjadi sesuatu yang bisa dijawab dengan sempurna di lembar kerja siswa atau pada saat ujian saja.

"Tapi, belum tentu muncul dalam bentuk perilaku sehari-hari di sekolah ataupun sesuatu yang bisa ditransfer di rumah," katanya.

Bagi Najelaa, pendidikan yang berbasis kompetensi itu berorientasi pada keinginan untuk meningkatkan standar pencapaian. Bukan hanya sekedar hafalan, tapi juga sampai pada pemahaman dan kemampuan mempraktikkan.

“Sekolah bukan hanya untuk sekedar sekolah saja, tapi bagaimana kesuksesan di sekolah itu jadi bekal untuk anak-anak sukses dalam kehidupan di masa depan nanti," kata Najeela lagi.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah menunjuk Nadiem Makarim sebagi menteri pendidikan dan kebudayaan dalam Kabinet Indonesia Maju. Dalam pidato pertamanya sebagai Menteri, Nadiem berharap untuk menciptakan suatu pendidikan berbasis kompetensi dan karakter.(*)

 

Berita Terkait

Pihak Sekolah Diimbau Tak Wisata ke Luar Kota, Kepala Disdikbud Samarinda: Buat Saja Sederhana

Akademisi Unmul Soroti Proses Pembentukan Pansel Calon Pimpinan KPK

Unmul Ajukan Program ke Bappenas, Rektor Ingin Sarpras Pendidikan dan SDM Berkualitas

Gelar Dua Kegiatan di Akhir Pekan, EPP Samarinda Berbagi dan Jalankan Program Peningkatan Mutu Pendidik

Mahasiswa UMKT dan UTHM Berkunjung ke PT Internasional Prima Coal dan Situs Budaya Kaltim

9 Mahasiswa UMKT Berkunjung Ke UTHM Malaysia, Belajar Soal Mesin dan Budaya Malaysia

Ada 26 Ribu Anak Putus Sekolah di Kaltim, Pemprov Siapkan Alokasi Beasiswa Khusus Lewat BKT

Beasiswa Kaltim Tuntas 2024 Sudah Dibuka, Pendaftaran Bisa Diakses Lewat Link Berikut Ini

Kadisdik Evaluasi SMP Negeri 13 Balikpapan, Minta Sekolah Maksimalkan Kerja TPPK

Jambore Statistika XIII Garapan Himasta Unmul Diikuti Lima Universitas se-Indonesia

Program Beasiswa, Enam Perguruan Tinggi di Kaltim Teken Kerja Sama dengan BI

Civitas Akademika Unmul Nyatakan Sikap Terkait Demokrasi Indonesia

Anggaran BKT 2024 Turun di Tahun Politik, HMI Samarinda: Kalau Dipangkas karena Covid-19 Harusnya Mulai Tahun Lalu

Tahun Ini Disputakar Bangun Sky Book untuk Tingkatkan Pengunjung

Rayakan HUT ke-40, SD Negeri 021 Sungai Kunjang Gelar Jalan Santai dan Pentas Seni

Program Beasiswa Kalimantan Timur Dipastikan Masih Berjalan Tahun Ini

SMPN 22 Samarinda Fokus Tingkatkan Prestasi Sekolah Lewat Ekstrakulikuler

Bangun Sarana Prasarana Pendidikan, Disdikbud Samarinda Siapkan Anggaran Rp170 Miliar

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.