Selasa, 08/10/2019

Pemerintah Gelontorkan Rp4,3 Triliun untuk Revitalisasi 5.000 SMK

Selasa, 08/10/2019

Ilustrasi SMK ( Foto: Internet )

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pemerintah Gelontorkan Rp4,3 Triliun untuk Revitalisasi 5.000 SMK

Selasa, 08/10/2019

logo

Ilustrasi SMK ( Foto: Internet )

KORANKALTIM.COM, JAKARTA -- Guna meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 4,3 triliun dalam rangka merevitalisasi sebanyak 5.000 sekolah menengah kejuruan (SMK) di seluruh Indonesia. 

Program ini bertujuan agar kualitas lulusan SMK semakin diserap industri. Ini ditargetkan selesai pada 2024.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan bahwa revitalisasi SMK tersebut dilakukan dalam rangka mempersiapkan generasi muda untuk peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan kerja atau vokasi sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK.

“Anggarannya tidak terlalu besar, sekitar Rp 4,3 triliun. Sebetulnya masih jauh dari target karena jumlah SMK kita kan 14 ribu,” katanya  di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (7/10), dilansir dari republika.co.id.

Muhadjir menjelaskan realisasi program itu telah dilakukan sejak 2018 terhadap 300 SMK, pada 2019 sejumlah 300 SMK, dan pada 2020 akan ditingkatkan sebanyak 550 SMK. Jumlah itu akan terus dikembangkan agar bisa mencapai 5.000 pada 2024.

Ia mengatakan, ada lima sektor SMK yang menjadi fokus revitalisasi yaitu pariwisata, pertanian produktif, ekonomi kreatif, kemaritiman atau kelautan, pariwisata, dan energi pertambangan. 

Menurutnya, program vokasi itu dilandasi dari lulusan SMK di Indonesia yang kurang terserap oleh industri karena faktor sertifikasi keahlian yang belum dimiliki serta tidak mendukungnya kurikulum pembelajaran yang ada dengan kebutuhan dunia industri.

Oleh sebab itu, pemerintah juga memperbarui kurikulum agar lebih menyesuaikan dengan dunia kerja yaitu dari supply base menjadi demand base dan menyediakan guru-guru yang berkompeten.

“Diupayakan anak-anak belajarnya sekitar 60-70 persen di industri jadi tidak di kelas,” ujarnya.

Selain itu, hingga saat ini realisasi kerja sama vokasi dengan dunia industri baru mencapai 30 persen. Sehingga masih ada waktu untuk merumuskan standar baku kompetensi sertifikasi yang akan dikeluarkan oleh 930 lembaga sertifikasi nasional dan terakreditasi oleh badan nasional sertifikasi profesi.

“Ini baru mulai bersama-sama dengan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) merumuskan standard kompetensi dan sertifikasi. Jadi sekarang siswa SMK di samping nanti mendapatkan ijazah, dia juga akan mendapat sertifikat kemahiran,” katanya.(*)

Pemerintah Gelontorkan Rp4,3 Triliun untuk Revitalisasi 5.000 SMK

Selasa, 08/10/2019

Ilustrasi SMK ( Foto: Internet )

Berita Terkait


Pemerintah Gelontorkan Rp4,3 Triliun untuk Revitalisasi 5.000 SMK

Ilustrasi SMK ( Foto: Internet )

KORANKALTIM.COM, JAKARTA -- Guna meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 4,3 triliun dalam rangka merevitalisasi sebanyak 5.000 sekolah menengah kejuruan (SMK) di seluruh Indonesia. 

Program ini bertujuan agar kualitas lulusan SMK semakin diserap industri. Ini ditargetkan selesai pada 2024.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan bahwa revitalisasi SMK tersebut dilakukan dalam rangka mempersiapkan generasi muda untuk peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan kerja atau vokasi sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK.

“Anggarannya tidak terlalu besar, sekitar Rp 4,3 triliun. Sebetulnya masih jauh dari target karena jumlah SMK kita kan 14 ribu,” katanya  di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (7/10), dilansir dari republika.co.id.

Muhadjir menjelaskan realisasi program itu telah dilakukan sejak 2018 terhadap 300 SMK, pada 2019 sejumlah 300 SMK, dan pada 2020 akan ditingkatkan sebanyak 550 SMK. Jumlah itu akan terus dikembangkan agar bisa mencapai 5.000 pada 2024.

Ia mengatakan, ada lima sektor SMK yang menjadi fokus revitalisasi yaitu pariwisata, pertanian produktif, ekonomi kreatif, kemaritiman atau kelautan, pariwisata, dan energi pertambangan. 

Menurutnya, program vokasi itu dilandasi dari lulusan SMK di Indonesia yang kurang terserap oleh industri karena faktor sertifikasi keahlian yang belum dimiliki serta tidak mendukungnya kurikulum pembelajaran yang ada dengan kebutuhan dunia industri.

Oleh sebab itu, pemerintah juga memperbarui kurikulum agar lebih menyesuaikan dengan dunia kerja yaitu dari supply base menjadi demand base dan menyediakan guru-guru yang berkompeten.

“Diupayakan anak-anak belajarnya sekitar 60-70 persen di industri jadi tidak di kelas,” ujarnya.

Selain itu, hingga saat ini realisasi kerja sama vokasi dengan dunia industri baru mencapai 30 persen. Sehingga masih ada waktu untuk merumuskan standar baku kompetensi sertifikasi yang akan dikeluarkan oleh 930 lembaga sertifikasi nasional dan terakreditasi oleh badan nasional sertifikasi profesi.

“Ini baru mulai bersama-sama dengan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) merumuskan standard kompetensi dan sertifikasi. Jadi sekarang siswa SMK di samping nanti mendapatkan ijazah, dia juga akan mendapat sertifikat kemahiran,” katanya.(*)

 

Berita Terkait

Pihak Sekolah Diimbau Tak Wisata ke Luar Kota, Kepala Disdikbud Samarinda: Buat Saja Sederhana

Akademisi Unmul Soroti Proses Pembentukan Pansel Calon Pimpinan KPK

Unmul Ajukan Program ke Bappenas, Rektor Ingin Sarpras Pendidikan dan SDM Berkualitas

Gelar Dua Kegiatan di Akhir Pekan, EPP Samarinda Berbagi dan Jalankan Program Peningkatan Mutu Pendidik

Mahasiswa UMKT dan UTHM Berkunjung ke PT Internasional Prima Coal dan Situs Budaya Kaltim

9 Mahasiswa UMKT Berkunjung Ke UTHM Malaysia, Belajar Soal Mesin dan Budaya Malaysia

Ada 26 Ribu Anak Putus Sekolah di Kaltim, Pemprov Siapkan Alokasi Beasiswa Khusus Lewat BKT

Beasiswa Kaltim Tuntas 2024 Sudah Dibuka, Pendaftaran Bisa Diakses Lewat Link Berikut Ini

Kadisdik Evaluasi SMP Negeri 13 Balikpapan, Minta Sekolah Maksimalkan Kerja TPPK

Jambore Statistika XIII Garapan Himasta Unmul Diikuti Lima Universitas se-Indonesia

Program Beasiswa, Enam Perguruan Tinggi di Kaltim Teken Kerja Sama dengan BI

Civitas Akademika Unmul Nyatakan Sikap Terkait Demokrasi Indonesia

Anggaran BKT 2024 Turun di Tahun Politik, HMI Samarinda: Kalau Dipangkas karena Covid-19 Harusnya Mulai Tahun Lalu

Tahun Ini Disputakar Bangun Sky Book untuk Tingkatkan Pengunjung

Rayakan HUT ke-40, SD Negeri 021 Sungai Kunjang Gelar Jalan Santai dan Pentas Seni

Program Beasiswa Kalimantan Timur Dipastikan Masih Berjalan Tahun Ini

SMPN 22 Samarinda Fokus Tingkatkan Prestasi Sekolah Lewat Ekstrakulikuler

Bangun Sarana Prasarana Pendidikan, Disdikbud Samarinda Siapkan Anggaran Rp170 Miliar

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.