Senin, 22/07/2019

Walikota Samarinda Terkenang Bersekolah tanpa Sepatu Saat Mutasi 64 Kepsek lantaran Isu Pungli

Senin, 22/07/2019

Syaharie Jaang melantik sejumlah kepsek dilingkungan SD dan SMP Di Samarinda. ( Foto: Kominfo)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Walikota Samarinda Terkenang Bersekolah tanpa Sepatu Saat Mutasi 64 Kepsek lantaran Isu Pungli

Senin, 22/07/2019

logo

Syaharie Jaang melantik sejumlah kepsek dilingkungan SD dan SMP Di Samarinda. ( Foto: Kominfo)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Memasuki tahun ajaran baru, dunia pendidikan di Kota Samarinda tak hanya dihebohkan dengan sistem zonasi pada proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).  Isu pungutan liar alias pungli pun ikut mewarnai PPDB tahun ajaran 2019/2020 tersebut.

Walikota Samarinda Syaharie Jaang pun langsung melakukan perombakan terhadap sejumlah kepala sekolah (kepsek) di Samarinda. Setidaknya ada 64 Kepala di tingkatan SD dan SMP yang dimutasi.

“Kami tidak mau ada sekolah yang memaksakan siswa-siswi mereka membayar hanya untuk seragam. Jangan sampai menyusahkan siswa,” tegas Jaang saat melantik 64 Kepala SD dan SMP, Jumat (19/7) lalu.

Saat pelantikan yang dilakukan di SMP Negeri 38 tersebut, Jaang juga mengingatkan kepada Kepsek dan pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda agar peraturan pembelian seragam sekolah dan pembelian buku-buku sekolah ditiadakan. Terlebih bagi siswa dengan kemampuan ekonomi yang di bawah rata-rata.

Jaang bahkan sempat mengenang masa-masa sekolahnya dulu. Ia mengaku bahwa selama bersekolah ia tak pernah mengenakan sepatu. Kondisi tersebut dialaminya karena orang tuanya berasal dari keluarga yang kurang mampu. 

“Dulu saya sekolah SD sampai SMP tidak pakai sepatu. Mau bagaimana lagi? Orang tua tidak punya uang,” kenangnya.

Sebelumnya, Jaang memang sudah mengatakan kepada Disdik Samarinda untuk melakukan evaluasi terhadap sejumlah kepsek yang mempunya indikasi melakukan pungli terhadap siswa mereka. Pada pelaksanaan hari pertama sekolah, Senin (15/7) lalu, Jaang sudah mengingatkan akan segera melakukan perombakan terhadap struktur sekolah.

“Kalau memang terbukti ada yang Pungli, warga silahkan lapor. Dalam waktu dekat kita evaluasi. Kalau terbukti ya kita ganti,” pungkasnya. 


Penulis: */Permata S Rahayu

Editor: M.Huldi

Walikota Samarinda Terkenang Bersekolah tanpa Sepatu Saat Mutasi 64 Kepsek lantaran Isu Pungli

Senin, 22/07/2019

Syaharie Jaang melantik sejumlah kepsek dilingkungan SD dan SMP Di Samarinda. ( Foto: Kominfo)

Berita Terkait


Walikota Samarinda Terkenang Bersekolah tanpa Sepatu Saat Mutasi 64 Kepsek lantaran Isu Pungli

Syaharie Jaang melantik sejumlah kepsek dilingkungan SD dan SMP Di Samarinda. ( Foto: Kominfo)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Memasuki tahun ajaran baru, dunia pendidikan di Kota Samarinda tak hanya dihebohkan dengan sistem zonasi pada proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).  Isu pungutan liar alias pungli pun ikut mewarnai PPDB tahun ajaran 2019/2020 tersebut.

Walikota Samarinda Syaharie Jaang pun langsung melakukan perombakan terhadap sejumlah kepala sekolah (kepsek) di Samarinda. Setidaknya ada 64 Kepala di tingkatan SD dan SMP yang dimutasi.

“Kami tidak mau ada sekolah yang memaksakan siswa-siswi mereka membayar hanya untuk seragam. Jangan sampai menyusahkan siswa,” tegas Jaang saat melantik 64 Kepala SD dan SMP, Jumat (19/7) lalu.

Saat pelantikan yang dilakukan di SMP Negeri 38 tersebut, Jaang juga mengingatkan kepada Kepsek dan pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda agar peraturan pembelian seragam sekolah dan pembelian buku-buku sekolah ditiadakan. Terlebih bagi siswa dengan kemampuan ekonomi yang di bawah rata-rata.

Jaang bahkan sempat mengenang masa-masa sekolahnya dulu. Ia mengaku bahwa selama bersekolah ia tak pernah mengenakan sepatu. Kondisi tersebut dialaminya karena orang tuanya berasal dari keluarga yang kurang mampu. 

“Dulu saya sekolah SD sampai SMP tidak pakai sepatu. Mau bagaimana lagi? Orang tua tidak punya uang,” kenangnya.

Sebelumnya, Jaang memang sudah mengatakan kepada Disdik Samarinda untuk melakukan evaluasi terhadap sejumlah kepsek yang mempunya indikasi melakukan pungli terhadap siswa mereka. Pada pelaksanaan hari pertama sekolah, Senin (15/7) lalu, Jaang sudah mengingatkan akan segera melakukan perombakan terhadap struktur sekolah.

“Kalau memang terbukti ada yang Pungli, warga silahkan lapor. Dalam waktu dekat kita evaluasi. Kalau terbukti ya kita ganti,” pungkasnya. 


Penulis: */Permata S Rahayu

Editor: M.Huldi

 

Berita Terkait

Pihak Sekolah Diimbau Tak Wisata ke Luar Kota, Kepala Disdikbud Samarinda: Buat Saja Sederhana

Akademisi Unmul Soroti Proses Pembentukan Pansel Calon Pimpinan KPK

Unmul Ajukan Program ke Bappenas, Rektor Ingin Sarpras Pendidikan dan SDM Berkualitas

Gelar Dua Kegiatan di Akhir Pekan, EPP Samarinda Berbagi dan Jalankan Program Peningkatan Mutu Pendidik

Mahasiswa UMKT dan UTHM Berkunjung ke PT Internasional Prima Coal dan Situs Budaya Kaltim

9 Mahasiswa UMKT Berkunjung Ke UTHM Malaysia, Belajar Soal Mesin dan Budaya Malaysia

Ada 26 Ribu Anak Putus Sekolah di Kaltim, Pemprov Siapkan Alokasi Beasiswa Khusus Lewat BKT

Beasiswa Kaltim Tuntas 2024 Sudah Dibuka, Pendaftaran Bisa Diakses Lewat Link Berikut Ini

Kadisdik Evaluasi SMP Negeri 13 Balikpapan, Minta Sekolah Maksimalkan Kerja TPPK

Jambore Statistika XIII Garapan Himasta Unmul Diikuti Lima Universitas se-Indonesia

Program Beasiswa, Enam Perguruan Tinggi di Kaltim Teken Kerja Sama dengan BI

Civitas Akademika Unmul Nyatakan Sikap Terkait Demokrasi Indonesia

Anggaran BKT 2024 Turun di Tahun Politik, HMI Samarinda: Kalau Dipangkas karena Covid-19 Harusnya Mulai Tahun Lalu

Tahun Ini Disputakar Bangun Sky Book untuk Tingkatkan Pengunjung

Rayakan HUT ke-40, SD Negeri 021 Sungai Kunjang Gelar Jalan Santai dan Pentas Seni

Program Beasiswa Kalimantan Timur Dipastikan Masih Berjalan Tahun Ini

SMPN 22 Samarinda Fokus Tingkatkan Prestasi Sekolah Lewat Ekstrakulikuler

Bangun Sarana Prasarana Pendidikan, Disdikbud Samarinda Siapkan Anggaran Rp170 Miliar

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.