Rabu, 29/05/2019

Nilai UNBK SMP Ada Penurunan, Kemendikbud Indikasikan Kecurangan

Rabu, 29/05/2019

Ilustrasi ( Foto: tribuntimur )

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Nilai UNBK SMP Ada Penurunan, Kemendikbud Indikasikan Kecurangan

Rabu, 29/05/2019

logo

Ilustrasi ( Foto: tribuntimur )

KORANKALTIM.COM,JAKARTA -- Hasil Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada Ujian Nasional (UN) SMP tahun ini mengalami penurunan. 

Ini diungkapkan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Totok Suprayitno.

Namun,  Kemendikbud mengindikasikan banyak kecurangan pada UN SMP sebelum menggunakan sistem UNBK.

"Sekolah yang melakukan transformasi dari Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) ke UNBK mengalami penurunan. Tapi ada juga sekolah yang sudah UNBK dua tahun mengalami penurunan," ujar Totok, Selasa (28/5),dikutip dari republika.co.id.

Totok menambahkan, sekolah yang beralih dari UNKP ke UNBK ada yang turun nilainya hingga 45 poin. Hal itu mengindikasikan ada banyak kecurangan.

Menurut Totok, penurunan itu menunjukkan koreksi, yang dulu nilainya diraih dengan ketidakjujuran namun melalui UNBK nilai yang diraih sesuai dengan kemampuan siswa. Dalam kesempatan itu, Totok juga menjelaskan siswa SMP yang perempuan lebih unggul untuk semua mata pelajaran dibandingkan siswa laki-laki.

"Siswa perempuan lebih unggul pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, termasuk Matematika dan IPA," katanya.

Dalam kesempatan itu,Totok juga menambahkan sebagian besar tidak memahami isi global termasuk mengenai sampah plastik. Irjen Kemendikbud, Muchlis R Luddin, mengatakan pada tahun ini ada kenaikan pengaduan UN dari tahun sebelumnya dari 57 pengaduan pada 2018 menjadi 86 pada 2019.

"Ada siswa yang melakukan pelanggaran di dua mata pelajaran dan ada juga yang pada satu mata pelajaran," kata Muchlis.

Muchlis menjelaskan, kecurangan terbanyak terjadi pada mata pelajaran matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Menariknya, banyak siswa menganggap Bahasa Indonesia lebih sulit dari Bahasa Inggris. Sanksi yang diberikan pada siswa yang curang yakni nilai nol, sementara pengawas dibebastugaskan dan sekolah diberikan sanksi.(*)

Nilai UNBK SMP Ada Penurunan, Kemendikbud Indikasikan Kecurangan

Rabu, 29/05/2019

Ilustrasi ( Foto: tribuntimur )

Berita Terkait


Nilai UNBK SMP Ada Penurunan, Kemendikbud Indikasikan Kecurangan

Ilustrasi ( Foto: tribuntimur )

KORANKALTIM.COM,JAKARTA -- Hasil Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada Ujian Nasional (UN) SMP tahun ini mengalami penurunan. 

Ini diungkapkan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Totok Suprayitno.

Namun,  Kemendikbud mengindikasikan banyak kecurangan pada UN SMP sebelum menggunakan sistem UNBK.

"Sekolah yang melakukan transformasi dari Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) ke UNBK mengalami penurunan. Tapi ada juga sekolah yang sudah UNBK dua tahun mengalami penurunan," ujar Totok, Selasa (28/5),dikutip dari republika.co.id.

Totok menambahkan, sekolah yang beralih dari UNKP ke UNBK ada yang turun nilainya hingga 45 poin. Hal itu mengindikasikan ada banyak kecurangan.

Menurut Totok, penurunan itu menunjukkan koreksi, yang dulu nilainya diraih dengan ketidakjujuran namun melalui UNBK nilai yang diraih sesuai dengan kemampuan siswa. Dalam kesempatan itu, Totok juga menjelaskan siswa SMP yang perempuan lebih unggul untuk semua mata pelajaran dibandingkan siswa laki-laki.

"Siswa perempuan lebih unggul pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, termasuk Matematika dan IPA," katanya.

Dalam kesempatan itu,Totok juga menambahkan sebagian besar tidak memahami isi global termasuk mengenai sampah plastik. Irjen Kemendikbud, Muchlis R Luddin, mengatakan pada tahun ini ada kenaikan pengaduan UN dari tahun sebelumnya dari 57 pengaduan pada 2018 menjadi 86 pada 2019.

"Ada siswa yang melakukan pelanggaran di dua mata pelajaran dan ada juga yang pada satu mata pelajaran," kata Muchlis.

Muchlis menjelaskan, kecurangan terbanyak terjadi pada mata pelajaran matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Menariknya, banyak siswa menganggap Bahasa Indonesia lebih sulit dari Bahasa Inggris. Sanksi yang diberikan pada siswa yang curang yakni nilai nol, sementara pengawas dibebastugaskan dan sekolah diberikan sanksi.(*)

 

Berita Terkait

Pihak Sekolah Diimbau Tak Wisata ke Luar Kota, Kepala Disdikbud Samarinda: Buat Saja Sederhana

Akademisi Unmul Soroti Proses Pembentukan Pansel Calon Pimpinan KPK

Unmul Ajukan Program ke Bappenas, Rektor Ingin Sarpras Pendidikan dan SDM Berkualitas

Gelar Dua Kegiatan di Akhir Pekan, EPP Samarinda Berbagi dan Jalankan Program Peningkatan Mutu Pendidik

Mahasiswa UMKT dan UTHM Berkunjung ke PT Internasional Prima Coal dan Situs Budaya Kaltim

9 Mahasiswa UMKT Berkunjung Ke UTHM Malaysia, Belajar Soal Mesin dan Budaya Malaysia

Ada 26 Ribu Anak Putus Sekolah di Kaltim, Pemprov Siapkan Alokasi Beasiswa Khusus Lewat BKT

Beasiswa Kaltim Tuntas 2024 Sudah Dibuka, Pendaftaran Bisa Diakses Lewat Link Berikut Ini

Kadisdik Evaluasi SMP Negeri 13 Balikpapan, Minta Sekolah Maksimalkan Kerja TPPK

Jambore Statistika XIII Garapan Himasta Unmul Diikuti Lima Universitas se-Indonesia

Program Beasiswa, Enam Perguruan Tinggi di Kaltim Teken Kerja Sama dengan BI

Civitas Akademika Unmul Nyatakan Sikap Terkait Demokrasi Indonesia

Anggaran BKT 2024 Turun di Tahun Politik, HMI Samarinda: Kalau Dipangkas karena Covid-19 Harusnya Mulai Tahun Lalu

Tahun Ini Disputakar Bangun Sky Book untuk Tingkatkan Pengunjung

Rayakan HUT ke-40, SD Negeri 021 Sungai Kunjang Gelar Jalan Santai dan Pentas Seni

Program Beasiswa Kalimantan Timur Dipastikan Masih Berjalan Tahun Ini

SMPN 22 Samarinda Fokus Tingkatkan Prestasi Sekolah Lewat Ekstrakulikuler

Bangun Sarana Prasarana Pendidikan, Disdikbud Samarinda Siapkan Anggaran Rp170 Miliar

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.