Rabu, 24/10/2018

MIRIISS ... Sebanyak 1.707 Anak di Kaltim Putus Sekolah

Rabu, 24/10/2018

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan, Muhaimin

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

MIRIISS ... Sebanyak 1.707 Anak di Kaltim Putus Sekolah

Rabu, 24/10/2018

logo

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan, Muhaimin

BALIKPAPAN - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur merilis jumlah Anak Putus Sekolah atau APS mencapai 1.707 anak dari lima kabupaten kota. Temuan tersebut diantaranya dari kota Balikpapan, Samarinda, Bontang, kabupaten Penajam Paser Utara dan Paser.

Menanggapi itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan, Muhaimin mengatakan, pihaknya sedang memperbaharui data untuk mengetahui APS itu benar-benar anak atau warga Balikpapan.

“Sekarang kan sudah KTP Elektronik ya, dan tidak ada halangan orang yang mau masuk ke Balikpapan. Sehingga bisa jadi APS tadi berubah karena mungkin orang luar yang datang ke kota ini dan memang tidak bersekolah,” kata Muhaimin (23/10).

Pihaknya juga telah menyampaikan ke pengelola Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Rumah Pintar. “Siapapun APS yang ingin melanjutkan pendidikannya, bisa ke tiga tempat tersebut,” ucapnya.

Hanya saja untuk APS tidak bisa masuk di pendidikan formal sehingga diarahkan ke pendidikan kesetaraan yakni Paket A untuk lulus setara SD, Paket B untuk SMP dan Paket C untuk kelulusan setara SMA/SMK.

“Kan ada lima SKB nih, dan PKBM serta Rumah Pintar. Kami juga mengoordinasikan secara lintas Organisasi Perangkat Dinas (OPD) termasuk data kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil,” ujarnya.

Dari data kependudukan itu, lanjut Muhaimin, akan diketahui jumlah APS secara pasti di Balikpapan. “Termasuk diketahui pula, apakah penduduk asli sini atau pendatang. Intinya, kami siap menampung APS di pendidikan nonformal,” jelasnya.

Ditanya mengenai jumlah APS sebelum dilakukan pembaharuan data, mantan Ketua KNPI ini menjawab tidak pernah mendapatkan laporan anak yang putus pendidikannya karena selalu tertampung di SKB hingga Rumah Pintar.

“Memang ada juga yang kembali ke kebiasaanya, itu pun karena faktor ekonomi. Misalnya, memilih berjualan karena disuruh orangtuanya, ada juga yang menjadi buruh angkut di pasar-pasar. Itu yang membuat data APS berubah-ubah,” terang Muhaimin.

Disdikbud pun mempersilakan siapa saja yang ingin melanjutkan pendidikannya secara nonformal agar menjadi peserta didik di SKB, PKBM dan Rumah Pintar.

“Kami terima mereka untuk mengikuti ujian kesetaraan dan akhir Oktober ini datanya harus sudah masuk agar dapat nomor ujian dari Kemendikbud,” tukasnya. (hn)

MIRIISS ... Sebanyak 1.707 Anak di Kaltim Putus Sekolah

Rabu, 24/10/2018

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan, Muhaimin

Berita Terkait


MIRIISS ... Sebanyak 1.707 Anak di Kaltim Putus Sekolah

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan, Muhaimin

BALIKPAPAN - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur merilis jumlah Anak Putus Sekolah atau APS mencapai 1.707 anak dari lima kabupaten kota. Temuan tersebut diantaranya dari kota Balikpapan, Samarinda, Bontang, kabupaten Penajam Paser Utara dan Paser.

Menanggapi itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan, Muhaimin mengatakan, pihaknya sedang memperbaharui data untuk mengetahui APS itu benar-benar anak atau warga Balikpapan.

“Sekarang kan sudah KTP Elektronik ya, dan tidak ada halangan orang yang mau masuk ke Balikpapan. Sehingga bisa jadi APS tadi berubah karena mungkin orang luar yang datang ke kota ini dan memang tidak bersekolah,” kata Muhaimin (23/10).

Pihaknya juga telah menyampaikan ke pengelola Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Rumah Pintar. “Siapapun APS yang ingin melanjutkan pendidikannya, bisa ke tiga tempat tersebut,” ucapnya.

Hanya saja untuk APS tidak bisa masuk di pendidikan formal sehingga diarahkan ke pendidikan kesetaraan yakni Paket A untuk lulus setara SD, Paket B untuk SMP dan Paket C untuk kelulusan setara SMA/SMK.

“Kan ada lima SKB nih, dan PKBM serta Rumah Pintar. Kami juga mengoordinasikan secara lintas Organisasi Perangkat Dinas (OPD) termasuk data kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil,” ujarnya.

Dari data kependudukan itu, lanjut Muhaimin, akan diketahui jumlah APS secara pasti di Balikpapan. “Termasuk diketahui pula, apakah penduduk asli sini atau pendatang. Intinya, kami siap menampung APS di pendidikan nonformal,” jelasnya.

Ditanya mengenai jumlah APS sebelum dilakukan pembaharuan data, mantan Ketua KNPI ini menjawab tidak pernah mendapatkan laporan anak yang putus pendidikannya karena selalu tertampung di SKB hingga Rumah Pintar.

“Memang ada juga yang kembali ke kebiasaanya, itu pun karena faktor ekonomi. Misalnya, memilih berjualan karena disuruh orangtuanya, ada juga yang menjadi buruh angkut di pasar-pasar. Itu yang membuat data APS berubah-ubah,” terang Muhaimin.

Disdikbud pun mempersilakan siapa saja yang ingin melanjutkan pendidikannya secara nonformal agar menjadi peserta didik di SKB, PKBM dan Rumah Pintar.

“Kami terima mereka untuk mengikuti ujian kesetaraan dan akhir Oktober ini datanya harus sudah masuk agar dapat nomor ujian dari Kemendikbud,” tukasnya. (hn)

 

Berita Terkait

Pihak Sekolah Diimbau Tak Wisata ke Luar Kota, Kepala Disdikbud Samarinda: Buat Saja Sederhana

Akademisi Unmul Soroti Proses Pembentukan Pansel Calon Pimpinan KPK

Unmul Ajukan Program ke Bappenas, Rektor Ingin Sarpras Pendidikan dan SDM Berkualitas

Gelar Dua Kegiatan di Akhir Pekan, EPP Samarinda Berbagi dan Jalankan Program Peningkatan Mutu Pendidik

Mahasiswa UMKT dan UTHM Berkunjung ke PT Internasional Prima Coal dan Situs Budaya Kaltim

9 Mahasiswa UMKT Berkunjung Ke UTHM Malaysia, Belajar Soal Mesin dan Budaya Malaysia

Ada 26 Ribu Anak Putus Sekolah di Kaltim, Pemprov Siapkan Alokasi Beasiswa Khusus Lewat BKT

Beasiswa Kaltim Tuntas 2024 Sudah Dibuka, Pendaftaran Bisa Diakses Lewat Link Berikut Ini

Kadisdik Evaluasi SMP Negeri 13 Balikpapan, Minta Sekolah Maksimalkan Kerja TPPK

Jambore Statistika XIII Garapan Himasta Unmul Diikuti Lima Universitas se-Indonesia

Program Beasiswa, Enam Perguruan Tinggi di Kaltim Teken Kerja Sama dengan BI

Civitas Akademika Unmul Nyatakan Sikap Terkait Demokrasi Indonesia

Anggaran BKT 2024 Turun di Tahun Politik, HMI Samarinda: Kalau Dipangkas karena Covid-19 Harusnya Mulai Tahun Lalu

Tahun Ini Disputakar Bangun Sky Book untuk Tingkatkan Pengunjung

Rayakan HUT ke-40, SD Negeri 021 Sungai Kunjang Gelar Jalan Santai dan Pentas Seni

Program Beasiswa Kalimantan Timur Dipastikan Masih Berjalan Tahun Ini

SMPN 22 Samarinda Fokus Tingkatkan Prestasi Sekolah Lewat Ekstrakulikuler

Bangun Sarana Prasarana Pendidikan, Disdikbud Samarinda Siapkan Anggaran Rp170 Miliar

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.