Rabu, 18/07/2018

Siswa SMPN 1 Tenggarong Terancam Sekolah Malam

Rabu, 18/07/2018

PAGAR SENG: Kondisi SMPN 1 saat ini sangat ironis, bekas reruntuhan gedung yang menghasilkan banyak tokoh ini ditutupi dengan pagar seng oleh pekerja. Hingga kini belum ada tanda-tanda pembangunan kembali ( heri / korankaltim)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Siswa SMPN 1 Tenggarong Terancam Sekolah Malam

Rabu, 18/07/2018

logo

PAGAR SENG: Kondisi SMPN 1 saat ini sangat ironis, bekas reruntuhan gedung yang menghasilkan banyak tokoh ini ditutupi dengan pagar seng oleh pekerja. Hingga kini belum ada tanda-tanda pembangunan kembali ( heri / korankaltim)

TENGGARONG – Penerapan Full Day School (FDS) di sekolah-sekolah menandakan sudah maju dan meningkatnya kualitas pendidikan. Seperti halnya SMKN 1 Tenggarong, yang berencana akan menerapkan aturan baru dari Kemendikbud tersebut pada tahun ajaran ini.

Namun disisi lain hal tersebut ternyata tidak diinginkan oleh SMPN 1 Tenggarong. Pasalnya, hingga saat ini mereka masih menumpang di SMKN 1, lantaran gedung mereka sedang menjalani rehab total. Jika FDS diterapkan SMKN 1, maka dipastikan anak murid SMPN 1 akan bersekolah dengan waktu malam hari.

“Kita berharap dan meminta dengan sangat agar supaya SMK 1 tidak menerapkan Full Day School. Kalau benar terjadi bisa bisa murid kami masuk sekolah pada malam hari,” kata Kepala Sekolah SMPN 1 Tenggarong, Mustangirum.

Dilanjutkannya, gedung SMPN 1 kini kondisinya semakin tahun semakin terabaikan. Satu sisi SMPN 1 Tenggarong merupakan sekolah unggulan, namun disisi yang lain selama tiga tahun terakhir tidak memiliki gedung sekolah karena dirobohkan pada 2015 lalu.

“Semoga saja tidak menerapkan Full Day School dalam satu tahun pelajaran ini dan tahun mendatang sampai bangunan sekolah kami jadi. Kalau memang mereka menerapkan kan sekolahnya sampai sore, dan kami saat ini sekolah siang sampai sore. Jika SMK Full Day School makan waktu kami ya malam. Dari pada malam mending kami mencari bangunan tempat sekolah lainnya,” ungkapnya.

Sementara itu salah satu alumni SMPN 1 yang kini duduk di DPRD Kukar H Ahmad Zulfiansyah menegaskan jika memang diterapkan FDS, pihaknya tak bisa berbuat banyak karena sudah kewenangan pihak SMKN 1. Namun dirinya akan melakukan aksi besar-besaran menuntut kepada Pemkab agar gedung sekolah bisa segera terealisasikan. 

“Ya sekolah dimana lagi, masa iya sekolah malam, atau kita pakai bangunan masjid agung untuk sekolah. Jika memang hal ini tidak ada niat baik pemerintah, saya bersama murid, orang tua murid, guru serta alumnus akan melakukan aksi demo besar-besaran ke Pemkab Kukar,” tegasnya. (hei)

Siswa SMPN 1 Tenggarong Terancam Sekolah Malam

Rabu, 18/07/2018

PAGAR SENG: Kondisi SMPN 1 saat ini sangat ironis, bekas reruntuhan gedung yang menghasilkan banyak tokoh ini ditutupi dengan pagar seng oleh pekerja. Hingga kini belum ada tanda-tanda pembangunan kembali ( heri / korankaltim)

Berita Terkait


Siswa SMPN 1 Tenggarong Terancam Sekolah Malam

PAGAR SENG: Kondisi SMPN 1 saat ini sangat ironis, bekas reruntuhan gedung yang menghasilkan banyak tokoh ini ditutupi dengan pagar seng oleh pekerja. Hingga kini belum ada tanda-tanda pembangunan kembali ( heri / korankaltim)

TENGGARONG – Penerapan Full Day School (FDS) di sekolah-sekolah menandakan sudah maju dan meningkatnya kualitas pendidikan. Seperti halnya SMKN 1 Tenggarong, yang berencana akan menerapkan aturan baru dari Kemendikbud tersebut pada tahun ajaran ini.

Namun disisi lain hal tersebut ternyata tidak diinginkan oleh SMPN 1 Tenggarong. Pasalnya, hingga saat ini mereka masih menumpang di SMKN 1, lantaran gedung mereka sedang menjalani rehab total. Jika FDS diterapkan SMKN 1, maka dipastikan anak murid SMPN 1 akan bersekolah dengan waktu malam hari.

“Kita berharap dan meminta dengan sangat agar supaya SMK 1 tidak menerapkan Full Day School. Kalau benar terjadi bisa bisa murid kami masuk sekolah pada malam hari,” kata Kepala Sekolah SMPN 1 Tenggarong, Mustangirum.

Dilanjutkannya, gedung SMPN 1 kini kondisinya semakin tahun semakin terabaikan. Satu sisi SMPN 1 Tenggarong merupakan sekolah unggulan, namun disisi yang lain selama tiga tahun terakhir tidak memiliki gedung sekolah karena dirobohkan pada 2015 lalu.

“Semoga saja tidak menerapkan Full Day School dalam satu tahun pelajaran ini dan tahun mendatang sampai bangunan sekolah kami jadi. Kalau memang mereka menerapkan kan sekolahnya sampai sore, dan kami saat ini sekolah siang sampai sore. Jika SMK Full Day School makan waktu kami ya malam. Dari pada malam mending kami mencari bangunan tempat sekolah lainnya,” ungkapnya.

Sementara itu salah satu alumni SMPN 1 yang kini duduk di DPRD Kukar H Ahmad Zulfiansyah menegaskan jika memang diterapkan FDS, pihaknya tak bisa berbuat banyak karena sudah kewenangan pihak SMKN 1. Namun dirinya akan melakukan aksi besar-besaran menuntut kepada Pemkab agar gedung sekolah bisa segera terealisasikan. 

“Ya sekolah dimana lagi, masa iya sekolah malam, atau kita pakai bangunan masjid agung untuk sekolah. Jika memang hal ini tidak ada niat baik pemerintah, saya bersama murid, orang tua murid, guru serta alumnus akan melakukan aksi demo besar-besaran ke Pemkab Kukar,” tegasnya. (hei)

 

Berita Terkait

Pihak Sekolah Diimbau Tak Wisata ke Luar Kota, Kepala Disdikbud Samarinda: Buat Saja Sederhana

Akademisi Unmul Soroti Proses Pembentukan Pansel Calon Pimpinan KPK

Unmul Ajukan Program ke Bappenas, Rektor Ingin Sarpras Pendidikan dan SDM Berkualitas

Gelar Dua Kegiatan di Akhir Pekan, EPP Samarinda Berbagi dan Jalankan Program Peningkatan Mutu Pendidik

Mahasiswa UMKT dan UTHM Berkunjung ke PT Internasional Prima Coal dan Situs Budaya Kaltim

9 Mahasiswa UMKT Berkunjung Ke UTHM Malaysia, Belajar Soal Mesin dan Budaya Malaysia

Ada 26 Ribu Anak Putus Sekolah di Kaltim, Pemprov Siapkan Alokasi Beasiswa Khusus Lewat BKT

Beasiswa Kaltim Tuntas 2024 Sudah Dibuka, Pendaftaran Bisa Diakses Lewat Link Berikut Ini

Kadisdik Evaluasi SMP Negeri 13 Balikpapan, Minta Sekolah Maksimalkan Kerja TPPK

Jambore Statistika XIII Garapan Himasta Unmul Diikuti Lima Universitas se-Indonesia

Program Beasiswa, Enam Perguruan Tinggi di Kaltim Teken Kerja Sama dengan BI

Civitas Akademika Unmul Nyatakan Sikap Terkait Demokrasi Indonesia

Anggaran BKT 2024 Turun di Tahun Politik, HMI Samarinda: Kalau Dipangkas karena Covid-19 Harusnya Mulai Tahun Lalu

Tahun Ini Disputakar Bangun Sky Book untuk Tingkatkan Pengunjung

Rayakan HUT ke-40, SD Negeri 021 Sungai Kunjang Gelar Jalan Santai dan Pentas Seni

Program Beasiswa Kalimantan Timur Dipastikan Masih Berjalan Tahun Ini

SMPN 22 Samarinda Fokus Tingkatkan Prestasi Sekolah Lewat Ekstrakulikuler

Bangun Sarana Prasarana Pendidikan, Disdikbud Samarinda Siapkan Anggaran Rp170 Miliar

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.