Kamis, 05/07/2018

Aktifitas Sekolah Filial di Beberapa Kecamatan Terhenti

Kamis, 05/07/2018

Tulus Sutopo

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Aktifitas Sekolah Filial di Beberapa Kecamatan Terhenti

Kamis, 05/07/2018

logo

Tulus Sutopo

TENGGARONG – Semenjak beralihnya wewenang dan pengawasan pendidikan SMA dilimpahkan ke Disdik Provinsi pada 2017 lalu, sejumlah sekolah filial di wilayah pedalaman beberapa Kecamatan di Kukar aktivitasnya dihentikan tanpa ada alasan yang jelas.

Kabid Pendidikan SMP Disdik Kukar Tulus Sutopo mengatakan, sekolah filial yang terhenti itu salah satunya di Desa Tani Baru, Kecamatan Anggana. Sekolah filial di desa tersebut sangatlah berperan lantaran akses dari desa menuju induk filial SMA 1 Anggana diharuskan untuk menyeberangi laut dengan jarak tempuh sekitar tiga jam. 

Sayangnya, sambungnya, sesuai dengan arahan Disdik Provinsi, Kepala Sekolah SMA 1 Anggana tidak melanjutkan filial tersebut. “Tidak hanya didesa Tani Baru, filial Desa Sungai Payang Kecamatan Loa Kulu juga tidak lagi dilanjutkan pengelolaannya oleh provinsi. Dengan begitu, akan ada banyak anak di pedalaman akan putus sekolah atau tidak melanjutkan ke SMA,” kata Tulus, kepada Koran Kaltim, Rabu (4/7).

Menurutnya, salah satu solusi agar lulusan SMP di pedalaman itu bisa melanjutkan sekolah adalah dengan mendirikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), walaupun dengan sistem Paket. Hanya saja, lanjutnya, terkendala pemahaman masyarakat yang tidak mengerti bahwa ijasah formal maupun paket sama fungsinya.

“Itu yang menjadi kendala, solusinya adalah siswa yang ingin melanjutkan ke SMA itu didata, saya yang akan mendampingi masyarakat ke provinsi untuk membicarakan ini, dengan kondisi geografis Kukar yang ini ya mau tidak mau (menggunakan Filial, Red.),” tuturnya.

Tulus mengakui bahwa kualitas pendidikan di sekolah filial itu memang tidak sebanding dengan sekolah Induk. Hanya saja paling tidak anak-anak di pedalaman Kukar yang ingin pemenpuhan haknya untuk mengenyam pendidikan tingkat SMA tetap berjalan dengan baik. 

“Apa gunanya kita bicara kualitas kalau aksesnya dan kesempatan (sekolah) saja tidak ada. Lebih bagus kita beri kemudahan bagi anak walaupun kualitasnya masih rendah, karena pendidikan itu dinamis karena pemerintah wajib memberikan pelayanan pendidikan kepada seluruh warga negara dengan menyesuaikan kondisi di lapangan, dari pada anak-anak tidak sekolah,” tegasnya. 

Diketahui, ada beberapa filial tingkat SMA di Kukar, seperti di Kecamatan Muara Muntai, Jantur, Tani Baru dan di Sungai Payang. Tulus bersikukuh akan mempertahankan sekolah-sekolah filial itu lantaran pusat memberikan sinyal baik terhadap filial di Kukar.

 “Saya berani ngotot karena SMA Filial Muara Kaman malahan mendapat bantuan pemerintah pusat hampir 3 miliar untuk membangun sekolah, sekarang provinsi mau alasan apa, ‘kan sudah ada buktinya memang di dukung pusat,” pungkasnya. (rf218)


Aktifitas Sekolah Filial di Beberapa Kecamatan Terhenti

Kamis, 05/07/2018

Tulus Sutopo

Berita Terkait


Aktifitas Sekolah Filial di Beberapa Kecamatan Terhenti

Tulus Sutopo

TENGGARONG – Semenjak beralihnya wewenang dan pengawasan pendidikan SMA dilimpahkan ke Disdik Provinsi pada 2017 lalu, sejumlah sekolah filial di wilayah pedalaman beberapa Kecamatan di Kukar aktivitasnya dihentikan tanpa ada alasan yang jelas.

Kabid Pendidikan SMP Disdik Kukar Tulus Sutopo mengatakan, sekolah filial yang terhenti itu salah satunya di Desa Tani Baru, Kecamatan Anggana. Sekolah filial di desa tersebut sangatlah berperan lantaran akses dari desa menuju induk filial SMA 1 Anggana diharuskan untuk menyeberangi laut dengan jarak tempuh sekitar tiga jam. 

Sayangnya, sambungnya, sesuai dengan arahan Disdik Provinsi, Kepala Sekolah SMA 1 Anggana tidak melanjutkan filial tersebut. “Tidak hanya didesa Tani Baru, filial Desa Sungai Payang Kecamatan Loa Kulu juga tidak lagi dilanjutkan pengelolaannya oleh provinsi. Dengan begitu, akan ada banyak anak di pedalaman akan putus sekolah atau tidak melanjutkan ke SMA,” kata Tulus, kepada Koran Kaltim, Rabu (4/7).

Menurutnya, salah satu solusi agar lulusan SMP di pedalaman itu bisa melanjutkan sekolah adalah dengan mendirikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), walaupun dengan sistem Paket. Hanya saja, lanjutnya, terkendala pemahaman masyarakat yang tidak mengerti bahwa ijasah formal maupun paket sama fungsinya.

“Itu yang menjadi kendala, solusinya adalah siswa yang ingin melanjutkan ke SMA itu didata, saya yang akan mendampingi masyarakat ke provinsi untuk membicarakan ini, dengan kondisi geografis Kukar yang ini ya mau tidak mau (menggunakan Filial, Red.),” tuturnya.

Tulus mengakui bahwa kualitas pendidikan di sekolah filial itu memang tidak sebanding dengan sekolah Induk. Hanya saja paling tidak anak-anak di pedalaman Kukar yang ingin pemenpuhan haknya untuk mengenyam pendidikan tingkat SMA tetap berjalan dengan baik. 

“Apa gunanya kita bicara kualitas kalau aksesnya dan kesempatan (sekolah) saja tidak ada. Lebih bagus kita beri kemudahan bagi anak walaupun kualitasnya masih rendah, karena pendidikan itu dinamis karena pemerintah wajib memberikan pelayanan pendidikan kepada seluruh warga negara dengan menyesuaikan kondisi di lapangan, dari pada anak-anak tidak sekolah,” tegasnya. 

Diketahui, ada beberapa filial tingkat SMA di Kukar, seperti di Kecamatan Muara Muntai, Jantur, Tani Baru dan di Sungai Payang. Tulus bersikukuh akan mempertahankan sekolah-sekolah filial itu lantaran pusat memberikan sinyal baik terhadap filial di Kukar.

 “Saya berani ngotot karena SMA Filial Muara Kaman malahan mendapat bantuan pemerintah pusat hampir 3 miliar untuk membangun sekolah, sekarang provinsi mau alasan apa, ‘kan sudah ada buktinya memang di dukung pusat,” pungkasnya. (rf218)


 

Berita Terkait

Pihak Sekolah Diimbau Tak Wisata ke Luar Kota, Kepala Disdikbud Samarinda: Buat Saja Sederhana

Akademisi Unmul Soroti Proses Pembentukan Pansel Calon Pimpinan KPK

Unmul Ajukan Program ke Bappenas, Rektor Ingin Sarpras Pendidikan dan SDM Berkualitas

Gelar Dua Kegiatan di Akhir Pekan, EPP Samarinda Berbagi dan Jalankan Program Peningkatan Mutu Pendidik

Mahasiswa UMKT dan UTHM Berkunjung ke PT Internasional Prima Coal dan Situs Budaya Kaltim

9 Mahasiswa UMKT Berkunjung Ke UTHM Malaysia, Belajar Soal Mesin dan Budaya Malaysia

Ada 26 Ribu Anak Putus Sekolah di Kaltim, Pemprov Siapkan Alokasi Beasiswa Khusus Lewat BKT

Beasiswa Kaltim Tuntas 2024 Sudah Dibuka, Pendaftaran Bisa Diakses Lewat Link Berikut Ini

Kadisdik Evaluasi SMP Negeri 13 Balikpapan, Minta Sekolah Maksimalkan Kerja TPPK

Jambore Statistika XIII Garapan Himasta Unmul Diikuti Lima Universitas se-Indonesia

Program Beasiswa, Enam Perguruan Tinggi di Kaltim Teken Kerja Sama dengan BI

Civitas Akademika Unmul Nyatakan Sikap Terkait Demokrasi Indonesia

Anggaran BKT 2024 Turun di Tahun Politik, HMI Samarinda: Kalau Dipangkas karena Covid-19 Harusnya Mulai Tahun Lalu

Tahun Ini Disputakar Bangun Sky Book untuk Tingkatkan Pengunjung

Rayakan HUT ke-40, SD Negeri 021 Sungai Kunjang Gelar Jalan Santai dan Pentas Seni

Program Beasiswa Kalimantan Timur Dipastikan Masih Berjalan Tahun Ini

SMPN 22 Samarinda Fokus Tingkatkan Prestasi Sekolah Lewat Ekstrakulikuler

Bangun Sarana Prasarana Pendidikan, Disdikbud Samarinda Siapkan Anggaran Rp170 Miliar

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.