Sabtu, 10/06/2017
Sabtu, 10/06/2017
SUASANA rumah duka Raihan yang ditemukan tidak bernyawa di belakang rumahnya sendiri.
Sabtu, 10/06/2017
SUASANA rumah duka Raihan yang ditemukan tidak bernyawa di belakang rumahnya sendiri.
TENGGARONG – Muhammad Raihan, balita usia 1 tahun yang tinggal di Desa Sebulu Modern, Sebulu, Kutai Kartanegara, ditemukan tewas, Kamis (8/6) siang lalu. Yang menyedihkan, Raihan ditemukan mengapung di belakang rumahnya sendiri.
“Korban berusia 1 setengah tahun ini ditemukan meninggal dunia, mengapung di belakang rumahnya,” kata Kapolsek Sebulu, AKP Zainal Arifin, kemarin.
Kejadian ini bermula saat ibu kandungnya Normah (35) menemani korban istirahat. Siangnya, kakak korban, Dini (14) yang masih berstatus pelajar SMP pulang, dan diminta untuk menjaga adiknya.
“Saat itu, korban sedang tidur di dalam rumah,” katanya.
Mendapat perintah dari ibunya, Dini kemudian menjaga adiknya. Namun saat menjaga korban, Dini merasa mengantuk dan akhirnya ikut tidur di sebelah korban. “Jam 12.30 siang, ibu korban pulang ke rumah dan melihat korban sudah tidak ada di tempat tidur,” ujar Zainal.
Sementara Dini masih tertidur pulas. Normah kemudian membangunkannya dan menanyakan keberadaan adiknya. “Saat itu, ibunya bertanya dimana adikmu. Dijawab oleh kakaknya bahwa tadi dia (korban) ada tidur di sebelah saya,” sebut Zainal menirukan.
Normah dan Dini pun panik, dan bersama-sama mencari keberadaan korban. Saat mencari di dalam rumah, korban tidak ditemukan. Setelah itu, keduanya mencari ke belakang rumah. “Di belakang rumah, mereka kaget karena menemukan korban meninggal dan mengapung di belakang rumah,” terang Zainal.
Diketahui, kondisi di sekitar rumah Normah, sedang terendam banjir “Setelah kasus ini dilaporkan, kami segera ke sana dan membawa korban ke Puskesmas Sebulu 1 untuk dilakukan visum,” jelasnya.
Dari keterangan lisan petugas medis Puskesmas, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada badan korban. “Orang tua korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah, dan tidak bersedia dilakukan autopsi atas jenazah anak balitanya,” demikian Zainal. (ami)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.