Selasa, 10/10/2017

Jelajah Kupang! Mulai Masjid Airmata, Makam Para Raja hingga Goa Jepang

Selasa, 10/10/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Jelajah Kupang! Mulai Masjid Airmata, Makam Para Raja hingga Goa Jepang

Selasa, 10/10/2017

logo

Sejumlah situs sejarah peninggalan Kolonial Belanda dan Jepang di Kota Kupang segera ditata untuk dijadikan destinasi wisata sejarah wilayah ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur itu.

“Pemerintah terus dorong secara perlahan melakukan penataan kawasannya agar terawat dan terlindungi untuk selanjutnya akan ditingkatkan penataannya jadi obyek wisata,” kata Wakil Wali Kota Kupang Hermanus Man di Kupang, Senin (9/10/2017).

Hermanus mengatakan hal itu menjawab langkah pemerintah menata dan menjadikan sejumlah tempat dan situs peninggalan Kolonial Belanda dan Jepang di Kota Kupang sebagai tempat wisata.

Dia mengatakan secara keseluruhan, di Kota Kupang terdapat sejumlah situs peninggalan Belanda dan Jepang, antara lain, goa Jepang di Kelurahan Penfui, situs meriam peninggalan Perang Dunia II di Kelurahan Nunbaun Delha dan Kelurahan Kelapa Lima.

Ada juga Makam Raja-Raja Taebenu di Kelurahan Mantasi, Benteng Fort Cotcordia, Gereja tua Kota Kupang merupakan gereja tertua yang dibangun oleh Zending pada zaman penjajahan Belanda serta pekuburan peninggalan VOC Belanda. “Semua situs itu saat ini dalam pengawasan dan penataan dan tentunya secara bertahap akan terus dipercantik,” kata Hermanus.

Dikatakannya, selain penataan situs peninggalan, Pemerintah Kota Kupang juga sedang merancang upaya revitalisasi kota tua di Kupang yang berada di sepanjang Kelurahan Solor.

Di daerah tersebut, selain ada kota tua, juga terdapat rumah bekas asisten residen dan bekas kantor gubernur pertama Nusa Tenggara Timur, yang setelah itu menjadi kantor Bupati Kupang.

Selain itu, juga masih ada peninggalan bangunan tua lainnya seperti klenteng Lay, Lembaga Pemasyarakatan (LP) tempo dulu, masjid Airmata, tugu proklamasi, jembatan Selam dan bekas benteng Concordia yang kini dimanfaatkan sebagai markas TNI. “Semua peninggalan itu, saat ini sedang dimanfaatkan oleh masing-masing kelompok seperti TNI dan warga Kota Kupang dan Airmata untuk masjidnya,” katanya.

Secara kelembagaan Pemerintah Kota Kupang akan terus melakukan penataan sehingga semua obyek dan situs peninggalan itu akan tetap terpelihara dan akan menjadi catatan sejarah bagi generasi akan datang.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Kupang Esther Muhu, secara terpisah mengatakan, rencana revitalisasi kota tua Kupang akan meliputi elemen-elemen tata ruang, ruang terbuka, sirkulasi dan parkir, serta sarana untuk aktivitas penunjang kawasan.

Untuk sarana aktivitas penunjang kawasan dapat dilakukan aktivitas rekreasi budaya di pantai sekitar Pantai Kupang atau beberapa tempat terbuka lainnya, sehingga meningkatkan nilai ekonomi dalam kawasan tersebut. “Kawasan kota tua dapat dijadikan sebagai tempat tujuan wisata dan tempat perdagangan,” katanya.

Sedangkan untuk ruang terbuka bagi masyarakat, akan berada di terminal, pantai depan terminal, dan pertokoan sepanjang jalan menuju Kampung Solor. “Ruang terbuka tersebut dapat dimanfaatkan untuk berekreasi, jalan-jalan ataupun berbelanja,” kata Ester Muhu.

Dia menambahkan untuk mendukung semua rencana itu, secara Pemerintah Kota Kupang telah mengusulkan sejumlah peninggalan yang berada di kawasan Solor termasuk Pabrik Es peninggalan Belanda itu menjadi situs budaya. “Usulan sudah pernah disampaikan ke Pemerintah Pusat dan masih menanti hasilnya hingga saat ini,” kata Ester Muhu. (okz)


Jelajah Kupang! Mulai Masjid Airmata, Makam Para Raja hingga Goa Jepang

Selasa, 10/10/2017

Berita Terkait


Jelajah Kupang! Mulai Masjid Airmata, Makam Para Raja hingga Goa Jepang

Sejumlah situs sejarah peninggalan Kolonial Belanda dan Jepang di Kota Kupang segera ditata untuk dijadikan destinasi wisata sejarah wilayah ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur itu.

“Pemerintah terus dorong secara perlahan melakukan penataan kawasannya agar terawat dan terlindungi untuk selanjutnya akan ditingkatkan penataannya jadi obyek wisata,” kata Wakil Wali Kota Kupang Hermanus Man di Kupang, Senin (9/10/2017).

Hermanus mengatakan hal itu menjawab langkah pemerintah menata dan menjadikan sejumlah tempat dan situs peninggalan Kolonial Belanda dan Jepang di Kota Kupang sebagai tempat wisata.

Dia mengatakan secara keseluruhan, di Kota Kupang terdapat sejumlah situs peninggalan Belanda dan Jepang, antara lain, goa Jepang di Kelurahan Penfui, situs meriam peninggalan Perang Dunia II di Kelurahan Nunbaun Delha dan Kelurahan Kelapa Lima.

Ada juga Makam Raja-Raja Taebenu di Kelurahan Mantasi, Benteng Fort Cotcordia, Gereja tua Kota Kupang merupakan gereja tertua yang dibangun oleh Zending pada zaman penjajahan Belanda serta pekuburan peninggalan VOC Belanda. “Semua situs itu saat ini dalam pengawasan dan penataan dan tentunya secara bertahap akan terus dipercantik,” kata Hermanus.

Dikatakannya, selain penataan situs peninggalan, Pemerintah Kota Kupang juga sedang merancang upaya revitalisasi kota tua di Kupang yang berada di sepanjang Kelurahan Solor.

Di daerah tersebut, selain ada kota tua, juga terdapat rumah bekas asisten residen dan bekas kantor gubernur pertama Nusa Tenggara Timur, yang setelah itu menjadi kantor Bupati Kupang.

Selain itu, juga masih ada peninggalan bangunan tua lainnya seperti klenteng Lay, Lembaga Pemasyarakatan (LP) tempo dulu, masjid Airmata, tugu proklamasi, jembatan Selam dan bekas benteng Concordia yang kini dimanfaatkan sebagai markas TNI. “Semua peninggalan itu, saat ini sedang dimanfaatkan oleh masing-masing kelompok seperti TNI dan warga Kota Kupang dan Airmata untuk masjidnya,” katanya.

Secara kelembagaan Pemerintah Kota Kupang akan terus melakukan penataan sehingga semua obyek dan situs peninggalan itu akan tetap terpelihara dan akan menjadi catatan sejarah bagi generasi akan datang.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Kupang Esther Muhu, secara terpisah mengatakan, rencana revitalisasi kota tua Kupang akan meliputi elemen-elemen tata ruang, ruang terbuka, sirkulasi dan parkir, serta sarana untuk aktivitas penunjang kawasan.

Untuk sarana aktivitas penunjang kawasan dapat dilakukan aktivitas rekreasi budaya di pantai sekitar Pantai Kupang atau beberapa tempat terbuka lainnya, sehingga meningkatkan nilai ekonomi dalam kawasan tersebut. “Kawasan kota tua dapat dijadikan sebagai tempat tujuan wisata dan tempat perdagangan,” katanya.

Sedangkan untuk ruang terbuka bagi masyarakat, akan berada di terminal, pantai depan terminal, dan pertokoan sepanjang jalan menuju Kampung Solor. “Ruang terbuka tersebut dapat dimanfaatkan untuk berekreasi, jalan-jalan ataupun berbelanja,” kata Ester Muhu.

Dia menambahkan untuk mendukung semua rencana itu, secara Pemerintah Kota Kupang telah mengusulkan sejumlah peninggalan yang berada di kawasan Solor termasuk Pabrik Es peninggalan Belanda itu menjadi situs budaya. “Usulan sudah pernah disampaikan ke Pemerintah Pusat dan masih menanti hasilnya hingga saat ini,” kata Ester Muhu. (okz)


 

Berita Terkait

Manchester United Menang di Old Trafford, Rasmus Hojlund Cetak Gol Lagi Setelah 10 Pertandingan

Borneo FC Yakin Balas Kekalahan dari Madura United di Leg Kedua

Abdul Rahman Agus Pimpin Pabersi Kaltim, KONI Minta Jaga Posisi untuk Tetap jadi Cabang Olahraga Andalan

LeKOP Optimistis Kaltim Bisa Tembus 5 Besar di PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara

Championship Series: Borneo FC Kekuatan Penuh Saat Dijamu Madura United Nanti Malam

Bayer Leverkusen Cetak Sejarah di Bundesliga, Tak Pernah Kalah di Laga Tandang Selama Satu Musim

Arsenal Berharap Tottenham Hotspur Jegal Manchester City dalam Perebutan Gelar Juara Liga Inggris

Menang Telak dan Degradasikan Granada, Real Madrid Lewati Rekor 34 Tahun

Inter Milan Menang Telak Lima Gol Tanpa Balas Lawan Frosinone

Festival Sepak Bola Dini di Mini Soccer Aji Imbut Tenggarong Seberang Bukti Pemerintah Hadir Dalam Pembinaan Olahraga

Trofi Bola Emas Maradona Dilelang Bulan Depan di Paris

Skuat Pabrik Torehkan Sejarah di Eropa, Tak Terkalahkan dalam 49 Laga, Bisa Lewati Catatan 59 Tahun Benfica

Borneo FC di Grup B ASEAN Championship Club, Nabil Husien Sebut jadi Pengalaman Berharga

Asa Masih Ada untuk Indonesia U-23 Hadapi Guinea U-23 Malam Nanti

Singkirkan PSG, Final Liga Champions jadi Penebus Kecewa Borussia Dortmund

Judo Kaltim Bakal Ajukan Try Out ke Korea, Dua Kelas Diyakini Potensi Juara di PON

Dispora Pastikan Festival Sepak Bola Usia Dini di Stadion Aji Imbut Pekan Ini

Semifinal Leg Kedua Liga Champions Dini Hari Nanti, PSG Ingin Cetak Gol Cepat, Borussia Dortmund Berambisi Wujudkan Mimpi

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.