Sabtu, 26/08/2017

Soal Kecurangan, Menpora Lapor ke OCA

Sabtu, 26/08/2017

KECEWA BERAT: Tangisan dua pesilat Indonesia setelah dicurangi wasit pada pertandingan di cabang olahraga pencak silat SEA Games XXIX lalu, satu dari sekian banyak kecurangan yang dilakukan tuan rumah di pesta olahraga ini.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Soal Kecurangan, Menpora Lapor ke OCA

Sabtu, 26/08/2017

logo

KECEWA BERAT: Tangisan dua pesilat Indonesia setelah dicurangi wasit pada pertandingan di cabang olahraga pencak silat SEA Games XXIX lalu, satu dari sekian banyak kecurangan yang dilakukan tuan rumah di pesta olahraga ini.

JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi meminta kepada federasi cabang olahraga Indonesia agar mencatat wasit dan juri yang berlaku curang di SEA Games 2017. Pihaknya akan melakukan protes ke federasi Asia, dalam hal ini Dewan Olimpiade Asia (OCA), agar wasit dan juri yang tak jujur dan fair play tak digunakan lagi di Asian Games 2018 di Indonesia. “Saya sudah minta ke federasi cabang olahraga Tanah Air yang berjuang di SEA Games, ini sekaligus evaluasi untuk melihat semua proses yang dianggap tak jujur,” kata Imam.

Menurut dia, setelah dicatat maka pihaknya akan mengajukan nota protes resmi sekaligus menjadikan bahan pertimbangan para wasit atau juri itu tak memimpin pertandingan di Asian Games. Karena itu SEA Games ini merupakan momentum untuk mengevaluasi menjelang Asian Games mendatang.  “Bagi Indonesia ini merupakan pemanasan bahwa atlet kita betul-betul siap di Asian Games. Begitu juga wasit, juri dan pendukung penyelenggara disiapkan secara baik,” tutur Imam. “Karena wasit dan juri itu yang menjaadi keluhan atlet Indonesia,” sebutnya.

Wasit dan juri yang tak jujur dan sportif harus diketahui berasal dari mana. Ia menyebutkan cabang sepak takraw putri Indonesia saat melawan Malaysia terpaksa walkout lantaran dicurangi oleh wasit. “Kita tak ingin menang dengan cara curang, lebih baik kalah tapi tetap sportif,” tegas Iman.

Sementara soal persoalan bendera Indonesia yang terbalik dalam buku panduan SEA Games, Malaysia sudah melakukan permintaan maaf secara resmi. Sehingga tak perlu dipermasalahkan lagi. “Soal bendera sudah selesai, permintaan maaf secara resmi sudah dilakukan. Jadi sudah tak boleh dilanjutkan lagi,” kata dia.

Sebelumnya Indonesia merasa dicurangi pada beberapa cabang olahraga termasuk sepak takraw putri dan pencak silat. Terakhir kecurangan wasit di nomor ganda putra pencak silat itu karena skor yang diraih Malaysia sangat mencolok mencapai 582.  Padahal dalam pertandingan pencak silat, belum pernah didapatkan skor mencapai 582. Hal itu yang membuat pasangan Hendy dan Yolla harus puas dengan perolehan perak di SEA Games 2017usai mengumpulkan 554 poin. (sdc)

Soal Kecurangan, Menpora Lapor ke OCA

Sabtu, 26/08/2017

KECEWA BERAT: Tangisan dua pesilat Indonesia setelah dicurangi wasit pada pertandingan di cabang olahraga pencak silat SEA Games XXIX lalu, satu dari sekian banyak kecurangan yang dilakukan tuan rumah di pesta olahraga ini.

Berita Terkait


Soal Kecurangan, Menpora Lapor ke OCA

KECEWA BERAT: Tangisan dua pesilat Indonesia setelah dicurangi wasit pada pertandingan di cabang olahraga pencak silat SEA Games XXIX lalu, satu dari sekian banyak kecurangan yang dilakukan tuan rumah di pesta olahraga ini.

JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi meminta kepada federasi cabang olahraga Indonesia agar mencatat wasit dan juri yang berlaku curang di SEA Games 2017. Pihaknya akan melakukan protes ke federasi Asia, dalam hal ini Dewan Olimpiade Asia (OCA), agar wasit dan juri yang tak jujur dan fair play tak digunakan lagi di Asian Games 2018 di Indonesia. “Saya sudah minta ke federasi cabang olahraga Tanah Air yang berjuang di SEA Games, ini sekaligus evaluasi untuk melihat semua proses yang dianggap tak jujur,” kata Imam.

Menurut dia, setelah dicatat maka pihaknya akan mengajukan nota protes resmi sekaligus menjadikan bahan pertimbangan para wasit atau juri itu tak memimpin pertandingan di Asian Games. Karena itu SEA Games ini merupakan momentum untuk mengevaluasi menjelang Asian Games mendatang.  “Bagi Indonesia ini merupakan pemanasan bahwa atlet kita betul-betul siap di Asian Games. Begitu juga wasit, juri dan pendukung penyelenggara disiapkan secara baik,” tutur Imam. “Karena wasit dan juri itu yang menjaadi keluhan atlet Indonesia,” sebutnya.

Wasit dan juri yang tak jujur dan sportif harus diketahui berasal dari mana. Ia menyebutkan cabang sepak takraw putri Indonesia saat melawan Malaysia terpaksa walkout lantaran dicurangi oleh wasit. “Kita tak ingin menang dengan cara curang, lebih baik kalah tapi tetap sportif,” tegas Iman.

Sementara soal persoalan bendera Indonesia yang terbalik dalam buku panduan SEA Games, Malaysia sudah melakukan permintaan maaf secara resmi. Sehingga tak perlu dipermasalahkan lagi. “Soal bendera sudah selesai, permintaan maaf secara resmi sudah dilakukan. Jadi sudah tak boleh dilanjutkan lagi,” kata dia.

Sebelumnya Indonesia merasa dicurangi pada beberapa cabang olahraga termasuk sepak takraw putri dan pencak silat. Terakhir kecurangan wasit di nomor ganda putra pencak silat itu karena skor yang diraih Malaysia sangat mencolok mencapai 582.  Padahal dalam pertandingan pencak silat, belum pernah didapatkan skor mencapai 582. Hal itu yang membuat pasangan Hendy dan Yolla harus puas dengan perolehan perak di SEA Games 2017usai mengumpulkan 554 poin. (sdc)

 

Berita Terkait

Hindari Hasil Imbang Apalagi Kalah, Borneo FC Siap Revans Hadapi Madura United Besok Malam di Batakan

Manchester United Menang di Old Trafford, Rasmus Hojlund Cetak Gol Lagi Setelah 10 Pertandingan

Borneo FC Yakin Balas Kekalahan dari Madura United di Leg Kedua

Abdul Rahman Agus Pimpin Pabersi Kaltim, KONI Minta Jaga Posisi untuk Tetap jadi Cabang Olahraga Andalan

LeKOP Optimistis Kaltim Bisa Tembus 5 Besar di PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara

Championship Series: Borneo FC Kekuatan Penuh Saat Dijamu Madura United Nanti Malam

Bayer Leverkusen Cetak Sejarah di Bundesliga, Tak Pernah Kalah di Laga Tandang Selama Satu Musim

Arsenal Berharap Tottenham Hotspur Jegal Manchester City dalam Perebutan Gelar Juara Liga Inggris

Menang Telak dan Degradasikan Granada, Real Madrid Lewati Rekor 34 Tahun

Inter Milan Menang Telak Lima Gol Tanpa Balas Lawan Frosinone

Festival Sepak Bola Dini di Mini Soccer Aji Imbut Tenggarong Seberang Bukti Pemerintah Hadir Dalam Pembinaan Olahraga

Trofi Bola Emas Maradona Dilelang Bulan Depan di Paris

Skuat Pabrik Torehkan Sejarah di Eropa, Tak Terkalahkan dalam 49 Laga, Bisa Lewati Catatan 59 Tahun Benfica

Borneo FC di Grup B ASEAN Championship Club, Nabil Husien Sebut jadi Pengalaman Berharga

Asa Masih Ada untuk Indonesia U-23 Hadapi Guinea U-23 Malam Nanti

Singkirkan PSG, Final Liga Champions jadi Penebus Kecewa Borussia Dortmund

Judo Kaltim Bakal Ajukan Try Out ke Korea, Dua Kelas Diyakini Potensi Juara di PON

Dispora Pastikan Festival Sepak Bola Usia Dini di Stadion Aji Imbut Pekan Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.