Senin, 17/07/2017

Jangan Kebanyakan Tidur di Akhir Pekan

Senin, 17/07/2017

Ilustrasi

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Jangan Kebanyakan Tidur di Akhir Pekan

Senin, 17/07/2017

logo

Ilustrasi

Kebanyakan para profesional muda menghabiskan waktu bekerja melampui batas yang seharusnya, misalnya, lembur hingga tengah malam dan pagi hari.

Alhasil, Anda pun jadi kurang tidur. Namun, masalah kurang tidur ini biasanya “dibayar” dengan tidur lebih lama saat akhir pekan. Hati-hati, cara tersebut salah.

Menurut studi yang diselenggarakan oleh University of Arizona, kebiasaan membayar tidur di akhir pekan tersebut memiliki istilah social jet lag. Artinya, Anda tidur lebih malam dan bangun lebih siang pada akhir pekan.

Studi mengungkapkan, kebiasaan ini justru membuat tubuh Anda semakin lelah pada hari-hari kerja di minggu berikut.

“Ritual tidur lebih malam di akhir pekan dan bangun lebih siang memberikan efek tidak baik pada tubuh seperti ketika Anda terbang pada hari Jumat sampai dengan Minggu ke Paris, New York, Los Angeles, dan Jepang. Lalu, Anda kembali ke kota asal di hari Senin,” jelas Till Roenneberg, PhD.

Oleh karena itulah efek tubuh kelelahan akibat kebanyakan tidur di akhir pekan disebut social jet lag.

Pada studi ini, ketua penelitian, Sierra Forbush, dan tim, menganalisis 948 responden di Pennsylvania, AS.

Kebanyakan responden memiliki kebiasaan bekerja maksimal di hari Senin hingga Jumat dan membayar kurang tidur di akhir pekan.

Forbush menemukan responden yang memiliki pola hidup demikian mengalami kesehatan tubuh menurun, emosional tidak stabil, dan kelelahan tidur yang akut.

Peneliti menemukan bahwa 85 persen responden bangun lebih siang di akhir pekan dan mereka memperlihatkan emosional yang tidak stabil dan kelelahan kronis.

Selain itu, peneliti juga mengungkapkan bahwa mereka yang memiliki gaya hidup social jet lag berpotensi menderita penyakit jantung 11 persen lebih tinggi.

“Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa pola tidur normal dan teratur merupakan cara paling efektif dalam mempertahankan kesehatan tubuh. Sebab, kurang tidur terus menerus akan berujung pada sejumlah penyakit mematikan,” pungkasnya. (kcm)

Jangan Kebanyakan Tidur di Akhir Pekan

Senin, 17/07/2017

Ilustrasi

Berita Terkait


Jangan Kebanyakan Tidur di Akhir Pekan

Ilustrasi

Kebanyakan para profesional muda menghabiskan waktu bekerja melampui batas yang seharusnya, misalnya, lembur hingga tengah malam dan pagi hari.

Alhasil, Anda pun jadi kurang tidur. Namun, masalah kurang tidur ini biasanya “dibayar” dengan tidur lebih lama saat akhir pekan. Hati-hati, cara tersebut salah.

Menurut studi yang diselenggarakan oleh University of Arizona, kebiasaan membayar tidur di akhir pekan tersebut memiliki istilah social jet lag. Artinya, Anda tidur lebih malam dan bangun lebih siang pada akhir pekan.

Studi mengungkapkan, kebiasaan ini justru membuat tubuh Anda semakin lelah pada hari-hari kerja di minggu berikut.

“Ritual tidur lebih malam di akhir pekan dan bangun lebih siang memberikan efek tidak baik pada tubuh seperti ketika Anda terbang pada hari Jumat sampai dengan Minggu ke Paris, New York, Los Angeles, dan Jepang. Lalu, Anda kembali ke kota asal di hari Senin,” jelas Till Roenneberg, PhD.

Oleh karena itulah efek tubuh kelelahan akibat kebanyakan tidur di akhir pekan disebut social jet lag.

Pada studi ini, ketua penelitian, Sierra Forbush, dan tim, menganalisis 948 responden di Pennsylvania, AS.

Kebanyakan responden memiliki kebiasaan bekerja maksimal di hari Senin hingga Jumat dan membayar kurang tidur di akhir pekan.

Forbush menemukan responden yang memiliki pola hidup demikian mengalami kesehatan tubuh menurun, emosional tidak stabil, dan kelelahan tidur yang akut.

Peneliti menemukan bahwa 85 persen responden bangun lebih siang di akhir pekan dan mereka memperlihatkan emosional yang tidak stabil dan kelelahan kronis.

Selain itu, peneliti juga mengungkapkan bahwa mereka yang memiliki gaya hidup social jet lag berpotensi menderita penyakit jantung 11 persen lebih tinggi.

“Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa pola tidur normal dan teratur merupakan cara paling efektif dalam mempertahankan kesehatan tubuh. Sebab, kurang tidur terus menerus akan berujung pada sejumlah penyakit mematikan,” pungkasnya. (kcm)

 

Berita Terkait

Manchester United Menang di Old Trafford, Rasmus Hojlund Cetak Gol Lagi Setelah 10 Pertandingan

Borneo FC Yakin Balas Kekalahan dari Madura United di Leg Kedua

Abdul Rahman Agus Pimpin Pabersi Kaltim, KONI Minta Jaga Posisi untuk Tetap jadi Cabang Olahraga Andalan

LeKOP Optimistis Kaltim Bisa Tembus 5 Besar di PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara

Championship Series: Borneo FC Kekuatan Penuh Saat Dijamu Madura United Nanti Malam

Bayer Leverkusen Cetak Sejarah di Bundesliga, Tak Pernah Kalah di Laga Tandang Selama Satu Musim

Arsenal Berharap Tottenham Hotspur Jegal Manchester City dalam Perebutan Gelar Juara Liga Inggris

Menang Telak dan Degradasikan Granada, Real Madrid Lewati Rekor 34 Tahun

Inter Milan Menang Telak Lima Gol Tanpa Balas Lawan Frosinone

Festival Sepak Bola Dini di Mini Soccer Aji Imbut Tenggarong Seberang Bukti Pemerintah Hadir Dalam Pembinaan Olahraga

Trofi Bola Emas Maradona Dilelang Bulan Depan di Paris

Skuat Pabrik Torehkan Sejarah di Eropa, Tak Terkalahkan dalam 49 Laga, Bisa Lewati Catatan 59 Tahun Benfica

Borneo FC di Grup B ASEAN Championship Club, Nabil Husien Sebut jadi Pengalaman Berharga

Asa Masih Ada untuk Indonesia U-23 Hadapi Guinea U-23 Malam Nanti

Singkirkan PSG, Final Liga Champions jadi Penebus Kecewa Borussia Dortmund

Judo Kaltim Bakal Ajukan Try Out ke Korea, Dua Kelas Diyakini Potensi Juara di PON

Dispora Pastikan Festival Sepak Bola Usia Dini di Stadion Aji Imbut Pekan Ini

Semifinal Leg Kedua Liga Champions Dini Hari Nanti, PSG Ingin Cetak Gol Cepat, Borussia Dortmund Berambisi Wujudkan Mimpi

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.